Pendahuluan Peak Flow Meter
Peak flow meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur peak expiratory flow rate atau PEFR, misalnya pada pasien asma atau pasien penyakit paru obstruktif kronis. Pengukuran PEFR dengan memakai peak flow meter dapat menilai fungsi paru dan mengetahui apakah penyakit terkontrol dengan terapi yang sekarang serta mengetahui apakah terapi perlu ditingkatkan.[1,2]
Peak flow meter umumnya berbentuk tabung silinder kecil yang bisa dipegang, dengan mouthpiece di salah satu ujungnya sebagai tempat pasien melakukan ekspirasi. Pada badan alat peak flow meter, terdapat markah-markah untuk pembacaan hasil PEFR. Dengan edukasi yang tepat, alat ini mudah digunakan oleh pasien asma atau pasien penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) secara mandiri di rumah.[1,2]
Teknik penggunaan peak flow meter adalah melakukan ekspirasi secara paksa setelah inspirasi penuh. Ada beberapa jenis peak flow meter, yaitu low range peak flow meter untuk anak 4–9 tahun dan orang dewasa dengan gangguan fungsi paru berat, serta standard peak flow meter untuk anak berusia lebih tua, remaja, dan dewasa. Fungsi kedua alat tersebut sama, tetapi klinisi perlu memilihkan alat yang tepat agar hasil pemeriksaan akurat.[3,4]
Hasil peak flow meter mampu menunjukkan penurunan aliran udara ekspirasi karena gangguan pernapasan. Hasil perlu dicatat dan dibandingkan dengan riwayat “personal best” pasien, yaitu riwayat PEFR terbaik pasien. Oleh karena itu, sebelum melakukan pemeriksaan, pasien perlu mengetahui nilai PEFR terbaiknya dengan cara memakai peak flow meter saat sedang tidak ada gejala pernapasan.[1,3]