Komplikasi Defibrilasi
Sebagian besar komplikasi dari prosedur defibrilasi bersifat jinak atau self-limiting, seperti perubahan elektrokardiogram, luka bakar, atau iritasi di area kulit dengan defibrillator pad. Pada kasus yang jarang, dapat terjadi kerusakan sel jantung akibat terkena energi listrik pasca defibrilasi. Hal ini terutama terjadi pada prosedur defibrilasi dengan dosis arus listrik yang besar, seperti defibrilasi monofasik.
Komplikasi pada prosedur defibrilasi yang perlu diwaspadai dokter karena mengancam nyawa adalah henti jantung jika defibrilasi diberikan pada pasien selain pada pulseless ventricular tachycardia dan fibrilasi ventrikel. Pada pasien yang tidak mengalami henti jantung namun dalam kondisi takikardia tidak stabil, harus dipilih metode kardioversi tersinkronisasi.[3]
Post Cardiac Arrest Syndrome
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)