Indikasi dan Dosis Urea Topikal
Indikasi urea topikal adalah kondisi hiperkeratotik seperti kulit kering, kulit kasar, xerosis, iktiosis, skin crack dan fisura, dermatitis, psoriasis, keratosis dan kalus. Penggunaan secara topikal pada kulit satu kali sehari atau setiap 8-12 jam.[7,11,20]
Psoriasis
Sediaan topikal yang mengandung urea 3-10% menjadi salah satu terapi adjuvan yang direkomendasikan pada psoriasis. Urea memperbaiki hidrasi stratum korneum, kapasitas pengikatan air (water-binding capacity) dan mengurangi transepidermal water loss (TEWL).[18,23]
Iktiosis
Iktiosis merupakan kondisi dermatologi yang ditandai dengan bagian kulit yang kering, menebal dan bersisik, dengan jenis paling umum adalah iktiosis vulgaris. Urea dapat memberikan efek seperti pengikatan air, barrier regenerasi, deskuamasi dan sifat antimikroba. Urea 10% memiliki efektivitas yang sama atau sedikit lebih tinggi dibanding krim hidrokortison 1%, salep asam salisilat 2% dan pelembab berbasis parafin.[19]
Dermatitis Atopik
Penggunaan urea 10% mengurangi transepidermal water loss (TEWL), memperbaiki keluhan gatal dan kulit kering pada dermatitis atopik. Aplikasi urea 5% selama 20 hari mengurangi TEWL dan iritasi akibat sodium lauryl sulfate baik pada kulit atopik maupun kulit normal.[24,25]
Xerosis
Urea dengan konsentrasi kurang atau 10% memberikan manfaat klinis pada xerosis dengan mengurangi TEWL dimana bentuk sediaan krim lebih baik dibanding foam untuk xerosis.[19,27]
Direvisi oleh: dr. Gabriela Widjaja