Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Edukasi Pasien Defibrilasi general_alomedika 2022-07-28T15:13:03+07:00 2022-07-28T15:13:03+07:00
Defibrilasi
  • Pendahuluan
  • Indikasi
  • Kontraindikasi
  • Teknik
  • Komplikasi
  • Edukasi Pasien
  • Pedoman Klinis

Edukasi Pasien Defibrilasi

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Edukasi bagi pasien dan keluarga pasien yang menerima defibrilasi sangat penting untuk mengelola ekspektasi karena meskipun denyut jantung bisa kembali normal setelah defibrilasi, tidak serta merta berarti pasien akan sembuh seperti sedia kala. Sampaikan mengenai kemungkinan rekurensi selama perawatan dan risiko sekuele kalaupun pasien dapat keluar dari kondisi kritis.

Defibrillator Otomatis dan Manual

Sebagaimana prosedur medis lainnya, pasien dan keluarga perlu mendapat informasi mengenai risiko komplikasi defibrilasi, seperti post cardiac arrest syndrome, perubahan gambaran EKG, risiko luka bakar, tromboemboli dan kegagalan prosedur.[6,8,28,32]

Karena penyakit infark miokard akut merupakan penyebab yang umum menyebabkan henti jantung, perlu dilakukan pemeriksaan angiografi koroner dalam 24 jam pasien masuk rumah sakit untuk mendeteksi etiologi ini. Luaran akan meningkat apabila penanganan dini dilakukan.[6]

Wearable and Implantable Cardioverter Defibrillator (WCD and ICD)

Pada pasien dengan risiko henti jantung, seperti pasien dengan riwayat infark miokard, gagal jantung, atau sindrom pemanjangan QT, perlu dipersiapkan teknik pencegahan. Contohnya dengan penggunaan alat implantable cardioverter-defibrillator (ICD), subcutaneous cardioverter-defibrillator (S-ICD), dan wearable cardioverter defibrillator (WCD).[36]

Wearable defibrillators (WCD) dapat menjadi alternatif pilihan untuk pemakaian jangka pendek selama perawatan awal di rumah sakit sambil menunggu pemasangan ICD. WCD juga dapat digunakan pada pasien pasca pemasangan ICD namun mengalami komplikasi seperti infeksi, sehingga reimplantasi tidak dapat segera dilakukan. WCD dinilai sangat aman dan cukup bermanfaat dalam meningkatkan harapan hidup selama di rumah sakit.[37-39]

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Graciella N T Wahjoepramono

Referensi

6. Kang Y. Management of post-cardiac arrest syndrome. Acute Crit Care. 2019;34(3):173-178.
8. Foglesong A, Mathew D. Pulseless Ventricular Tachycardia. StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554467/
28. Eysmann SB, Marchlinski FE, Buxton AE, Josephson ME. Electrocardiographic changes after cardioversion of ventricular arrhythmias. Circulation 1986; 73:73.
32. Elhendy A, Gentile F, Khandheria BK, et al. Safety of electrical cardioversion in patients with previous embolic events. Mayo Clin Proc 2001; 76:364.
33. Ambler JJ, Sado DM, Zideman DA, Deakin CD. The incidence and severity of cutaneous burns following external DC cardioversion. Resuscitation 2004; 61:281.
34. Ambler JJ, Deakin CD. A randomised controlled trial of the effect of biphasic or monophasic waveform on the incidence and severity of cutaneous burns following external direct current cardioversion. Resuscitation 2006; 71:293.
35. Barraud J, Cautela J, Orabona M, et al. Wearable cardioverter defibrillator: Bridge or alternative to implantation?. World J Cardiol. 2017;9(6):531-538. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5491470/
36. Al-Khatib SM, et al. Defibrillators. Selecting the Right Device for the Right Patient. Circulation. 2016;134:1390–1404. https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/CIRCULATIONAHA.116.021889
37. Iqbal AM, et al. Automatic Internal Cardiac Defibrillator. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538341/
38. Ellenbogen KA, Wan C, Shavelle DM. Outcome of Patients With In-Hospital Ventricular Tachycardia and Ventricular Fibrillation Arrest While Using a Wearable Cardioverter Defibrillator. Am J Cardiol. 2018 Jan 15;121(2):205-209. doi: 10.1016/j.amjcard.2017.10.007.
39. Boriani G, et al. Cost-minimization analysis of a wearable cardioverter defibrillator in adult patients undergoing ICD explant procedures: Clinical and economic implications. Clin Cardiol. 2021 Nov;44(11):1497-1505. https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/34427926/

Komplikasi Defibrilasi
Pedoman Klinis Defibrilasi

Artikel Terkait

  • Wearable Defibrillator untuk Pasien Infark Miokard
    Wearable Defibrillator untuk Pasien Infark Miokard
  • Penanganan Fibrilasi Ventrikel pada Setting Gawat Darurat
    Penanganan Fibrilasi Ventrikel pada Setting Gawat Darurat
Diskusi Terkait
dr. Muhammad Raihan Farrasky
Dibalas 01 Oktober 2024, 08:37
Tindakan defibrilasi maupun kardioversi pada kasus drowning?
Oleh: dr. Muhammad Raihan Farrasky
1 Balasan
Apakah perlu dilakukan tindakan Defibrilasi atau Kardioversi pada kasus drowning jika ditemukan gambaran Shockable, mengingat adanya gangguan kalium pada...
dr.Andrew Logan
Dibalas 12 Maret 2019, 17:35
Defibrilasi cardiac arrest pada ibu hamil
Oleh: dr.Andrew Logan
2 Balasan
Izin bertanya Ts, pada ibu hamil yang mengalami cardiac arrest dan VFNT membutuhkan defibrillator, bagaimanakah peletakan pad nya, apakah sama saja dengan...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.