Pendahuluan Sufentanil
Sufentanil adalah analgesik golongan opioid sintetis yang digunakan dalam anestesi. Sufentanil dosis rendah digunakan dalam proses intubasi, sedangkan dosis tinggi digunakan untuk menginduksi dan memperkuat efek anestesi umum.[1-3]
Selain digunakan sebagai obat anestesi, sufentanil juga berfungsi sebagai analgesik dengan potensi 5-10 kali lebih besar dibandingkan fentanil, serta 300-400 kali lebih besar daripada morfin. Penggunaannya sebagai analgesik dikombinasikan dengan obat analgesik lokal ,untuk diberikan secara epidural dan intratekal.[1,4]
Efek terapi sufentanil terdiri dari efek analgesik jangka pendek, yang terjadi akibat ikatannya dengan reseptor myu-opioid yang berada di sistem saraf pusat. Selain itu, terdapat juga efek sedatif dari obat ini, melalui ikatan dengan sistem GABA.[1,4]
Sufentanil merupakan turunan dari obat opioid jenis fentanil dengan formula molekular C22H30N2O2S. Nama dagang obat ini di Indonesia adalah Sufenta®, dengan sediaan ampul 10 mL.[1,16]
TABEL 1. Deskripsi Singkat Sufentanil
| Perihal | Deskripsi |
| Kelas | Analgesik |
| Subkelas | Analgesik-narkotik |
| Akses | Resep dokter |
| Wanita hamil | Kategori FDA: C [5] Kategori TGA: C [6] |
| Wanita menyusui | Ekskresi sufentanil dalam ASI belum diketahui hingga saat ini.[5,7] |
| Anak-anak | Sufentanil injeksi aman digunakan pada anak-anak berusia kurang dari 12 tahun, terutama untuk induksi dan maintenance anestesi pada operasi kardiovaskular.[5] Penggunaan obat dengan sediaan sublingual tidak dianjurkan untuk diberikan pada anak kurang dari 6 tahun.[8] |
| Bayi/Infant | Sufentanil injeksi dapat diberikan pada bayi, tetapi keamanan dan efikasi penggunaan pada bayi berusia 1 hari belum diketahui pasti.[5] |
| FDA | Approved [5] |