Pengawasan Klinis Ipratropium Bromida
Pengawasan klinis yang perlu dilakukan pada pengguna ipratropium bromida adalah pengawasan ada tidaknya efek samping, seperti aritmia, infark miokard, hipotiroidisme, hipertrofi prostat atau obstruksi kandung kemih, dan hipokalemia.[7]
Dokter juga harus mewaspadai risiko bronkospasme paradoksikal setelah pemberian ipratropium bromida dan membedakannya dari respons terapi yang kurang adekuat. Selain itu, pada pasien yang juga mengalami glaukoma, progresivitas glaukoma perlu dimonitor karena obat ini berisiko memperburuk glaukoma narrow-angle.[3,7]
Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur