Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Farmakologi Duloxetine general_alomedika 2025-05-07T11:37:13+07:00 2025-05-07T11:37:13+07:00
Duloxetine
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Farmakologi Duloxetine

Oleh :
dr. Meyke Liechandra
Share To Social Media:

Farmakologi duloxetine diperantarai aktivitasnya sebagai serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI). Penggunaan duloxetine menyebabkan peningkatan kadar serotonin dan norepinefrin. Penggunaan duloxetine per oral dapat diabsorpsi dengan baik. Duloxetine memiliki waktu paruh 12 jam. Sebanyak 70% duloxetine diekskresikan pada urin.

Farmakodinamik

Duloxetine merupakan antidepresan golongan serotonin-norepinephrine reuptake inhibitor (SNRI). Duloxetine meningkatkan kadar serotonin dan norepinefrin, menyebabkan efek terapeutik pada depresi dan ansietas. Selain itu, duloxetine dapat meningkatkan kadar dopamin pada korteks prefrontal, melalui mekanisme hambatan terhadap transporter norepinefrin yang memiliki afinitas tinggi terhadap dopamin.[1,4]

Duloxetine menghambat reuptake serotonin dan norepinefrin pada bagian dorsal medula spinalis, sehingga kadarnya lebih tinggi pada sinaps. Hal tersebut menyebabkan penurunan transmisi nyeri, terutama pada nyeri neuropatik. Nyeri neuropatik dapat ditemukan pada neuropati perifer diabetik, fibromyalgia, dan osteoarthritis.[4,9]

Duloxetine juga menyebabkan peningkatan kadar serotonin dan norepinefrin pada nukleus Onuf dan meningkatkan aktivasi reseptor 5-HT2, 5-HT3, dan α1-adrenergik. Hal ini meningkatkan aktivasi glutamatergik pada saraf pudendal motorik yang mempersarafi sfingter uretra eksternal, sehingga memperkuat kontraksi sfingter.[4]

Duloxetine tidak memiliki aktivitas yang signifikan terhadap reseptor muskarinik, kolinergik, alfa 2-adrenergik, atau H1-histaminergik.[1]

Farmakokinetik

Duloxetine per oral dapat diabsorpsi dengan baik, dan mencapai puncak konsentrasi dalam waktu 6 jam. Waktu paruh duloxetine sekitar 12 jam. Duloxetine mengalami metabolisme di hati oleh enzim CYP2D6 dan CYP1A2. Eliminasi duloxetine sebagian besar melalui urin.

Absorpsi

Duloxetine biasa digunakan per oral, sebab dapat diabsorpsi dengan baik. Duloxetine dapat diabsorpsi seluruhnya dengan bioavalabilitas sebesar 30–80%.[4]

Molekul duloxetine rentan terhadap hidrolisis pada lingkungan asam sehingga memerlukan salut enterik agar terlindung saat melewati lambung. Hal tersebut menyebabkan adanya jarak 2 jam dari konsumsi duloxetine hingga absorpsi dimulai. Duloxetine mencapai puncak konsentrasi (Cmax) dalam plasma setelah 6 jam.[2,4,6]

Makanan tidak memengaruhi kadar duloxetine dalam plasma, tetapi dapat memperpanjang waktu pencapaian puncak konsentrasi menjadi 10 jam. Penggunaan duloxetine pada malam hari menyebabkan pemanjangan waktu absorpsi selama 3 jam dibandingkan penggunaan di pagi hari.[1,2]

Distribusi

Volume distribusi duloxetine berkisar antara 1620–1800 L. Duloxetine dapat menembus sawar darah otak, sehingga konsentrasinya di korteks serebri lebih tinggi daripada di plasma darah. Lebih dari 90% duloxetine berikatan dengan protein, terutama albumin and α1 acid-glycoprotein.[2,4]

Metabolisme

Duloxetine mengalami metabolisme di hati, sebagian besar oleh enzim CYP2D6 dan sebagian kecil oleh enzim CYP1A2. Kedua enzim tersebut merupakan isoenzim P450. Bentuk metabolit duloxetine berupa 4-hydroxy duloxetine glucuronide, serta 5-hydroxy dan 6-methoxy duloxetine sulfate. Rerata waktu paruh duloxetine adalah 12 jam, atau dalam 8–17 jam.[2,4,6]

Eliminasi

Duloxetine dieliminasi melalui urin sebanyak 70% dalam bentuk metabolit terkonjugasi. Pada feses, terdapat hasil eliminasi duloxetine sebesar 20%. Klirens duloxetine bervariasi antar individu, sekitar 57–114 L/jam. Penggunaan duloxetine pada malam hari menyebabkan peningkatan klirens sepertiga lebih banyak daripada penggunaan di pagi hari.[2,4]

Referensi

1. Dhaliwal JS, Spurling BC, Molla M. Duloxetine. StatPearls. 2022. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK549806/
2. Cymbalta (duloxetine) tablets manufacturer product information. Australian Product Information. 2021. https://www.guildlink.com.au/gc/ws/lilly/pi.cfm?product=lypcymbt
4. Duloxetine. Drugbank. 2022 https://go.drugbank.com/drugs/DB00476
6. Duloxetine. Medscape. 2022 https://reference.medscape.com/drug/cymbalta-irenka-duloxetine-342960#0
9. Widyadharma IPE, Rau CPV, Pinzon RT, et al. Efficacy and safety of duloxetine in the treatment of chemotherapy induced peripheral neuropathy: a systematic review and meta-analysis. Malang Neurology Journal. 2021.

Pendahuluan Duloxetine
Formulasi Duloxetine

Artikel Terkait

  • Peningkatan Berat Badan Akibat Penggunaan Antidepresan
    Peningkatan Berat Badan Akibat Penggunaan Antidepresan
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Mortalitas Kardiovaskular akibat Penggunaan Antidepresan
    Mortalitas Kardiovaskular akibat Penggunaan Antidepresan
  • Antidepresan untuk Mencegah Depresi Postpartum
    Antidepresan untuk Mencegah Depresi Postpartum
  • Strategi Mengatasi Disfungsi Seksual Akibat Terapi Antidepresan
    Strategi Mengatasi Disfungsi Seksual Akibat Terapi Antidepresan

Lebih Lanjut

Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....
Anonymous
Dibalas kemarin, 16:09
Pemberian VAR dan SAR pada pasien terduga rabies
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, selamat sore. Saya ingin bertanya apakah pemberian VAR/SAR dapat diberikan pada pasien dengan risiko tinggi rabies yang kejadian tergigit hewan...
dr.fandi sukowicaksono
Dibalas 18 jam yang lalu
Apakah USG kehamilan dapat mendeteksi riwayat kehamilan sebelumnya yang tidak diketahui?
Oleh: dr.fandi sukowicaksono
3 Balasan
Alo Dokter. ini cerita pasien saya kemarin.mr X usia 26 th datang konsultasi sendiri , menceritakan kejadian saat usg kehamilan anak pertama istrinya dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.