Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Komplikasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG) general_alomedika 2022-09-29T08:40:47+07:00 2022-09-29T08:40:47+07:00
Coronary Artery Bypass Graft (CABG)
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Komplikasi Coronary Artery Bypass Graft (CABG)

Oleh :
dr. Mia Amelia Mutiara Salikim
Share To Social Media:

Komplikasi operasi bypass jantung atau coronary artery bypass graft / CABG mencakup kematian, infark miokard, stroke, infeksi luka, kebutuhan ventilasi mekanik yang berkepanjangan, gagal ginjal akut, dan perdarahan yang membutuhkan transfusi atau operasi ulang.[1-3]

Kematian

Tingkat mortalitas 4 tahun dari tindakan CABG telah dilaporkan sebesar 7%. Mortalitas dilaporkan meningkat pada kelompok usia di atas 70 tahun, memiliki komorbiditas diabetes mellitus, dan disfungsi sistolik ventrikel kiri.[10,14]

Stroke

Stroke dilaporkan terjadi pada 5-6% pasien yang menjalani CABG.[14]

Kejadian Kardiovaskular Mayor

33% pasien yang menjalani CABG dilaporkan perlu menjalani perawatan ulang dalam 2 tahun setelah prosedur. Penyebab tersering adalah infark miokard, angina, dan aritmia.[14]

Infeksi Pasca Operasi

Infeksi pasca operasi adalah istilah umum yang menggambarkan infeksi daerah superfisial, pneumonia, infeksi saluran kemih, dan deep sternal wound infections (DSWI). DSWI terjadi pada sekitar 1–2% dari seluruh pasien yang menjalani bedah jantung. Namun, DSWI memiliki risiko serius dengan tingkat mortalitas mencapai 30%.[2]

Disfungsi Renal

Setelah prosedur CABG sering sekali terjadi disfungsi renal yaitu gagal ginjal akut. Faktor risiko yang memperberat terjadinya disfungsi renal ini adalah adanya gangguan ginjal sebelum prosedur CABG, disfungsi sistolik, usia tua, jenis kelamin perempuan, diabetes mellitus yang membutuhkan terapi insulin, tindakan operasi emergensi, gagal jantung kongestif, dan tekanan darah rendah.[2,14]

Perdarahan

Pada umumnya pasien yang akan menjalani prosedur CABG mendapatkan beberapa terapi untuk mengencerkan darah seperti clopidogrel dan aspirin. Hal ini meningkatkan risiko perdarahan selama dan setelah prosedur.[2,14]

Gagal Jantung Kongestif

Gagal jantung setelah CABG dapat terjadi akibat iskemia graft ataupun emboli pada graft. Gagal jantung juga dapat terjadi sekunder dari proses penyebab utama pasien membutuhkan bedah jantung, misalnya infark miokard, ruptur miokard, atau perikarditis pasca infark.[2]

Tamponade Jantung

Risiko efusi perikardium setelah bedah jantung mencapai 1,5% dalam periode segera pasca operasi. Mayoritas efusi perikardium bervolume kecil, asimtomatik dan tidak berdampak secara klinis.[2]

Atrial Fibrilasi

Operasi jantung pada dasarnya bersifat aritmogenik, yaitu menyebabkan berbagai gangguan elektrofisiologi, yang paling sering adalah atrial fibrilasi. Sekitar 5-40% pasien dilaporkan dengan atrial fibrilasi dalam 2-4 hari pasca operasi.[2]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan

Referensi

1. Squiers JJ, Mack MJ. Coronary artery bypass grafting—fifty years of quality initiatives since Favaloro. Ann Cardiothorac Surg. 2018;7:516–20.
2. Montrief T, Koyfman A, Long B. Coronary artery bypass graft surgery complications: A review for emergency clinicians. Am J Emerg Med. 2018;36:2289–97.
3. Bachar BJ, Manna B. Coronary Artery Bypass Graft. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 [cited 2022 Aug 1]. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK507836/
10. Soltani MH, Rasti M, Namayandeh SM, Sarebanhassanabadi M. Short and long-term outcomes of patients with coronary artery bypass surgery. ARYA Atheroscler. 2021 Sep;17(5):1-6. doi: 10.22122/arya.v17i0.2010.
14. Hawkes AL, Nowak M, Bidstrup B, Speare R. Outcomes of coronary artery bypass graft surgery. Vasc Health Risk Manag. 2006;2(4):477-84. doi: 10.2147/vhrm.2006.2.4.477. PMID: 17323602; PMCID: PMC1994021.

Teknik Coronary Artery Bypass Gr...
Edukasi Pasien Coronary Artery B...

Artikel Terkait

  • Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
    Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
  • Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
    Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
  • Vitamin D untuk Pencegahan Penyakit Kardiovaskular: Efektif atau Tidak
    Vitamin D untuk Pencegahan Penyakit Kardiovaskular: Efektif atau Tidak
  • Ticagrelor vs Clopidogrel dalam Penanganan Sindrom Koroner Akut
    Ticagrelor vs Clopidogrel dalam Penanganan Sindrom Koroner Akut
  • Kalkulator PREVENT untuk Prediksi Risiko Penyakit Kardiovaskular
    Kalkulator PREVENT untuk Prediksi Risiko Penyakit Kardiovaskular

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 September 2024, 20:46
Perempuan 74 tahun dengan batuk, nyeri dada, takikardi dan SpO2 80% apa mengarah ke ACS?
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Mohon ijin konsul pasien Perempuan, 74 thKeluhan: sesak sejak 1 hari SMRS, nyeri ulu hati (+), mual (+), muntah (-). Kedua kaki bengkak sejak 2 hari SMRS....
dr. Desta Fransisca
Dibalas 05 Agustus 2024, 16:24
Pekerja tambang dengan penyakit jantung
Oleh: dr. Desta Fransisca
1 Balasan
Alo dok, saya memiliki pasien yang bekerja sebagai pekerja tambang, dengan jobdesk sebagai org elektrik. Dari hasil MCU mengarah ke ACS asimptopmatic....
Anonymous
Dibalas 27 Mei 2024, 06:57
Nyeri dada tipikal dengan EKG normal
Oleh: Anonymous
4 Balasan
Alo dokterIzin bertanya dok jika pada pasien terdapat nyeri dada kiri seperti tertindih tembus ke punggung dan menjalar ke lengan, disertai dengan mual (+)...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.