Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Diltiazem general_alomedika 2022-09-29T09:52:42+07:00 2022-09-29T09:52:42+07:00
Diltiazem
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Diltiazem

Oleh :
Debtia Rahmah
Share To Social Media:

Efek samping diltiazem yang umum terjadi adalah edema perifer, bradikardia, hipotensi, sakit kepala dan fatigue. Interaksi obat dapat terjadi antara diltiazem dengan propanolol atau digoxin yang dapat meningkatkan efek samping diltiazem.[1,3,5]

Efek Samping

Efek samping diltiazem formulasi oral yang paling sering ditemukan, antara lain edema, sakit kepala, dizziness, asthenia, dan blok atrioventrikular (AV) derajat 1. Pada penggunaan secara intravena, efek samping yang paling umum adalah hipotensi, reaksi lokal pada lokasi injeksi, misalnya rasa panas atau gatal, serta vasodilatasi, dan aritmia.[6,11]

Efek Samping Neuropsikiatri

Efek samping pada neuropsikiatri dapat berupa pusing, nyeri kepala, insomnia, tremor, tinnitus, dan  amnesia. Halusinasi, perubahan kepribadian, perubahan mood, dan depresi juga telah dilaporkan.[6,11]

Efek Samping Kardiovaskular

Beberapa efek samping pada sistem kardiovaskular, antara lain edema tungkai bawah, hipotensi, blok atrioventrikular (AV) derajat 1–3, bradikardia, sinkop, dan ventricular extrasystole.[3,11]

Efek Samping Gastrointestinal

Anoreksia, diare, disgeusia, dispepsia, rasa haus, dan peningkatan berat badan merupakan beberapa efek samping gastrointestinal yang pernah dilaporkan terkait diltiazem. Selain itu, dapat juga terjadi sedikit peningkatan SGPT dan laktat dehidrogenase (LDH).[3,11]

Efek Samping Dermatologi dan Imunologi

Efek samping pada kulit dapat berupa timbulnya ruam, pruritus, petekie, urtikaria, angioedema, serta eritema multiforme, termasuk Sindrom Stevens-Johnson dan toxic epidermal necrolysis. Reaksi alergi, seperti angioedema, juga dilaporkan pernah terjadi.[3,11]

Interaksi Obat

Diltiazem dimetabolisme oleh enzim sitokrom CYP3A4, sehingga obat-obat lain yang bekerja pada enzim tersebut berinteraksi dengan diltiazem. Diltiazem juga memiliki efek terhadap konstriksi vaskular, kontraktilitas serta sistem konduksi jantung sehingga dapat berinteraksi dengan obat yang memiliki efek serupa, seperti beta blocker dan agen anestesi.

Peningkatan Efek Samping Diltiazem

Terdapat interaksi obat antara diltiazem dengan obat yang memiliki efek serupa, misalnya beta blocker, seperti propranolol atau atenolol, berupa peningkatan risiko efek samping blok atrioventrikular, depresi fungsi ventrikel, hingga bradikardia simtomatik. Interaksi obat ini juga terjadi pada penggunaan bersama dengan digoxin, clonidine, dan antagonis reseptor H2, seperti cimetidine dan ranitidine.

Peningkatan efek samping diltiazem juga dapat ditemukan akibat interaksi obat antara diltiazem dengan zat anestesi, misalnya halothane, isoflurane, atau enflurane. Efek samping yang dapat terjadi, antara lain penurunan kontraktilitas jantung, konduktivitas, dan otomatisasi, serta dilatasi pembuluh darah.[5,11,12]

Penurunan Konsentrasi Diltiazem

Interaksi obat antara diltiazem dengan rifampicin akan meningkatkan laju metabolisme diltiazem, sehingga terjadi penurunan konsentrasi dan efektivitas obat. Penggunaan bersama diazepam juga menyebabkan kadar diltiazem plasma menurun.[3]

Peningkatan Konsentrasi Obat Lain

Diltiazem dapat menyebabkan interaksi berupa penurunan laju metabolisme obat pada penggunaan bersama dengan carbamazepine, kolkisin, cyclosporine, sirolimus, tacrolimus, digoxin, lithium, fenitoin, dan benzodiazepine. Hal ini menyebabkan konsentrasi obat-obatan lain akan meningkat dalam tubuh, dan berpotensi meningkatkan toksisitas obat.[3]

 

 

Direvisi oleh: dr. Livia Saputra

Referensi

1. Drugbank. Diltiazem. 2022 https://go.drugbank.com/drugs/DB00343
3. Drugs.com. Diltiazem Prescribing Information. 2022 https://www.drugs.com/pro/diltiazem.html#LINK_781ca361-e6c9-4998-a1ef-7277904eaf31
5. Australian Product Information.Diltiazem Hydrochloride. 2020 https://www.ebs.tga.gov.au/ebs/picmi/picmirepository.nsf/pdf?OpenAgent&id=CP-2010-PI-06082-3&d=20220926172310101
6. American Society of Health-System Pharmacists. Diltiazem. Drugs.com. 2022 https://www.drugs.com/monograph/diltiazem.html
11. Dailymed. Diltiazem Hydrochloride Injection. 2022 https://dailymed.nlm.nih.gov/dailymed/getFile.cfm?setid=5e36488b-8f2d-4dc9-b803-af1829e6fdd0&type=pdf
12. January CT, Wann LS, Alpert JS, Calkins H, Cigarroa JE, Cleveland JC Jr, et al. 2014 AHA/ACC/ HRS guideline for the management of patients with atrial fibrillation: a report of the American College of Cardiology/American Heart Association Task Force on Practice Guidelines and the Heart Rhythm Society. J Am Coll Cardiol 2014;64:e1–76

Indikasi dan Dosis Diltiazem
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
    Pilihan Obat Antihipertensi pada Orang dengan Penyakit Kardiovaskuler
  • Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
    Serba-serbi Pengukuran Tekanan Darah dengan Digital Sphygmomanometer
  • Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
    Pemilihan Obat Antihipertensi Lini Pertama
  • Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
    Waktu Optimal Konsumsi Obat Antihipertensi: Pagi atau Malam?
  • Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini
    Pedoman Penatalaksanaan Hipertensi ESC 2024 – Ulasan Guideline Terkini

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 29 Maret 2025, 19:48
Apakah pasien HT terkontrol dg tensi >180/90 boleh dilakukan vaksinasi meningitis?
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter, izin bertanya apakah pasien dengan tensi >180/90 boleh dilakukan vaksin meningitis? Atau harus dilakukan penundaan terlebih dahulu, jika iya...
Anonymous
Dibalas 15 Maret 2025, 13:59
Apakah dokter umum boleh memberikan obat hipertensi pada ibu hamil
Oleh: Anonymous
8 Balasan
Alo Dokter. Saya izin bertanya, ada pasien ibu hamil tensi 150/80mmHgDicek protein urine negatifSebaiknya kami sebagai dokter umum memberikan rujukan poli...
Anonymous
Dibalas 24 Februari 2025, 10:12
CAPTOPRIL SUBLINGUAL VS ORAL
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya pada kasus HT urgensi dengan dispepsia. TD 198/122. Keluhan menyesak di dada. EKG normal. Tatalaksana awal utk menurunkan TD nya...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.