Efek Samping dan Interaksi Obat Atorvastatin
Efek samping atorvastatin yang paling serius adalah terjadinya rhabdomiolisis. Risiko efek samping ini meningkat dengan interaksi obat pada penggunaan bersama dengan erythromycin, cyclosporine, fibrate, dan clarithromycin.
Efek Samping
Efek samping atorvastatin biasanya ringan dan bersifat transien.
Efek Samping Umum
Efek samping yang paling umum adalah:
- Konstipasi
- Flatulensi
- Dispepsia
- Nyeri abdomen
Pada pemberian atorvastatin dosis tinggi, yaitu 80 mg, dapat terjadi efek samping peningkatan enzim transaminase persisten dan peningkatan kreatinin kinase ≥10 kali batas atas nilai normal.
Efek Samping yang Lebih Jarang Terjadi
Efek samping lain yang dapat timbul akibat penggunaan atorvastatin meliputi berbagai organ. Efek sampingnya pada tubuh secara menyeluruh adalah nyeri dada, edema wajah, demam, kaku leher, malaise, reaksi fotosensitivitas, dan edema. Pada organ lainnya, efek samping yang muncul dapat meliputi sistem digestif, respirasi, saraf, muskuloskeletal, dan berbagai organ lainnya.[2,7,10,14,15]
Sistem Digestif:
Pada sistem digestif, efek samping yang dapat ditemukan adalah mual, muntah, gastritis, gastroenteritis, gangguan fungsi hati, kolitis, mulut kering, anoreksia, melena, ulkus lambung, dan ikterik.[2,7,10,14,15]
Sistem Respirasi:
Sedangkan pada sistem respirasi efek samping yang dapat ditimbulkan adalah bronkitis, rhinitis, pneumonia, dispnea, asma, dan epistaksis.[2,7,10,14,15]
Sistem Saraf:
Efek samping pada sistem saraf yang dapat ditemukan antara lain insomnia, pusing, parestesia, somnolen, amnesia, libido menurun, emosi labil, hiperkinesia, depresi, hipestesia, dan hipotoni.[2,7,10,14,15]
Sistem Muskuloskeletal:
Pada sistem muskuloskeletal, efek samping yang dapat ditimbulkan adalah artritis, kram tungkai, bursitis, tenosinovitis, miastenia, mialgia, dan miositis.[2,7,10,14,15]
Sistem Integumen:
Pada sistem integumen, efek samping yang dapat ditimbulkan adalah pruritus, dermatitis kontak, alopesia, kulit kering, keringatan, jerawat, urtikaria, eksem, dan ulkus kulit.[2,7,10,14,15]
Sistem Urogenital:
Sedangkan pada sistem urogenital, efek samping yang dapat ditemukan adalah infeksi saluran kemih (ISK), hematuria, albuminuria, sistitis, impotensi, disuria, batu ginjal, nokturia, pembesaran payudara, dan retensi urine.[2,7,10,14,15]
Sistem Indera:
Pada panca indera, efek samping yang dapat terjadi adalah ambliopia, tinnitus, mata kering, glaukoma, parosmia, dan kehilangan rasa pengecap.[2,7,10,14,15]
Sistem Kardiovaskular:
Pada sistem kardiovaskular, efek samping yang dapat terjadi meliputi palpitasi, vasodilatasi, sinkop, migrain, hipotensi postural, flebitis, aritmia, angina pektoris, dan hipertensi.[2,7,10,14,15]
Gangguan Metabolik dan Nutrisi:
Gangguan metabolik dan nutrisi juga dapat terjadi sebagai efek samping yang meliputi edema perifer, hiperglikemia, peningkatan kreatin fosfokinase, gout, berat badan meningkat, dan hipoglikemia.[2,7,10,14,15]
Sistem Limfatik dan Hematologis:
Gangguan sistem limfatik dan hematologis yang dapat ditemukan pada penggunaannya meliputi ekimosis, anemia, limfadenopati, petechiae, dan trombositopenia.[2,7,10,14,15]
Efek Samping Serius
Terdapat juga efek samping yang walau jarang terjadi tetapi bersifat serius:
- Anafilaksis
- Edema angioneurotik
- Eritema bullosa, eritema multiforme, sindroma Steven Johnson, nekrolisis epidermal toksik
- Fatigue
- Ruptur tendon
- Gagal hati
- Rhabdomiolisis
Rhabdomiolisis
Pada kasus yang jarang, atorvastatin dapat menyebabkan kerusakan jaringan otot skeletal, sehingga dapat mengakibatkan gagal ginjal. Rhabdomiolisis ini sering kali terjadi akibat interaksi atorvastatin dengan obat yang meningkatkan risiko efek samping tersebut, misalnya fibrate atau clarithromycin, atau pada individu yang memiliki riwayat insufisiensi ginjal.
Gejala dan tanda rhabdomiolisis adalah sebagai berikut:
- Nyeri otot yang tidak dapat dijelaskan
- Rasa sensitif pada otot
- Rasa lemah pada otot, atau miopati
- Dapat disertai dengan demam
- Rasa lelah yang tidak biasanya
- Urine berwarna gelap berwarna merah kecoklatan atau seperti teh[2,7,10,14,15]
Interaksi Obat
Interaksi obat atorvastatin dapat meningkatkan maupun menurunkan konsentrasi atorvastatin, meningkatkan risiko rhabdomiolisis, dan efek lainnya.
Peningkatan Risiko Rhabdomiolisis
Risiko efek samping rhabdomiolisis pada pemberian atorvastatin akan meningkat bila diberikan bersama dengan obat-obat berikut ini:
- Cyclosporine
- Derivat fibrat
- Erythromycin
- Clarithromycin
- Kombinasi dengan inhibitor protease, seperti ritonavir dan saquinavir, atau lopinavir dan ritonavir[2,14,15,17]
Peningkatan Konsentrasi Atorvastatin
Penggunaan atorvastatin bersama dengan diltiazem dan itraconazole akan meningkatkan konsentrasi atorvastatin dalam darah.[2,14,15,17]
Penurunan Konsentrasi Atorvastatin
Sebaliknya, konsentrasi atorvastatin akan menurun pada penggunaan bersama dengan obat-obat berikut:
- Rifampisin
- Antasida
- Kolestipol[2,14,15,17]
Interaksi Obat Lain
Penggunaan atorvastatin bersama digoksin akan meningkatkan konsentrasi digoksin.[2,14,15,17]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli