Indikasi dan Dosis Deferoksamin Mesilat
Indikasi dan dosis deferoksamin mesilat adalah tata laksana iron overload, baik yang bersifat akut ataupun kronik. Deferoksamin mesilat akan berikatan dengan zat besi bebas, sehingga kelebihan besi dapat dengan mudah diekskresikan melalui urin dan feses.
Kelasi Besi
Definisi iron overload adalah kadar ferritin serial di atas 80-3000 ng/ml. Walaupun demikian, deferoksamin mesilat belum disetujui penggunaannya sebagai terapi lini pertama hemokromatosis herediter, kecuali jika flebotomi dikontraindikasikan
Iron overload yang terkait transfusi sering dialami oleh pasien yang membutuhkan transfusi seumur hidup, termasuk pasien thalassemia, penyakit sel sabit, sindrom mielodisplastik, dan anemia herediter. Pada populasi ini, kelasi besi sebaiknya dimulai 2 tahun sejak inisiasi transfusi, kadar feritin serum melebihi 1000 mcg/l, atau ketika konsentrasi besi di hepar melebihi 3 mg Fe/g.
Indikasi lain kelasi besi adalah T2 kardiak <20 milidetik pada MRI jantung. Kelebihan besi pada sel jantung menyebabkan peningkatan laju relaksasi proton dan berkaitan dengan kardiomiopati, sehingga meningkatkan mortalitas secara bermakna.[2]
Keracunan Zat Besi Akut
Deferoksamin mesilat dapat diberikan secara intramuskular dan intravena.
Intramuskular :
Pemberian intramuskular (IM) direkomendasikan pada pasien yang tidak dalam kondisi syok. Pemberian yang disarankan adalah 1 gram IM dosis awal, dilanjutkan 500 mg setiap 4 jam untuk 2 dosis. Tergantung pada respon pasien, dosis lanjutan bisa diberikan sebanyak 500 mg setiap 4-12 jam.
Dosis maksimal 6 g dalam 24 jam.
Intravena:
Pemberian intravena direkomendasikan pada pasien dalam kondisi kolaps kardiovarkular atau syok. Dosis yang disarankan adalah 1 gram dalam infus intravena lambat. Kecepatan infus tidak boleh melebihi 15 mg/kg/jam untuk dosis pertama. Kecepatan dosis selanjutnya tidak boleh melebihi 125 mg/jam.[7]
Kelebihan Zat Besi Kronik
Pada kelebihan zat besi kronik atau chronic iron overload, deferoksamin maleat dapat diberikan secara subkutan, intravena, ataupun intramuskular.
- Subkutan : 1-2 g (20-40 mg/kg/hari) subkutan dalam 8-24 ja menggunakan pompa kecil portable yang bisa memberi infus mini secara kontinu
- Intravena pada pasien dengan akses intravena : 40-50 mg/kg/hari dalam 8-12 jam untuk 5-7 hari/minggu. Maksimal < 60 mg/kg/hari dan dalam laju infus < 15 mg/kg/jam
- Intramuskular : 0,5-1 gram sekali sehari. Maksimal 1 gram sekali sehari[7]