Indikasi dan Dosis Sufentanil
Indikasi sufentanil adalah sebagai anestesi dan analgesik. Dosis sufentanil untuk anestesi lebih besar daripada jika digunakan sebagai analgesik. Sediaan sufentanil injeksi adalah ampul 10 mL dengan konsentrasi 5 μg/mL.[5,10,16]
Anestesi
Sufentanil injeksi berperan sebagai obat anestesi primer yang digunakan sebagai agen induksi dan pemeliharaan anestesi. Dosis yang digunakan untuk anestesi adalah:
- Pasien dewasa: 8-30 μg/kgBB yang diberikan intravena secara lambat, infus, atau injeksi yang diikuti dengan pemberian infus.
- Pasien anak berusia <12 tahun: 10-25 μg/kgBB yang diberikan bersama dengan oksigen 100%.
Pemberian dosis yang tinggi diindikasikan pada pasien yang menjalani operasi besar dengan intubasi dan ventilasi mekanik, seperti operasi jantung dan saraf. Dosis dapat dititrasi sesuai dengan respon individual.[5,10]
Analgesik Sufentanil dan Remimazolam untuk Menghambat Respons Intubasi Trakea
Sufentanil dikombinasikan dengan remimazolam dapat digunakan untuk menghambat respons intubasi trakea, pada pasien yang menjalani anestesi umum. Sufentanil dapat memblokir sinyal aferen dari stimulasi laring selama intubasi trakea, sehingga mengurangi respons kardiovaskular terhadap intubasi.[17]
Dosis sufentanil harus tepat, karena dosis yang terlalu rendah dapat mengakibatkan respons intubasi trakea yang signifikan, misalnya takikardia, hipertensi, bahkan aritmia berat dan stroke. Sementara itu, dosis sufentanil yang terlalu tinggi akan menyebabkan hipotensi.[17]
Suatu penelitian melaporkan bahwa ED50 dan ED95 sufentanil untuk menghambat respons intubasi trakea masing-masing adalah 0,374 µg/kg (0,342–0,402 µg/kg) dan 0,436 µg/kg (0,406–0,586 µg/kg). Dan, jika dikombinasi dengan remimazolam, ED50 dan ED95 sufentanil masing-masing adalah 0,374 dan 0,436 µg/kg.[17]
Analgesik
Total dosis yang digunakan untuk mendapatkan efek analgesik dari sufentanil injeksi adalah 1-2 μg/kgBB. Dosis tersebut dapat memberikan efek analgesik selama 1-2 jam.
Dosis pemeliharaan dapat diberikan melalui infus atau inkremental. Pemberian melalui infus disesuaikan berdasarkan dosis induksi, waktu operasi, dan tanda penurunan efek obat. Total dosis yang digunakan tidak boleh melebihi 1 μg/kgBB/jam. Pemberian dosis inkremental menggunakan dosis 10-25 μg sesuai dengan kebutuhan dan tanda vital pasien.[5,10]
Analgesik Epidural saat Persalinan
Sufentanil dianjurkan diberikan sebesar 10-15 μg secara epidural untuk mencapai efek analgesik saat persalinan. Penggunaannya dikombinasikan dengan bupivakain 0,125% sebanyak 10 mL dengan atau tanpa menggunakan epinefrin. Dosis tersebut dapat diberikan sebanyak tiga kali dengan interval waktu maksimal setiap 1½ jam.[5,10]