Indikasi dan Dosis Dextromethorphan
Indikasi dextromethorphan yang utama adalah sebagai antitusif dewasa pada kondisi yang berhubungan dengan infeksi atau alergi, misalnya infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Penggunaan sebagai antitusif pada anak tidak disarankan. Selain sebagai antitusif, dextromethorphan juga telah disetujui FDA untuk terapi pseudobulbar affect.[2-4]
Supresi Batuk
Sebagai antitusif, misalnya pada kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) dan common cold, dosis dextromethorphan pada dewasa adalah 10-20 mg tiap 4 jam atau 30 mg tiap 6-8 jam. Dosis maksimal 120 mg/hari.[4]
Penggunaan obat batuk, terutama yang dijual bebas seperti dextromethorphan, tidak disarankan pada anak. Hal ini karena berbagai bukti ilmiah telah menunjukkan potensi bahayanya dan efikasi yang patut dipertanyakan bila dibandingkan plasebo. Selain itu, ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa madu memiliki efikasi lebih tinggi dalam meredakan gejala batuk dan memiliki efek samping lebih sedikit.[6,10]
Pseudobulbar Affect
Untuk terapi pseudobulbar affect, dextromethorphan 20 mg dikombinasikan dengan quinidine 10 mg, digunakan sekali sehari per oral selama 7 hari. Setelahnya, digunakan dosis rumatan yaitu dextromethorphan 20 mg dan quinidine 10 mg digunakan setiap 12 jam.[3]