Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
general_alomedika 2024-03-18T13:25:28+07:00 2024-03-18T13:25:28+07:00
Dextromethorphan
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Pendahuluan Dextromethorphan

Oleh :
dr. Reren Ramanda
Share To Social Media:

Dextromethorphan adalah obat antitusif golongan antagonis reseptor N-Methyl-D-Aspartate (NMDA), turunan dari  levorphanol. Obat ini merupakan analog codeine yang telah digunakan lebih dari 50 tahun sebagai obat antitusif dijual bebas (over the counter), misalnya pada kasus infeksi saluran napas atas. Penggunaan obat ini secara tunggal telah banyak ditinggalkan karena sering disalahgunakan untuk keperluan rekreasional.[1,2]

Saat ini, FDA juga telah menyetujui penggunaan dextromethorphan sebagai elemen terapi pseudobulbar affect (PBA) dalam bentuk kombinasi bersama quinidine. PBA adalah kondisi disfungsi neurologis ekspresi emosi dengan karakteristik berupa kondisi menangis atau tertawa secara berlebihan yang tidak sesuai dengan kondisi mood pasien tersebut. Sementara itu, penggunaan obat batuk, termasuk dextromethorphan, pada anak mulai dihindari. Terdapat bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa madu memiliki efikasi lebih baik dengan risiko efek samping lebih kecil.[1-3]

Nama kimia dextromethorphan adalah (1S,9S,10S)-4-methoxy-17-methyl-17-azatetracyclo [ 7.5.3.0^{1,10}.0^{2,7}] heptadeca-2(7), 3, 5-triene. Rumus molekulnya adalah C18H25NO dengan berat molekul 271,4 g/mol. Dextromethorphan berbentuk serbuk kristal putih hingga kekuningan, tidak berbau, tidak larut dalam air, dan sangat mudah larut dalam kloroform.[2]

Efek samping yang paling banyak dilaporkan akibat dextromethorphan adalah mual, gangguan gastrointestinal, mengantuk, rasa pusing, nistagmus, dan sensasi tenang yang tinggi. Pada dosis yang melebihi 4 mg/kg, 64% pasien melaporkan euforia dan efek sistem saraf pusat seperti halusinasi visual dan waham.[1] Waspadai adanya penyalahgunaan obat pada sediaan yang mengandung dextromethorphan, termasuk adiksi.[3]

Tabel 1. Deskripsi Singkat Dextromethorphan

Perihal Deskripsi
Kelas Antitusif dan Ekspektoran[2]
Sub-kelas Antitusif[2]
Akses Resep dan dijual bebas[2]
Wanita hamil

Kategori FDA: C[4]

Kategori TGA: A[5]

Wanita menyusui Belum diketahui apakah dextromethorphan diekskresikan ke dalam ASI atau tidak[3]
Anak-anak Obat batuk yang dijual bebas tidak disarankan penggunaannya pada pasien anak[6]
Infant
FDA

Approved[2]

 

Referensi

1. Oh SR, Agrawal S, Sabir S, et al. Dextromethorphan. [Updated 2020 Aug 22]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538216/
2. National Center for Biotechnology Information. PubChem Compound Summary for CID 5360696, Dextromethorphan. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/Dextromethorphan. Accessed May 16, 2021.
3. FDA. Highlights of prescribing information: Nuedexta. 2010. https://www.accessdata.fda.gov/drugsatfda_docs/label/2010/021879s000lbl.pdf
4. MIMS. Dextromethorphan. 2021. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/dextromethorphan?mtype=generic
5. TGA. Prescribing medicines in pregnancy database. 2021. https://www.tga.gov.au/prescribing-medicines-pregnancy-database

Farmakologi Dextromethorphan

Artikel Terkait

  • Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
    Suplementasi Vitamin D untuk Mencegah Infeksi Saluran Pernapasan
  • Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
    Hati-Hati Pemberian Obat Batuk Bebas pada Anak
  • Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
    Antibiotik pada Anak dengan Batuk Berdahak Kronis
  • 5 Alasan Tidak Meresepkan Obat Batuk pada Anak
    5 Alasan Tidak Meresepkan Obat Batuk pada Anak
  • Madu untuk Mengatasi Batuk: Apakah Efektif
    Madu untuk Mengatasi Batuk: Apakah Efektif

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 04 April 2025, 07:58
Kapan kita berikan terapi farmakologi pada pasien bayi dengan keluhan pilek?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya. Bagaimana memulai terapi farmakologi pasien bayi dgn keluhan pilek, bersin? Kapan dikombinasi dengan irigasi nasal dok?
dr.Eurena Maulidya Putri P
Dibalas 20 Februari 2025, 07:40
Terapi Dini Common Cold dengan Obat Kumur Antiseptik - Artikel Alomedika
Oleh: dr.Eurena Maulidya Putri P
2 Balasan
ALO Dokter!Di musim hujan seperti saat ini, kasus common cold meningkat akibat tingginya kelembapan yang mendukung pertumbuhan virus dan bakteri. Salah satu...
Anonymous
Dibalas 30 Oktober 2024, 15:13
Pemberian obat secukinumab atas indikasi ankylosing spondilitis, apa boleh dilanjutkan jika pasien sedang ISPA?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, ijin bertanyaAda pasien 30 tahun dengan diagnosa Ankylosing Spondilitis, diberikan obat Secukinumab oleh Dokter yang menangani. Namun kondisi...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.