Farmakologi Atorvastatin
Farmakologi atorvastatin sebagai inhibitor enzim β-Hydroxy β-methylglutaryl-CoA (HMG-CoA) yang menurunkan kadar low-density lipoprotein (LDL) dan meningkatkan kadar high-density lipoprotein (HDL) dalam darah.[2]
Farmakodinamik
Enzim HMG-CoA (3-hydroxy-3-methylglutaryl-coenzyme A) bekerja di hepar, dengan mengkatalisis konversi HMG-CoA menjadi mevalonate. Keadaan ini merupakan proses permulaan dari biosintesis kolesterol. Mevalonat adalah suatu prekursor sterol, termasuk kolesterol. Kolesterol dan trigliserida bersirkulasi dalam peredaran darah, sebagai bagian dari lipoprotein.[2,21]
Kadar kolesterol dan lipoprotein ini dapat diturunkan oleh atorvastatin melalui mekanisme berikut:
- Inhibisi enzim reduktase HMG-CoA dan sintesis kolesterol dalam hati
- Peningkatan sejumlah reseptor LDL hepar pada permukaan sel, untuk meningkatkan uptake dan katabolisme LDL
- Reduksi LDL yang terbentuk dan juga produksi LDL[2,10,14]
Mekanisme-mekanisme di atas akan menyebabkan efek terapeutik sebagai berikut:
- Meningkatkan kadar HDL sebanyak 5–10% pada pasien dengan hipertrigliseridemia yang terisolasi
- Meningkatkan kadar HDL dan apolipoprotein (apo) A–1
- Menurunkan total kolesterol, LDL sebanyak 20–50%, very–low–density lipoprotein (VLDL), apo B, dan trigliserida sebanyak 10–20%
- Menurunkan kolesterol intermediate-density lipoprotein (IDL) pada para pasien yang mengalami disbetalipoproteinemia[2,10,14,15,21,22]
Pada populasi yang kurang/jarang dapat merespon efek obat-obat penurun lipid, contohnya pada beberapa pasien dengan riwayat familial homozigot hiperkolesterolemia, atorvastatin dapat menurunkan kadar LDL.[2,10,14,15]
Farmakokinetik
Farmakokinetik atorvastatin berupa aspek absorpsi, distribusi, metabolisme, dan eliminasinya.
Absorpsi
Konsumsi atorvastatin per oral (PO) diabsorbsi dengan cepat oleh tubuh. Konsumsi obat bersama makanan akan mengurangi kecepatan absorpsi obat, tetapi tidak mempengaruhi efek terapeutik obat.[2,4]
Atorvastatin mencapai konsentrasi maksimal di dalam darah dalam 1‒2 jam. Onset atorvastatin adalah 3–5 hari dengan durasi kerja 48–72 jam. Efek maksimum akan tercapai dalam 2 minggu.
Konsentrasi plasma atorvastatin lebih rendah, apabila dikonsumsi malam hari, dibandingkan konsumsi pagi hari. Bioavailabilitas absolut adalah sekitar 14% karena mengalami metabolisme lintas pertama. Kemampuan untuk menghambat enzim reduktase HMG-CoA secara sistemik adalah sekitar 30%.[2,4,16]
Distribusi
Volume rata–rata distribusi obat adalah sekitar 381 liter. Ikatan dengan protein plasma sekitar 98%. Pada observasi dengan hewan percobaan, obat ini diekskresikan ke dalam air susu, dan juga melewati sawar plasenta.[2,22]
Metabolisme
Metabolisme primer atorvastatin terjadi di hepar dengan enzim sitokrom P450 3A4. Metabolit yang terbentuk adalah derivat ortohidroksi dan parahidroksi, serta berbagai produk betaoksidasi. Sekitar 70% dari aktivitas inhibisi terhadap enzim reduktase HMG-CoA dilakukan oleh metabolit-metabolit aktif ini.[13,14,22]
Eliminasi
Atorvastatin mengalami eliminasi primer ke dalam cairan empedu, setelah terjadi proses metabolisme di hepar dan ekstra hepatik. Akan tetapi, obat diperkirakan tidak menjalani resirkulasi enterohepatik. Kurang dari 2% dari dosis atorvastatin ditemukan dalam urin.
Waktu paruh atorvastatin adalah sekitar 14 jam. Namun, waktu paruh aktivitas inhibisi terhadap enzim reduktase HMG-CoA adalah 20‒30 menit.[2,10,14,15]
Resistensi
Pada pasien tertentu, resistensi statin dapat terjadi karena polimorfisme genetik maupun keadaan inflamatorik tertentu dan infeksi HIV. Contoh polimorfisme genetik adalah pada 3-hydroxy-3-methylglutaryl coenzyme A reductase (HMG-CoA-R). Resistensi statin atau yang dikenal dengan statin intoleran dapat dilihat dari kegagal untuk mencapai penurunan kadar LDL seperti yang diharapkan.[16]
Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli