Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Indikasi dan Dosis Azathioprine general_alomedika 2022-12-27T11:34:09+07:00 2022-12-27T11:34:09+07:00
Azathioprine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Indikasi dan Dosis Azathioprine

Oleh :
dr. Immanuel Natanael Tarigan
Share To Social Media:

Indikasi utama azathioprine adalah sebagai terapi tambahan pada transplantasi ginjal alograf untuk mencegah reaksi penolakan transplan dengan dosis 3-5 mg/kgBB saat hari transplantasi atau sejak 1-3 hari sebelumnya. Selain itu, obat ini juga telah mendapat persetujuan FDA untuk terapi simptomatik rheumatoid arthritis.

Mencegah Reaksi Penolakan Transplantasi Ginjal

Azathioprine digunakan sebagai terapi tambahan pada transplantasi ginjal alograf untuk mencegah reaksi penolakan transplan. Pada kasus transplantasi ginjal, azathioprine biasanya dikombinasikan dengan terapi radiasi lokal, kortikosteroid dan agen sitotoksik lain.[2,10,11]

Dosis yang digunakan pada penderita pasca transplantasi ginjal adalah 3-5 mg/kgBB pada hari transplantasi atau sejak 1–3 hari sebelum transplantasi. Pemberian obat kemudian dilanjutkan dengan dosis rumatan sebesar 1–3 mg/kgBB setiap hari secara oral atau intravena.

Rheumatoid Arthritis

Pada penderita rheumatoid arthritis berat dan penyakit autoimun lainnya, azathioprine diberikan untuk mengurangi tanda dan gejala dengan dosis 1 mg/kgBB per hari secara oral. Dosis dapat diberikan sebagai dosis tunggal atau dibagi menjadi 2 kali pemberian.

Dosis dapat dititrasi naik 0,5 mg/kgBB/hari berdasarkan respon terapi dengan interval 4 minggu hingga dosis maksimal 2,5 mg/kgBB. Dosis rumatan dititrasi turun 0,5 mg/kgBB/hari dengan interval 4 minggu hingga mencapai dosis efektif.

Lupus Nefritis

Azathioprine digunakan secara off-label sebagai terapi pada penderita penderita lupus nefritis dapat diberikan 2 mg/kgBB/hari secara oral dengan/tanpa kortikosteroid dosis rendah. Pemberian azathioprine pada anak di bawah 12 tahun belum diketahui keamanan dan efektivitasnya.[2]

Crohn’s Disease

Azathioprine juga digunakan secara off-label pada Crohn’s disease dengan indikasi sebagai rumatan, pengganti steroid, atau pada kasus remisi. Dosis pemberian 2-3 mg/kgBB/hari.[2]

Kolitis Ulseratif

Pemberian azathioprine untuk kolitis ulseratif merupakan indikasi off-label dengan dosis sebesar 1.5–2.5 mg/kgBB/hari.[2]

Trombositopenia Purpura Kronik Refrakter

Azathioprine juga digunakan secara off-label pada kasus trombositopenia purpura kronik refrakter dengan dosis 1–2 mg/kgBB/hari hingga dosis maksimal 150 mg. Terapi dapat diberikan selama 3-6 bulan.[2]

Juvenile Idiopathic Arthritis

Azathioprine digunakan sebagai terapi untuk Juvenile Idiopathic Arthritis pada anak dengan dosis yang digunakan 1 mg/kgBB sekali sehari atau dibagi dalam 2 dosis. Dosis ini dapat ditingkatkan 0,5 mg/kgBB/hari setelah 6–8 minggu dengan interval setiap 4 minggu hingga dosis maksimal 2,5 mg/kgBB/hari. Dosis rumatan dapat diturunkan 0,5 mg/kbBB/hari dengan interval 4 minggu hingga mencapai dosis efektif.[2,12]

Systemic Lupus Erythematosus

Azathioprine digunakan sebagai terapi untuk systemic lupus erythematosus (SLE) dengan dosis inisia 1-1,5 mg/kgBB per hari. Dosis maksimal 2-2,5 mg/kgBB/hari. Pemberian azathioprine minimal 12 minggu dan belum diketahui keamanan dan efektivitasnya pada anak di bawah 12 tahun.[12,13]

Penyesuaian Dosis

Penyesuaian dosis harus dilakukan pada pasien dengan gangguan fungsi hati, kelompok geriatri atau penggunaan bersamaan dengan allopurinol. Walau demikian, belum terdapat pedoman penyesuaian dosis pada gangguan fungsi hati dan geriatri. Pada penggunaan bersama dengan allopurinol, turunkan dosis menjadi 1/3 atau ¼ dosis normal.

Pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal, dosis azathioprine disesuaikan dengan fungsi ginjal berdasarkan estimasi laju filtrasi glomerulus (estimated glomerulus filtration rate / eGFR):

  • eGFR > 50 ml/menit: tidak dilakukan penyesuaian dosis
  • eGFR 10-50 ml/menit: diberikan dosis 75% dari normal
  • eGFR < 10 ml/menit: diberikan 50% dari normal
  • pada pasien dengan hemodialisis diberikan 50-75% dari normal[5]

Toksisitas

Jika terjadi penurunan trombosit cepat, kadar leukosit rendah, dan infeksi berat, kurangi dosis atau tunda pengobatan sementara. Jika terjadi toksisitas berat, pertimbangkan untuk menghentikan pengobatan. Jika terjadi hepatic sinusoidal obstruction syndrome, hentikan pengobatan.

 

 

Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri

Referensi

2. Medscape. Azathioprine. 2022. https://reference.medscape.com/drug/azasan-imuran-azathioprine-343191#10
5. Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Azatriopin. 2022.http://pionas.pom.go.id/monografi/azatioprin
10. Maltzaman JS, Koretzky GA. Azathioprine: old drug, new actions. J. Clin. Invest. 2003; 111: 1122-1124. DOI: 10.1172/JCI20031834
11. Tiede I, Fritz G, Strand S, Poppe D, Dvorsky R, Strand D, et al. CD28-dependent Rac1 activation is the molecular target of azathioprine in primary human CD4+ T lymphocytes. J. Clin. Invest. 2003; 111:1133–1145. DOI: 10.1172/JCI200316432
12. Godwie P. Review of Disease Modifying Anti Rheumatic Drugs in Paediatric Rheumatic disease. 2011. 18th Expert Committee on the Selection and Use of Essential Medicines
13. Mohammadi O, Kassim TA. Azathioprine. [Updated 2022 May 8]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK542190/

Formulasi Azathioprine
Efek Samping dan Interaksi Obat ...

Artikel Terkait

  • Peningkatan Risiko Melanoma Maligna pada Transplantasi Ginjal
    Peningkatan Risiko Melanoma Maligna pada Transplantasi Ginjal
  • Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
    Risiko Kesehatan pada Donor Ginjal Hidup
  • Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
    Memahami Infeksi Oportunistik pada Transplantasi Organ
  • Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal
    Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal
  • Pencegahan dan Terapi Infeksi CMV pada Resipien Transplantasi
    Pencegahan dan Terapi Infeksi CMV pada Resipien Transplantasi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 13 Juli 2023, 10:06
Isu Global dan Nasional Terkait Transplantasi Ginjal - Artikal SKP Alomedika
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
1 Balasan
ALO DOkter!Akan berakhir masa tayang pada tanggal 21 Juli 2023! Yuk, baca artikelnya, kerjakan posttestnya, dan segera dapatkan 2 SKP IDI gratis dan 25...
dr. Felicia
Dibalas 15 Agustus 2022, 11:39
Melanoma Maligna pada Transplantasi Ginjal - Artikel SKP ALOMEDIKA
Oleh: dr. Felicia
1 Balasan
ALO DokterRisiko melanoma meningkat pada resipien transplantasi organ solid, seperti transplantasi ginjal. Angka mortalitas pada pasien transplantasi ginjal...
dr. Gabriela
Dibalas 12 Agustus 2022, 13:43
Antibiotik untuk Bakteriuria Asimtomatik pada Resipien Transplantasi Ginjal - Artikel SKP Alomedika
Oleh: dr. Gabriela
1 Balasan
ALO Dokter!Resipien transplantasi ginjal dengan bakteriuria asimtomatik umumnya diberikan antibiotik untuk mencegah terjadinya infeksi saluran kemih yang...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.