Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pengawasan Klinis Topiramate general_alomedika 2022-05-10T11:54:54+07:00 2022-05-10T11:54:54+07:00
Topiramate
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pengawasan Klinis Topiramate

Oleh :
dr. Audiza Luthffia
Share To Social Media:

Pengawasan klinis yang perlu dilakukan pada pemberian topiramate adalah kadar bikarbonat dalam serum saat awal sebelum pemberian topiramate dan periodik selama masa pengobatan. Kadar kreatinin serum, gejala asidosis akut, status hidrasi, dan timbulnya komplikasi asidosis jangka panjang juga perlu dimonitor pada pasien yang mendapat topiramate.[4,9]

Pemeriksaan ureum, kreatinin, fosfat, alkali fosfatase, dan kalium dapat dilakukan bila terdapat indikasi. Uji klinis pada populasi dewasa dan anak menunjukkan bahwa topiramate menyebabkan penurunan kadar fosfat serum, peningkatan alkali fosfatase, dan penurunan kalium. Namun, perubahan tersebut belum terbukti signifikan secara klinis.[5]

Frekuensi kejang sebelum dan selama terapi perlu dicatat untuk mengetahui keberhasilan terapi. Adanya ide atau perilaku yang mengarah kepada percobaan bunuh diri perlu dievaluasi, karena topiramate dapat meningkatkan risiko bunuh diri.[1,9]

Penggunaan topiramate bersama dengan obat antiepilepsi lainnya menyebabkan variabilitas konsentrasi topiramate dalam plasma, sehingga pemantauan kadar topiramate dalam plasma dapat bermanfaat dalam menentukan dosis obat yang optimal. Pemeriksaan kadar topiramate dalam serum juga diperlukan pada pasien dengan penurunan fungsi liver, karena konsentrasi topiramate dalam serum dapat meningkat pada kondisi gangguan liver.[4,5]

Penghentian terapi jangka panjang harus dilakukan bertahap. Hal ini penting untuk meminimalisir potensi bangkitan kejang dan gejala putus obat lainnya.[12]

Referensi

1. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 5284627, Topiramate. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Topiramate. Accessed Apr. 10, 2022.
4. Fariba KA, Saadabadi A. Topiramate. [Updated 2021 Dec 9]. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554530/
5. FDA. Topamax. 2012. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2012/020844s041lbl.pdf
9. Mims.com. Topiramate. 2022. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/topiramate?mtype=generic
12. Schachter SC. Overview of the management of epilepsy in adults. Post TW, ed. UpToDate. 2020.

Kontraindikasi dan Peringatan To...

Artikel Terkait

  • Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
    Konsekuensi Jangka Panjang Akibat Kejang Demam Berulang
  • Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
    Faktor Risiko Terjadinya Epilepsi Pasca Stroke
  • Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
    Langkah Diagnostik pada Kejang Pertama Usia Dewasa
  • Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
    Penghentian Obat Antiepilepsi pada Pasien Epilepsi yang Bebas Kejang
  • Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi
    Peran Diazepam Per Rektal untuk Kejang pada Bayi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Ariyadi
Dibalas 30 November 2024, 10:07
Kejang pada anak dengan riwayat kejang sebelumnya
Oleh: Ariyadi
1 Balasan
Izin dok, anak kejang 2 kali dengan rentan waktu 7jam kejang selama kurang lebih 30detik, mata keatas kedip" badan dan badan gemetar, kejang terjadi sudah yg...
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 14:31
Membedakan kejang nocturnal dan gangguan lain
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo dokter. Ada px anak usia 9 tahun, memiliki riwayat kejang (tubuh kaku, kedut2, mata kedip2 melihat ke atas, sulit diajak bicara). Kejang berlangsung...
dr. Yanny Labok
Dibalas 01 November 2024, 18:34
Tatalaksana kejang pada epilepsi dewasa
Oleh: dr. Yanny Labok
2 Balasan
Halo dok, izin bertanya jika setelah pemberian diazepam pada pasien dewasa dgn BB 60 kg yg sdh d berikan diazepam 5 mg via iv dan kejangnya sdh berhenti...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.