Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pedoman Klinis Coronary Artery Bypass Graft (CABG) general_alomedika 2022-09-29T08:43:06+07:00 2022-09-29T08:43:06+07:00
Coronary Artery Bypass Graft (CABG)
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pedoman Klinis Coronary Artery Bypass Graft (CABG)

Oleh :
dr. Mia Amelia Mutiara Salikim
Share To Social Media:

Menurut pedoman klinis yang tersedia, operasi bypass jantung atau coronary artery bypass graft dilakukan sebagai pilihan terapi pada pasien dengan blokade arteri koroner signifikan atau pasien yang telah menjalani PCI (percutaneous coronary intervention) tetapi gagal. CABG dapat dilakukan dengan teknik on pump ataupun off pump.  Pembuluh darah conduit yang sering dipilih adalah arteri toraks internal (ITA), vena saphena (SV), arteri radial (RA), dan arteri gastroepiploic kanan (RGEA).

Society of Thoracic Surgeons Risk Score (Skor STS) dapat dimanfaatkan untuk stratifikasi risiko pasien. Skor ini dapat membantu memprediksi efek samping, termasuk risiko kematian, gagal ginjal, stroke, kebutuhan ventilasi mekanik berkepanjangan, infeksi, operasi ulang, dan rawat inap berkepanjangan.

Pasien yang mendapat aspirin sebelum operasi sebaiknya tetap melanjutkan konsumsi sampai saat operasi. Sementara itu, konsumsi clopidogrel sebaiknya dihentikan selama 5 hari jika memungkinkan.

Setelah prosedur CABG, awasi tanda dan gejala komplikasi, seperti demam, nyeri dada, dan palpitas. Berikan pasien terapi antiplatelet kombinasi aspirin dan clopidogrel atau ticagrelor. Jaga kadar lipid dan berikan statin seperti  atorvastatin jika perlu. Pada pasien dengan hipertensi, ACE inhibitor seperti enalapril dilaporkan dapat meningkatkan luaran pasien.[6,11]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan

Referensi

6. Lawton JS, Tamis -Holland Jacqueline E., Bangalore S, Bates ER, Beckie TM, et al. 2021 ACC/AHA/SCAI Guideline for Coronary Artery Revascularization. J Am Coll Cardiol. 2022;79:e21–129.
11. Shahani R. Coronary Artery Bypass Grafting Periprocedural Care. Medscape, 2022.

Edukasi Pasien Coronary Artery B...

Artikel Terkait

  • Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
    Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
  • Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
    Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
  • Vitamin D untuk Pencegahan Penyakit Kardiovaskular: Efektif atau Tidak
    Vitamin D untuk Pencegahan Penyakit Kardiovaskular: Efektif atau Tidak
  • Ticagrelor vs Clopidogrel dalam Penanganan Sindrom Koroner Akut
    Ticagrelor vs Clopidogrel dalam Penanganan Sindrom Koroner Akut
  • Kalkulator PREVENT untuk Prediksi Risiko Penyakit Kardiovaskular
    Kalkulator PREVENT untuk Prediksi Risiko Penyakit Kardiovaskular

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 September 2024, 20:46
Perempuan 74 tahun dengan batuk, nyeri dada, takikardi dan SpO2 80% apa mengarah ke ACS?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Mohon ijin konsul pasien Perempuan, 74 thKeluhan: sesak sejak 1 hari SMRS, nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (-). Kedua kaki bengkak sejak 2 hari SMRS....
dr. Desta Fransisca
Dibalas 05 Agustus 2024, 16:24
Pekerja tambang dengan penyakit jantung
Oleh: dr. Desta Fransisca
1 Balasan
Alo dok, saya memiliki pasien yang bekerja sebagai pekerja tambang, dengan jobdesk sebagai org elektrik. Dari hasil MCU mengarah ke ACS asimptopmatic....
Anonymous
Dibalas 27 Mei 2024, 06:57
Nyeri dada tipikal dengan EKG normal
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokterIzin bertanya dok jika pada pasien terdapat nyeri dada kiri seperti tertindih tembus ke punggung dan menjalar ke lengan, disertai dengan mual (+)...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.