Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Defibrilasi general_alomedika 2022-07-28T14:12:00+07:00 2022-07-28T14:12:00+07:00
Defibrilasi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Pendahuluan Defibrilasi

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Defibrillation atau defibrilasi adalah prosedur mengalirkan arus listrik transtorakal pada pasien yang sedang mengalami irama jantung yang shockable, seperti fibrilasi ventrikel (VF) atau pulseless ventricular tachycardia (VT).  Kedua kondisi tersebut merupakan penyebab tersering henti jantung pada pasien dewasa. Defibrilasi dilaksanakan secara simultan bersama resusitasi jantung paru dan merupakan bagian dari prosedur Advance Cardiac Life Support (ACLS).[1,2]

Defibrilasi bekerja dengan prinsip memproduksi arus listrik yang menyebabkan depolarisasi massa miokardium secara simultan, sehingga terjadi penghentian sementara aktivitas kardiak. Selanjutnya diharapkan proses ini dapat merangsang sistem konduksi intrinsik jantung untuk memulai kembali sinyal elektrik jantung secara spontan, sehingga terbentuk denyut irama jantung baru yang normal.[1,3,4]

Defibrilasi-min

Indikasi prosedur defibrilasi adalah pada pasien henti jantung dengan gambaran elektrokardiogram shockable, misalnya pada pulseless ventricular tachycardia dan fibrilasi ventrikel. Secara umum, prosedur defibrilasi tidak memiliki kontraindikasi pada pasien dengan pulseless VT dan VF karena bersifat life-saving. Komplikasi yang mungkin terjadi pasca defibrilasi adalah luka bakar pada area kulit yang bersentuhan dengan defibrillator pad serta post-cardiac arrest syndrome.[3-6]

Pada pasien yang berisiko tinggi mengalami rekurensi, pemakaian wearable cardioverter defibrillator (WCD) dapat bermanfaat pada pasien sembari menunggu jadwal pemasangan implantable cardioverter defibrillator (ICD).[7]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Graciella N T Wahjoepramono

Referensi

1. Nichol G, et al. Defibrillation for Ventricular Fibrillation: A Shocking Update. Journal of the American College of Cardiology. Volume 70, Issue 12, 19 September 2017.
2. Soar J, et al. European Resuscitation Council Guidelines 2021: Adult advanced life support. Resuscitation. 2021. https://www.resuscitationjournal.com/action/showPdf?pii=S0300-9572%2821%2900063-0
3. Goyal A, Chhabra L, Sciammarella JC, et al. Defibrillation. Statpearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK499899/
4. Li W, Xie J, Peng L, Wei L, Wang S, Li Y. [Recent advances in external cardiac defibrillation techniques]. Sheng Wu Yi Xue Gong Cheng Xue Za Zhi. 2020 Dec 25;37(6):1095-1100. Chinese. doi: 10.7507/1001-5515.202003013.
5. Hunt EA, Duval-Arnould JM, Bembea MM, Raymond T, Calhoun A, Atkins DL, Berg RA, Nadkarni VM, Donnino M, Andersen LW; American Heart Association’s Get With The Guidelines–Resuscitation Investigators. Association Between Time to Defibrillation and Survival in Pediatric In-Hospital Cardiac Arrest With a First Documented Shockable Rhythm. JAMA Netw Open. 2018 Sep 7;1(5):e182643. doi: 10.1001/jamanetworkopen.2018.2643. Erratum in: JAMA Netw Open. 2018 Oct 5;1(6):e184644.
6. Kang Y. Management of post-cardiac arrest syndrome. Acute Crit Care. 2019;34(3):173-178.
7. Duncker D, Veltmann C. Defibrillatorweste: Aktueller Stand [Wearable defibrillator : Current evidence]. Herzschrittmacherther Elektrophysiol. 2018 Dec;29(4):362-368. German. doi: 10.1007/s00399-018-0601-z.

Indikasi Defibrilasi

Artikel Terkait

  • Wearable Defibrillator untuk Pasien Infark Miokard
    Wearable Defibrillator untuk Pasien Infark Miokard
  • Penanganan Fibrilasi Ventrikel pada Setting Gawat Darurat
    Penanganan Fibrilasi Ventrikel pada Setting Gawat Darurat
Diskusi Terkait
dr. Muhammad Raihan Farrasky
Dibalas 01 Oktober 2024, 08:37
Tindakan defibrilasi maupun kardioversi pada kasus drowning?
Oleh: dr. Muhammad Raihan Farrasky
1 Balasan
Apakah perlu dilakukan tindakan Defibrilasi atau Kardioversi pada kasus drowning jika ditemukan gambaran Shockable, mengingat adanya gangguan kalium pada...
dr.Andrew Logan
Dibalas 12 Maret 2019, 17:35
Defibrilasi cardiac arrest pada ibu hamil
Oleh: dr.Andrew Logan
2 Balasan
Izin bertanya Ts, pada ibu hamil yang mengalami cardiac arrest dan VFNT membutuhkan defibrillator, bagaimanakah peletakan pad nya, apakah sama saja dengan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.