Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Efek Samping dan Interaksi Obat Duloxetine general_alomedika 2025-05-07T11:38:31+07:00 2025-05-07T11:38:31+07:00
Duloxetine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Efek Samping dan Interaksi Obat Duloxetine

Oleh :
dr. Meyke Liechandra
Share To Social Media:

Efek samping duloxetine dapat berupa efek samping berat, seperti tercetusnya mania atau hipomania, sindrom serotonin, dan hepatotoksisitas. Sedangkan efek samping lain yang lebih sering ditemukan adalah nausea, mulut kering, dan sakit kepala.

Duloxetine dapat mengalami interaksi dengan beberapa obat, seperti golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) seperti fluoxetine, linezolid, serta injeksi metilen biru dan menyebabkan peningkatan risiko sindrom serotonin.

Efek Samping

Duloxetine dapat menimbulkan efek samping berat, seperti munculnya mania atau hipomania, sindrom serotonin, dan hepatotoksisitas. Selain itu, dapat juga terjadi efek samping lain yang lebih sering, misalnya nausea, mulut kering, dan sakit kepala.[6]

Efek Samping Berat

Penggunaan duloxetine dapat menyebabkan terjadinya efek samping berat seperti mencetuskan terjadinya mania atau hipomania, sindrom serotonin, dan meningkatkan risiko perdarahan.

Mania atau Hipomania:

Penggunaan antidepresan, termasuk duloxetine, dapat mencetuskan terjadinya episode mania atau hipomania pada pasien gangguan bipolar. Efek ini terutama terlihat jika antidepresan digunakan sebagai monoterapi pada depresi berat mayor. Risiko terjadinya efek samping ini meningkat pada pasien dengan riwayat bipolar pada keluarga, mengalami depresi dengan gejala psikotik, onset lebih muda saat diagnosis depresi, dan adanya resistensi terhadap antidepresan.[11]

Sindrom Serotonin:

Sindrom serotonin dapat terjadi pada penggunaan duloxetine bersama dengan obat golongan monoamine oxidase inhibitor (MAOI) seperti selegiline. Gejala sindrom serotonin dapat berupa eksitasi neuromuskular, seperti hiperrefleks, inkoordinasi, dan tremor, gangguan kesadaran, misalnya agitasi atau hipomania, serta disfungsi otonom, seperti diaforesis, diare, demam, dan menggigil. Jika terjadi hal ini, hentikan pengobatan duloxetine dan berikan tata laksana suportif pada pasien.[1,2]

Hepatotoksisitas:

Duloxetine tidak direkomendasikan untuk digunakan pada pasien gangguan hati akut maupun kronis, sebab dapat memperburuk gangguan hati. Duloxetine dapat menyebabkan peningkatan kadar enzim transaminase.[1,2]

Perdarahan:

Penggunaan duloxetine dapat meningkatkan risiko perdarahan, termasuk perdarahan gastrointestinal. Oleh karena itu, penggunaan duloxetine perlu dilakukan dengan berhati-hati jika dipakai bersamaan dengan antikoagulan atau obat-obatan lain yang bisa memengaruhi fungsi platelet, seperti aspirin, serta pada pasien yang memiliki riwayat perdarahan.[2,11]

Hiponatremia:

Duloxetine dapat menyebabkan hiponatremia, yang ditandai dengan serum natrium di bawah 110 mmol/L. Efek samping ini dapat terjadi akibat syndrome of inappropriate antidiuretic hormone (SIADH). Faktor risiko terjadinya hiponatremia antara lain, usia lanjut, sirosis hepatis, dehidrasi, dan pasien yang menjalani pengobatan dengan diuretik.[2,11]

Efek Samping Lain

Penggunaan duloxetine dapat menyebabkan terjadinya efek samping lain yang lebih sering terjadi, antara lain:

  • Efek samping umum, yaitu fatigue dan menggigil
  • Efek samping gastrointestinal, seperti nausea, mulut kering, dispepsia, nyeri abdomen dan konstipasi atau diare
  • Efek samping kardiovaskular, seperti palpitasi, takikardia, dan peningkatan tekanan darah
  • Efek samping sistem saraf, seperti sakit kepala, somnolen, dan tremor
  • Efek samping sistem reproduksi, yaitu disfungsi ereksi dan gangguan ejakulasi

