Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Formulasi Azathioprine general_alomedika 2022-12-27T11:33:20+07:00 2022-12-27T11:33:20+07:00
Azathioprine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Formulasi Azathioprine

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan
Share To Social Media:

Formulasi bentuk sediaan azathioprine di Indonesia hanya tersedia dalam bentuk tablet salut selaput 50 mg.

Bentuk Sediaan

Di luar negeri, azathioprine tersedia dalam bentuk tablet dengan dosis 25, 50, 75, dan 100 mg, serta terdapat sediaan injeksi berbentuk tepung dengan dosis 50 dan 100 mg. Pemberian azathioprine secara intravena dengan kepekatan 10 mg/mL dapat diberikan langsung atau dilarutkan dalam 0,9% NaCl atau dextrose 5% diberikan secara infus selama 30-60 menit, namun pada pelaksanaannya dapat diberikan dalam 5 menit hingga 8 jam.

Bentuk Sediaan di Indonesia

Sediaan azathioprine yang ada di Indonesia hanya berupa tablet oral dan salut selaput 50 mg dengan merk dagang: Azathioprine Pch (Pharmachemie BV.-Netherland, Combiphar) dan  Imuran (Glaxo Wellcome Indonesia)[2,6]

Cara Penggunaan

Azathioprine biasanya diberikan secara oral. Pada penggunaan dengan indikasi pasca transplantasi ginjal, pemberian biasanya dimulai dengan pemberian intravena kemudian dilanjutkan dengan pemberian secara oral. Dosis pemberian secara oral adalah 1 hingga 2 kali sehari.[2]

Azathioprine memiliki efek samping saluran cerna yang tidak menyenangkan untuk pasien sehingga disarankan mengkonsumsi azathioprine bersamaan dengan makan.

Penggunaan azathioprine dapat meningkatkan kerja hati, konsumsi alkohol bersamaan dengan dengan azathioprine sangat tidak disarankan. Pada peminum alkohol rutin, konsumsi 1-2 gelas sekali atau 2 kali seminggu masih diperbolehkan. Konsumsi 4 gelas dalam 1 waktu walaupun tidak sering sangat tidak disarankan.

Cara Penyimpanan

Penyimpanan dilakukan pada suhu ruang. Jauhkan dari sinar matahari langsung. Obat injeksi harus digunakan dalam 24 jam.[2]

Kombinasi dengan Obat Lain

Penggunaan pada pasien dengan indikasi mencegah reaksi penolakan transplan pasca transplantasi ginjal, pemberian azathioprine dapat dikombinasikan dengan terapi radiasi lokal, kortikosteroid dan agen sitotoksik lain.

Penggunaan pada pasien dengan rheumatoid arthritis dapat dikombinasikan dengan non-steroid anti inflammatory drugs (NSAID) dan/atau kortikosteroid dosis rendah.[2]

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

2. Medscape. Azathioprine. 2022. https://reference.medscape.com/drug/azasan-imuran-azathioprine-343191#10
6. FDA. Azathioprine. 2017. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2014/016324s037,017391s016lbl.pdf

Farmakologi Azathioprine
Indikasi dan Dosis Azathioprine

Artikel Terkait

  • Peningkatan Risiko Melanoma Maligna pada Transplantasi Ginjal
    Peningkatan Risiko Melanoma Maligna pada Transplantasi Ginjal
  • Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
    Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
  • Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
    Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
  • Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal
    Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal
  • Pencegahan dan Terapi Infeksi CMV pada Resipien Transplantasi
    Pencegahan dan Terapi Infeksi CMV pada Resipien Transplantasi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 13 Juli 2023, 10:06
Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal - Artikal SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO DOkter!Akan berakhir masa tayang pada tanggal 21 Juli 2023! Yuk, baca artikelnya, kerjakan posttestnya, dan segera dapatkan 2 SKP IDI gratis dan 25...
dr. Felicia
Dibalas 15 Agustus 2022, 11:39
Melanoma Maligna pada Transplantasi Ginjal - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO DokterRisiko melanoma meningkat pada resipien transplantasi organ solid, seperti transplantasi ginjal. Angka mortalitas pada pasien transplantasi ginjal...
dr. Gabriela
Dibalas 12 Agustus 2022, 13:43
Antibiotik untuk Bakteriuria Asimtomatik pada Resipien Transplantasi Ginjal - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Resipien transplantasi ginjal dengan bakteriuria asimtomatik umumnya diberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.