Indikasi dan Dosis Duloxetine
Indikasi penggunaan duloxetine adalah pada gangguan depresi mayor, gangguan cemas menyeluruh, fibromyalgia, nyeri muskuloskeletal kronik, dan neuropati perifer diabetik. Pada pasien yang berusia di bawah 18 tahun, duloxetine dapat digunakan untuk gangguan cemas menyeluruh dan fibromyalgia.[2,11]
Gangguan Depresi Mayor
Dosis awal duloxetine untuk gangguan depresi mayor adalah 20–30 mg, 2 kali per hari. Dosis rumatan sebesar 60 mg per hari, dapat diberikan 1 kali per hari atau 30 mg 2 kali per hari. Dosis maksimal duloxetine adalah 120 mg/hari. Meskipun dosis 120 mg/hari terbukti efektif, tidak ada bukti yang menunjukkan manfaat lebih pada pemberian duloxetine di atas 60 mg/hari.[1,2,7]
Jika dibutuhkan kenaikan dosis, dapat diberikan tambahan sebesar 30 mg dengan interval 1 minggu atau lebih. Perhatikan kemampuan toleransi pasien jika menaikkan dosis duloxetine.[11]
Hasil penelitian menunjukkan penggunaan duloxetine untuk mengatasi keluhan nyeri pada pasien gangguan depresi mayor lebih baik dibandingkan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI).[12]
Gangguan Cemas Menyeluruh
Pada gangguan cemas menyeluruh, dosis awal duloxetine dapat diberikan sebesar 60 mg, 1 kali per hari. Pada beberapa pasien, terapi dapat dimulai dari dosis 30 mg selama 1 minggu, untuk memberikan waktu penyesuaian, lalu dinaikkan menjadi 60 mg per hari. Tidak terdapat bukti bahwa pemberian duloxetine di atas 60 mg/hari menunjukkan manfaat lebih.[1,2]
Fibromyalgia
Pada fibromyalgia, dosis awal adalah sebanyak 30 mg per hari selama satu minggu guna memberikan waktu penyesuaian, kemudian dosis bisa ditingkatkan menjadi 60 mg per hari. Sebagian pasien dapat menunjukkan respon baik dengan dosis awal. Dosis maksimal adalah 60 mg/hari. Penggunaan duloxetine lebih dari 60 mg/hari tidak memberikan manfaat lebih, bahkan pada pasien yang tidak berespon terhadap dosis 60 mg.[1,7]
Neuropati Perifer Diabetik
Pada penatalaksanaan neuropati diabetik perifer, dosis awal duloxetine adalah 60 mg. Namun, bila pasien kesulitan menerima efek samping yang timbul, dosis bisa diturunkan. Pada pasien dengan gangguan ginjal, terapi dapat diberikan dengan dosis yang lebih rendah, seperti 30 mg. Dosis maksimal dalam satu hari adalah sebanyak 60 mg.[1,6]
Nyeri Muskuloskeletal Kronik
Duloxetine diindikasikan untuk nyeri muskuloskeletal kronik, misalnya akibat osteoarthritis atau lower back pain. Pemberian duloxetine bisa dimulai dengan dosis 30 mg per hari selama satu minggu. Kemudian, dosis bisa dinaikkan menjadi 60 mg per hari, menyesuaikan dengan kondisi pasien. Dosis maksimal yang direkomendasikan adalah sebesar 60 mg/hari.[1,6]
Indikasi Lain
Selain penggunaan untuk indikasi yang telah disetujui oleh FDA, duloxetine juga digunakan secara off-label untuk dua keadaan lain. Pada neuropati perifer akibat kemoterapi duloxetine dapat diberikan dengan dosis awal 30 mg per hari selama 1 minggu, lalu ditingkatkan menjadi 60 mg per hari.[1,11]