  • Efek samping psikiatrik, seperti ansietas, gangguan tidur, dan agitasi [2,6]

Overdosis Duloxetine

Overdosis duloxetine pernah dilaporkan pada konsumsi duloxetine sebanyak 1000 mg. Gejala yang timbul dapat berupa sindrom serotonin, somnolen, muntah dan kejang.[1,2]

Tidak ada antidotum untuk overdosis duloxetine. Pada pasien dengan sindrom serotonin dapat diberikan cyproheptadine dan melakukan pendinginan/kontrol temperatur. Selain itu, karbon aktif dapat diberikan guna meminimalkan absorpsi. Jika tanda-tanda vital abnormal dan gejala berat, mungkin dibutuhkan perawatan di intensive care unit (ICU).[1,2]

Interaksi Obat

Duloxetine merupakan serotonin norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI) yang bekerja di sistem saraf pusat. Penggunaannya bersamaan dengan obat-obatan lain yang bekerja di sistem saraf pusat atau yang memiliki mekanisme kerja serupa perlu dilakukan dengan berhati-hati.[2]

Pemakaian duloxetine bersamaan dengan golongan SSRI, seperti fluoxetine dan sertraline, golongan triptan, atau tramadol dapat menyebabkan sindrom serotonin.[1,2]

Selain itu, penggunaan duloxetine bersamaan dengan MAOI seperti selegiline, linezolide, injeksi metilen biru, atau bersama opioid, amfetamin, dan dextroamfetamin juga dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya sindrom serotonin.[1,4,11]

Penggunaan duloxetine bersamaan dengan obat antiinflamasi non steroid (OAINS) seperti aspirin, ibuprofen, dan naproxen, dapat meningkatkan risiko terjadinya memar dan juga perdarahan. Penggunaan difenhidramin bersamaan dengan duloxetine dapat meningkatkan kadar duloxetine dalam darah akibat gangguan metabolisme oleh CYP2D6.[6,7]

Duloxetine berikatan dengan protein plasma dalam jumlah besar, lebih dari 90%. Jika duloxetine digunakan bersama dengan obat-obatan lain yang juga banyak berikatan dengan protein plasma, seperti acetazolamide, amitriptilin, dan clindamycin, dapat terjadi peningkatan konsentrasi duloxetine atau obat lainnya.[2,4]

Jika menggunakan duloxetine bersama dengan golongan alfa atau beta agonis, seperti norepinefrin, epinefrin, dan pseudoefedrine lakukan pemantauan efek simpatomimetik. Efek yang dapat muncul misalnya peningkatan tekanan darah, nyeri dada, dan sakit kepala.[2,4]

Interaksi Makanan dan Minuman

Penggunaan duloxetine bersamaan dengan konsumsi alkohol jangka panjang dapat meningkatkan risiko gangguan fungsi hati dan efek samping.[2,7]

Referensi

1. Dhaliwal JS, Spurling BC, Molla M. Duloxetine. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549806/
2. Cymbalta (duloxetine) tablets manufacturer product information. Australian Product Information. 2021. https://www.guildlink.com.au/gc/ws/lilly/pi.cfm?product=lypcymbt
4. Duloxetine. Drugbank. 2022 https://go.drugbank.com/drugs/DB00476
6. Duloxetine. Medscape. 2022 https://reference.medscape.com/drug/cymbalta-irenka-duloxetine-342960#0
7. Thornton P. Duloxetine. Drugs.com. 2021. https://www.drugs.com/duloxetine.html#what-to-avoid
11. Duloxetine: drug information. Lexicomp Inc. 2022.

Indikasi dan Dosis Duloxetine
Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...

Artikel Terkait

  • Peningkatan Berat Badan Akibat Penggunaan Antidepresan
    Peningkatan Berat Badan Akibat Penggunaan Antidepresan
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Mortalitas Kardiovaskular akibat Penggunaan Antidepresan
    Mortalitas Kardiovaskular akibat Penggunaan Antidepresan
  • Antidepresan untuk Mencegah Depresi Postpartum
    Antidepresan untuk Mencegah Depresi Postpartum
  • Strategi Mengatasi Disfungsi Seksual Akibat Terapi Antidepresan
    Strategi Mengatasi Disfungsi Seksual Akibat Terapi Antidepresan

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 17 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.