Formulasi Diltiazem
Formulasi diltiazem tersedia dalam sediaan oral, yaitu tablet, tablet lepas lambat, kapsul lepas lambat, serta sediaan injeksi. Sediaan injeksi dapat diberikan secara bolus intravena atau melalui drip infus.
Bentuk Sediaan
Di Indonesia, diltiazem tersedia dalam bentuk tablet, dengan kekuatan 30 mg dan 60 mg. Diltiazem juga terdapat dalam sediaan kapsul lepas lambat, dengan kekuatan 90 mg, 100 mg, 180 mg, dan 200 mg. Selain itu, diltiazem juga terdapat dalam formulasi serbuk injeksi dengan kekuatan 10 mg/vial dan 50 mg/vial.[7,10]
Cara Penggunaan
Diltiazem dapat diadministrasikan per oral atau intravena, baik secara injeksi atau infus kontinyu. Diltiazem oral dapat dikonsumsi sebelum atau sesudah makan. Sediaan lepas lambat tidak boleh dihancurkan atau dikunyah.
Untuk memberikan infus diltiazem, perlu dilakukan dilusi terlebih dahulu. Dilusi dapat dengan cairan salin normal, dextrose 5% dalam air, atau dextrose 5% dalam air dengan NaCl 0,45% untuk menghasilkan konsentrasi akhir 1 mg/mL. Pemberian diltiazem secara intravena sebaiknya dilakukan perlahan, yaitu di atas 2 menit, disertai dengan pemantauan tekanan darah dan elektrokardiografi (EKG).[6,9]
Cara Penyimpanan
Hindari terkena sinar matahari langsung, dan simpan di tempat yang tidak lembap. Sebaiknya diltiazem disimpan pada ruangan dengan suhu di bawah 30°C. Larutan diltiazem untuk injeksi harus disimpan dalam suhu 2–8°C, tetapi tidak boleh dibekukan.[9]
Direvisi oleh: dr. Livia Saputra