Pendahuluan Lopinavir
Lopinavir merupakan obat antiretroviral (ARV) golongan inhibitor protease, yang digunakan dalam terapi HIV tipe 1 pada pasien dewasa, remaja, dan anak-anak. Sebagai ARV lini kedua, lopinavir dipilih untuk terapi infeksi HIV yang resisten terhadap terapi lini pertama.[1-5]
Terapi HIV lini pertama adalah golongan nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI) dan non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI). Lopinavir hanya tersedia dalam bentuk kombinasi dengan ritonavir.[1-5]
Sebagai inhibitor protease spesifik terhadap HIV-1, lopinavir mencegah pembelahan poliprotein gag dan gag-pol yang dimediasi oleh enzim protease, sehingga produksi virion HIV bersifat imatur dan noninfeksius. Dengan kata lain, efek antiviral lopinavir adalah dengan mencegah infeksi sel-sel baru tanpa menyembuhkan sel-sel yang sudah terinfeksi DNA provirus.[6,7]
Formula: C37-H48-N4-O5
Nama kimia:
(alphaS)-Tetrahydro-N-((alphaS)-alpha-{(2S,3S)-2-hydroxy-4-phenyl-3-[2-(2,6-dimetylphenoxy)acetamido]butyl}phenetyl)-alpha-isopropyl-2-oxopyrimidin-1(2H)-acetamid.[8]
Tabel 1. Deskripsi Singkat Lopinavir
Perihal | Deskripsi |
Kelas | Antivirus[1] |
Subkelas | Antiretrovirus[1] |
Akses | Resep[5] |
Wanita hamil | Kategori FDA: C[9] Kategori TGA: B3[4] |
Wanita menyusui | Ekskresi lopinavir di ASI sangat sedikit[3] |
Anak-anak | Lopinavir aman untuk digunakan pada anak berusia di atas 3 tahun[3] |
Infant | Lopinavir aman untuk digunakan pada infant berusia di atas 14 hari[3] |
FDA | Approved[3] |
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini