Kontraindikasi dan Peringatan Cotrimoxazole
Kontraindikasi cotrimoxazole diantaranya adalah riwayat hipersensitivitas terhadap kandungan obat cotrimoxazole, ibu menyusui, dan bayi berusia di bawah 2 bulan. Peringatan penggunaan cotrimoxazole adalah terkait penggunaan jangka panjang yang dapat meningkatkan risiko superinfeksi bakteri dan jamur, serta risiko timbulnya immune mediated thrombocytopenia dan hipoglikemia.[1,4,5]
Kontraindikasi
Cotrimoxazole dikontraindikasikan pada:
- Pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap cotrimoxazole atau sulfonamid lain
- Pasien yang mengalami anemia megaloblastik akibat defisiensi asam folat
- Pasien dengan drug-induced immune thrombocytopenia akibat cotrimoxazole
- Ibu hamil, menyusui, dan anak di bawah 2 bulan
- Pasien dengan gangguan ginjal dan hepar yang parah[5]
Peringatan
Peringatan yang perlu diperhatikan adalah terkait risiko efek samping yang menyebabkan fatalitas, risiko infeksi Clostridium difficile, dan reaksi hipersensitivitas pada saluran napas.
Fatalitas
Kematian yang terkait dengan pemberian sulfonamida, seperti cotrimoxazole, meskipun langka telah dilaporkan karena reaksi yang parah. Reaksi dapat berupa sindrom Stevens-Johnson, toxic epidermal necrolysis, nekrosis hati fulminan, agranulositosis, anemia aplastik, dan diskiarisis darah. Produk yang mengandung sulfonamid, seperti cotrimoxazole, harus dihentikan jika muncul ruam kulit atau tanda reaksi berat.
Reaksi Hipersensitivitas Saluran Napas
Batuk, sesak napas, dan infiltrat paru adalah reaksi hipersensitivitas saluran pernapasan yang telah dilaporkan terkait dengan pengobatan sulfonamid.
Infeksi Clostridium difficile
Diare terkait Clostridium difficile telah dilaporkan dengan penggunaan hampir semua agen antibakteri, termasuk cotrimoxazole. Diare dapat muncul dalam tingkat keparahan ringan hingga kolitis fatal.
Trombositopenia
Trombositopenia yang diinduksi oleh cotrimoxazole telah dilaporkan. Kasus trombositopenia dapat bersifat fatal atau mengancam jiwa. Trombositopenia biasanya sembuh dalam waktu seminggu setelah penghentian cotrimoxazole.
Risiko Resistensi
Meresepkan cotrimoxazole tanpa adanya infeksi bakteri yang terbukti atau diduga kuat atau indikasi profilaksis tidak memberikan manfaat bagi pasien. Hal ini juga meningkatkan risiko perkembangan bakteri yang resistan terhadap obat.[1,5,6,12]
Penulisan pertama oleh: dr. Junita br Tarigan