Farmakologi Dextromethorphan
Farmakologi dextromethorphan adalah sebagai antitusif kerja pusat yang menekan secara langsung impuls batuk dari pusat reseptor batuk di sistem saraf pusat. Dextromethorphan dapat segera diabsorpsi dari saluran gastrointestinal dan memberikan efek antitusif yang dapat bertahan hingga 6-8 jam. Dextromethorphan terutama dimetabolisme di hati dan diekskresikan melalui urine.[2,7]
Farmakodinamik
Dextromethorphan adalah obat antitusif yang bekerja sentral di sistem saraf pusat dengan cara menekan fungsi pusat batuk di medulla, khususnya nukleus traktus solitaries, melalui stimulasi berbagai macam reseptor (seperti reseptor sigma). Mekanisme ini akan menyebabkan penurunan sensitivitas reseptor batuk dan mengganggu transmisi impuls batuk.[1,4]
Walaupun memiliki struktur yang mirip dengan obat golongan opioid, dextromethorphan tidak memiliki efek secara langsung pada reseptor opioid yang menghasilkan stimulasi saraf pusat agonis opioid. Situs kerja utama dextromethorphan yang diketahui adalah pada reseptor N-methyl-D-aspartate (NMDA) sebagai antagonis non kompetitif. Beberapa reseptor dextromethorphan lainnya adalah :
- Agonis reseptor Sigma-1
- Antagonis reseptor nikotinik (a3b4, a4b2, a7)
- Penghambat penghantar serotonin
- Penghambat penghantar norepinefrin
- Penghambat kanal voltage-gated calcium[1,2,7]
Farmakokinetik
Absorpsi dextromethorphan segera terjadi di saluran gastrointestinal setelah konsumsi per oral. Dextromethorphan akan didistribusikan ke seluruh tubuh dan akan mengalami metabolisme di hati. Ekskresi dextromethorphan terutama melalui urine dalam bentuk metabolit dan sebagian kecil dalam bentuk yang tidak diubah.
Obat ini umumnya dijual secara bebas untuk meredakan batuk pada kasus infeksi saluran pernapasan atas (ISPA).
Absorpsi
Dextromethorphan akan segera diabsorbsi melalui saluran cerna setelah dikonsumsi melalui rute oral. Tingkat penyerapan dextromethorpan di saluran cerna sangat baik dan akan segera mencapai konsentrasi puncak plasma dalam 2-3 jam pasca konsumsi oral. Efek penekanan sistem saraf pusat dextromethorphan akan meningkat bila obat dikonsumsi bersama alkohol.[1,2,4]
Distribusi
Dextromethorphan akan segera terdistribusi secara luas ke seluruh tubuh dan akan memberikan efek antitusif dalam 15-30 menit setelah konsumsi oral. Efek antitusif akan bertahan hingga 6-8 jam kemudian. Volume distribusi dextromethorphan adalah 5-6,7 L/kg.[1,2,4]
Metabolisme
Dextromethorphan terutama dimetabolisme di hati. Proses metabolisme hepatik terjadi dengan bantuan enzim CYP2D6 yang bekerja melalui demetilasi dextromethorphan menjadi metabolit aktifnya yaitu dextrorphan. Selain enzim CYP2D6, enzim CYP3A4 dan CYP3A5 juga membantu proses metabolisme dextromethorphan menjadi bentuk turunan 3-hydroxy dan 3-methoxy namun dalam jumlah yang jauh lebih kecil.
Dextrorphan selanjutnya mengalami proses glukuronidasi oleh uridine diphosphate-glucuronosyl transferase dan menghasilkan dextrorphan-o-glucuronide. Bentuk ini merupakan bentuk dextrorphan yang paling banyak ditemukan di plasma (98%).[1,2,7]
Eliminasi
Ekskresi dextromethorphan terutama melalui urine dalam bentuk metabolit, sedangkan sisanya dalam bentuk yang tidak diubah. Waktu paruh eliminasi dextromethorphan adalah 2-4 jam, namun dapat mencapai 24 jam pada orang dengan metabolisme yang buruk.[1,2,4]