Formulasi Heparin
Heparin tersedia dalam dua formulasi bentuk sediaan, yaitu unfractionated heparin (UFH) dan low molecular weight heparin (LMWH). Heparin dapat diberikan secara topikal atau injeksi intravena dan subkutan.[11]
Bentuk Sediaan
Sediaan heparin yang tersedia di Indonesia dalam bentuk unfractionated heparin (UFH) dan low molecular weight heparin (LMWH).
Unfractionated Heparin
Heparin dalam bentuk UFH tersedia dalam sediaan berikut:
- Injeksi 5.000 IU/mL, sediaan 5 mL/vial
- Gel topikal 200 IU, sediaan 15 g
- Gel topikal 20.000 IU, sediaan 10 g, 20 g
- Salep 5.000 IU kombinasi dengan asam nikotin benzyl ester 250 mg, sediaan 15 g[11]
Low Molecular Weight Heparin
LMWH tersedia dalam sediaan beriku:
Enoxaparin 20 mg/0,2 mL, 40 mg/0,2 mL, 60 mg/0,2 mL (pre-filled syringe)
- Fraksoparin injeksi 9.500 AXa IU/mL, sediaan 0,3 mL, 0,4 mL, 0,6 mL (pre-filled syringe)[12]
Cara Penggunaan
Sediaan obat heparin tersedia dalam bentuk injeksi dan topikal. Pemberian injeksi dapat dilakukan secara intravena dan subkutan. Pemberian intramuskular harus dihindari karena tingginya angka kejadian hematoma pada lokasi injeksi.
Pemberian heparin subkutan menentukan konsentrasi heparin dan plasma menetap selama waktu pengukuran. Pemberian heparin secara bolus intravena menunjukkan konsentrasinya dalam plasma segera meningkat setelah injeksi dan kemudian diikuti clearance.[10,13]
Cara Penyimpanan
Simpan pada suhu 20‒25℃ dan jangan sampai membeku.[11]
Kombinasi dengan Obat Lain
Pencegahan abortus melalui pemberian LMWH yang dikombinasi dengan aspirin dosis rendah pada wanita dengan riwayat obstetri yang buruk terbukti meningkatkan angka keberhasilan kehamilan secara signifikan. Kombinasi aspirin dengan LMWH jenis enoxaparin juga terbukti bermanfaat untuk menghambat perburukan pada pasien dengan sindrom koroner akut.
Kombinasi aspirin, heparin, dan inhibitor GP IIb/IIIa dianjurkan pada kasus sindrom koroner akut dengan STEMI yang terus berlanjut dan memiliki banyak faktor risiko.[14,15]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini