Kontraindikasi dan Peringatan Deferoksamin Mesilat
Kontraindikasi deferoksamin mesilat adalah pada pasien dengan anuria dan gangguan fungsi ginjal berat. Hal ini karena kelasi besi dikeluarkan utamanya melalui urin.
Peringatan yang perlu diperhatikan adalah risiko gangguan penglihatan, pendengaran, dan retardasi pertumbuhan pada anak-anak.
Kontraindikasi
Deferoksamin mesilat tidak boleh digunakan pada pasien dengan hipersensitivitas terhadap obat ini atau komponennya. Obat juga tidak boleh digunakan pada pasien dengan gangguan fungsi ginjal berat atau anuria, karena kelebihan besi utamanya diekskresikan melalui urin jika deferoksamin digunakan untuk kelasi besi.[3,6]
Peringatan
Peringatan pada penggunaan deferoksamin mesilat perlu diperhatikan, baik terkait cara pemberian maupun potensi efek samping.
Cara Pemberian
Deferoksamin mesilat sebaiknya digunakan secara parenteral, karena absorpsi per oral buruk.
Penggunaan secara intravena direkomendasikan pada pasien syok. Kecepatan maksimum infus intravena adalah tidak melebihi 15 mg/kg/jam.[2,3]
Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)
Penggunaan deferoksamin intravena dosis tinggi untuk kelasi besi dapat meningkatkan risiko timbulnya acute respiratory distress syndrome (ARDS). [3]
Gangguan Pendengaran
Pemberian deferoksamin mesilat dosis tinggi jangka panjang atau pada pasien dengan kadar feritin rendah akan meningkatkan risiko gangguan pendengaran, seperti tinitus dan gangguan pendengaran frekuensi tinggi. Hal ini umumnya bersifat reversible dengan deteksi dini dan penghentian obat segera.
Pasien usia lanjut memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan kelompok usia lainnya. Disarankan untuk melakukan pemeriksaan audiologi sebelum terapi, dan setiap 3 bulan selama mendapatkan pengobatan.[2,3]
Gangguan Pertumbuhan
Penggunaan deferoksamin mesilat dosis tinggi bersamaan dengan kadar feritin rendah berhubungan dengan gangguan pertumbuhan pada anak. Kecepatan pertumbuhan akan pulih sebagian ke tingkat praterapi jika dilakukan penyesuaian dosis.[2,3,6]
Gangguan Penglihatan
Gangguan penglihatan pernah dilaporkan pada administrasi jangka panjang, dosis tinggi, atau pasien dengan kadar feritin rendah. Gangguan penglihatan dapat berupa gangguan visus, katarak, opasitas kornea, penurunan lapang pandang, buta warna, dan skotoma.[2-5]
Efek Renal
Pengawasan fungsi ginjal diperlukan selama terapi karena pernah dilaporkan adanya peningkatan kreatinin serum, gagal ginjal akut, dan gangguan tubular renal. Obat ini dapat memperburuk pyelonephritis laten.[2,3,6]