Pengawasan Klinis Mebhydrolin
Pengawasan klinis terhadap pasien yang mengonsumsi mebhydrolin diperlukan untuk memantau potensi efek samping, terutama sedasi dan gangguan kognitif. Mebhydrolin memiliki efek sedatif yang dapat mempengaruhi aktivitas sehari-hari dan meningkatkan risiko kecelakaan.[2,8]
Pemantauan Efek Sedasi
Pemantauan tanda-tanda depresi sistem saraf pusat, seperti kantuk berlebihan, kebingungan, atau gangguan koordinasi, sangat penting, terutama jika pasien menggunakan obat lain yang bersifat depresan saraf pusat, seperti benzodiazepin atau opioid. Selain itu, pada pasien dengan pekerjaan yang membutuhkan kewaspadaan tinggi, seperti mengemudi atau mengoperasikan mesin, disarankan untuk mengevaluasi efek obat sebelum memulai aktivitas tersebut.[2,8]
Pemantauan Efek Samping Lain
Selain itu, lakukan evaluasi tekanan intraokular pada pasien dengan faktor risiko glaukoma, karena mebhydrolin dapat meningkatkan tekanan intraokular akibat efek antikolinergik. Pasien dengan riwayat glaukoma sudut sempit harus diperiksa secara berkala oleh dokter mata untuk mendeteksi kemungkinan peningkatan tekanan yang dapat memperburuk penyakit.
Pasien dengan riwayat penyakit kardiovaskular, terutama yang memiliki risiko aritmia atau hipotensi ortostatik, perlu dipantau tekanan darah dan denyut jantungnya secara berkala untuk menghindari komplikasi kardiovaskular. Pada pasien dengan gangguan pernapasan, seperti asma berat, pemantauan fungsi pernapasan bisa diperlukan karena risiko depresi pernapasan dapat diperburuk oleh mebhydrolin. Penggunaan bersama obat lain yang menekan fungsi pernapasan, seperti opioid atau alkohol, harus dihindari.[2,8]