Selain itu, duloxetine juga digunakan untuk stress urinary incontinence, terutama pada pasien yang tidak berespon baik terhadap intervensi non farmakologis atau komorbid dengan depresi. Dosis duloxetine adalah 40 mg 2 kali per hari. Jika perlu mengurangi efek samping, dapat digunakan dosis lebih rendah terlebih dahulu, yaitu 20 mg 2 kali per hari selama 2 minggu, lalu naik menjadi 40 mg 2 kali per hari.[1,11]
Penyesuaian Dosis pada Anak
Efektivitas dan keamanan pemakaian duloxetine pada anak-anak belum dibuktikan. Studi jangka pendek menunjukkan penggunaan antidepresan, seperti duloxetine, pada anak-anak dan dewasa muda dapat meningkatkan ide bunuh diri.[7,11]
Jika akan menggunakan duloxetine pada anak-anak, pertimbangkan manfaat terapi dengan risiko yang mungkin ditimbulkan. Pada anak, pemakaian duloxetine dapat dipertimbangkan pada gangguan cemas menyeluruh dan fibromyalgia.[6,7,11]
Duloxetine dapat digunakan untuk mengatasi gangguan cemas menyeluruh pada anak usia 7–17 tahun. Dosis awal sebanyak 30 mg per hari secara oral, minimal selama dua minggu. Setelahnya, dosis bisa ditingkatkan menjadi 60 mg per hari bila diperlukan. Dosis maksimal sebanyak 120 mg per hari.[7]
Sedangkan untuk fibromyalgia, duloxetine dapat diberikan pada anak usia 13 tahun atau lebih. Pemberian dimulai dengan dosis awal 30 mg per hari selama minimal satu minggu, lalu dapat ditingkatkan ke 60 mg per hari bila dibutuhkan.[7]
Penyesuaian Dosis pada Lansia
Penggunaan duloxetine untuk mengatasi gangguan cemas menyeluruh pada pasien usia 65 tahun atau lebih memerlukan penyesuaian dosis. Pemberian diawali dengan dosis 30 mg per hari, selama 2 minggu. Setelah itu, pertimbangkan untuk meningkatkan dosis menjadi 60 mg per hari. Dosis maksimal adalah 120 mg per hari.[6]
Penyesuaian Dosis Lain
Duloxetine tidak direkomendasikan pada penyakit ginjal berat (klirens kreatinin <30 mL/menit). Belum terdapat data penyesuaian dosis pada penyakit ginjal ringan atau sedang (klirens kreatinin 30 mL/menit atau lebih). Duloxetine tidak direkomendasikan pada gangguan hati dan sirosis hepatis.[7,10]
Penghentian atau Penggantian Duloxetine
Penghentian antidepresan, seperti duloxetine, perlu dilakukan dengan berhati-hati. Jika dihentikan tiba-tiba, dapat menyebabkan withdrawal syndrome. Gejala klinis withdrawal syndrome antara lain, pusing, mual, sakit kepala, parestesia, gelisah, mimpi buruk, insomnia, dan somnolen. Semakin tinggi dosis dan lamanya masa terapi dengan duloxetine, risiko untuk terjadi withdrawal syndrome bertambah tinggi.[2,11,12]
Untuk menghentikan duloxetine, lakukan secara bertahap, selama 4–6 bulan. Namun, jika gejala klinis memburuk, pertimbangkan untuk mengembalikan ke dosis awal atau memperlambat penurunan dosis.[2,11]
Melakukan penggantian antidepresan juga perlu dilakukan secara tepat. Sebaiknya, penggantian duloxetine menjadi antidepresan lain dilakukan dengan cara titrasi/cross-titration. Titrasi dilakukan selama 1–4 minggu, dengan cara menurunkan dosis antidepresan yang lama secara perlahan, dan bertahap menaikkan dosis antidepresan yang baru.[1,2,11]
Namun, cara titrasi tidak dapat digunakan ketika melakukan penggantian antara duloxetine dengan MAOI, seperti selegiline. Pastikan terdapat jarak 2 minggu dari dosis terakhir MAOI sebelum memulai duloxetine. Sedangkan, saat mengganti duloxetine ke MAOI berikan jarak setidaknya 5 hari.[2,11]