Pendahuluan Everolimus
Everolimus digunakan untuk terapi beberapa keganasan, seperti kanker payudara stadium lanjut, tumor neuroendokrin, karsinoma sel renal stadium lanjut, dan tuberous sclerosis complex. Everolimus sebagai obat antikanker memiliki efek yang tidak hanya merusak sel kanker, tetapi juga sel normal.[1-4]
Selain sebagai agen antineoplastik, everolimus digunakan juga sebagai imunosupresif dan antiproliferatif untuk profilaksis penolakan transplantasi ginjal dan transplantasi hati.[1-4]
Efek samping yang sering terjadi akibat penggunaan everolimus adalah stomatitis, ruam kulit, diare, infeksi, hiperglikemia, hiperlipidemia, hipofosfatemia, gangguan hematologi, dan erupsi mukokutan. Efek samping yang paling menimbulkan rasa tidak nyaman pada pasien adalah stomatitis, yang dapat berkurang dengan menurunkan dosis. Kejadian fatal yang dilaporkan adalah kardiotoksisitas, gagal napas, dan syok sepsis.[1,4-9]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)