Indikasi Rinoskopi
Indikasi rinoskopi adalah untuk prosedur diagnostik ataupun terapeutik berbagai kelainan hidung, termasuk sinusitis, polip nasal, epistaksis, dan rhinitis. Rhinoskopi terbagi menjadi rhinoskopi anterior dan posterior.
Rhinoskopi anterior diindikasikan sebagai pemeriksaan rutin hidung pada semua pasien dengan keluhan sinonasal. Misalnya, pada pasien dengan gejala yang mengarah ke rinosinusitis, gejala obstruksi nasal, drainase nasal, nyeri wajah, atau hiposmia.[6,7] Rinoskopi anterior juga dilakukan untuk pengambilan sampel analisis biopsi sitologi dan histologi, serta pengambilan sekret nasal untuk pemeriksaan kultur. Sebagai upaya terapeutik, rinoskopi anterior juga dilakukan dalam upaya ekstraksi benda asing maupun polip nasal, atau saat pemasangan tampon hidung pada kasus epistaksis.[4]
Sementara itu, rinoskopi posterior dilakukan pada pasien dengan kecurigaan kelainan sinonasal posterior, seperti adanya hipertrofi adenoid atau kelainan nasofaring.[5,8] Saat ini, pemeriksaan rinoskopi posterior sudah jarang dikerjakan secara rutin, dan sering digantikan dengan endoskopi nasal.[3]