Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Kontraindikasi dan Peringatan Sertraline general_alomedika 2025-02-18T15:42:46+07:00 2025-02-18T15:42:46+07:00
Sertraline
  • Pendahuluan
  • Farmakologi
  • Formulasi
  • Indikasi dan Dosis
  • Efek Samping dan Interaksi Obat
  • Penggunaan pada Kehamilan dan Ibu Menyusui
  • Kontraindikasi dan Peringatan
  • Pengawasan Klinis

Kontraindikasi dan Peringatan Sertraline

Oleh :
dr.Adrian Prasetio SpKJ
Share To Social Media:

Kontraindikasi sertraline adalah riwayat hipersensitif terhadap sertraline dan penggunaan bersamaan dengan antidepresan monoamine oxidase inhibitors (MAOI), seperti selegiline. Peringatan penggunaan sertraline terkait pemakaiannya pada pasien anak dan remaja karena peningkatan risiko bunuh diri.[1]

Kontraindikasi

Kontraindikasi dalam penggunaan sertraline adalah pasien yang memiliki hipersensitivitas terhadap sertraline, penggunaan bersamaan dengan sumatriptan, thioridazine, pimozide, dan antidepresan monoamine oxidase inhibitors (MAOI). Sertraline cair yang mengandung alkohol 12% tidak boleh digunakan bersamaan dengan disulfiram karena berisiko memicu reaksi alkohol-disulfiram.[1]

Peringatan

Penggunaan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) bersamaan dengan obat serotonergik lain berisiko menyebabkan sindrom serotonin. Dokter harus memberikan jeda selama minimal 2 minggu setelah menghentikan MAOI sebelum memulai sertraline. Pada kondisi sebaliknya, sertraline dihentikan sekurang-kurangnya 1 minggu sebelum memulai MAOI.[3]

Sindrom Serotonin

Penggunaan SSRI dan serotonin norepinephrine reuptake inhibitors (SNRIs) berisiko memicu sindrom serotonin. Risiko ini meningkat jika digunakan bersamaan dengan obat serotonergik lain, seperti triptans, amitriptyline, fentanil, lithium, tramadol, triptofan, buspirone, dan amphetamine, serta obat yang mengganggu metabolisme serotonin, seperti MAOI.

Sindrom serotonin ditandai dengan terjadinya perubahan status mental (agitasi, halusinasi, delirium, dan koma), instabilitas otonom (takikardia, tekanan darah yang berubah-ubah, pusing, diaphoresis, flushing, dan hipertermia), gejala neuromuscular (tremor, kaku, myoclonus, hiperreflexia, incoordination), kejang, dan gangguan pencernaan (mual, muntah, dan diare).

Risiko Perdarahan

Penggunaan bersama dengan obat antiinflamasi non steroid seperti aspirin, antiplatelet seperti aspilet, antikoagulan seperti warfarin atau antikoagulan lainnya, dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan. Perdarahan yang terjadi bervariasi, mulai dari ekimosis, hematoma, epistaksis, petechiae, hingga perdarahan lainnya yang dapat mengancam nyawa.[7]

Discontinuation Syndrome

Penghentian sertraline mendadak tanpa titrasi berisiko menyebabkan discontinuation syndrome, dengan gejala mual muntah, disforia, iritabel, agitasi, labilitas mood, dan gangguan sensorik (misalnya parestesia).[7]

Episode Manik atau Hipomanik

Konsumsi sertraline pada pasien dengan bipolar tipe depresif bisa mencetuskan episode manik atau hipomanik. Hal ini bisa diantisipasi dengan menggali riwayat bipolar keluarga. Apabila episode manik muncul maka sertraline dihentikan dan diganti dengan antipsikotik dengan efek sedatif seperti chlorpromazine.[3,7,10]

Perilaku Bunuh Diri

Penggunaan pada anak dan remaja dilaporkan meningkatkan risiko bunuh diri. Obat sertraline dan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) lain mendapatkan black box warning dari FDA. Harus dilakukan pemantauan perubahan mood atau keluhan pada anak dan remaja tersebut.[6,7]

Glaukoma Sudut Tertutup

Sertraline menyebabkan dilatasi pupil, sehingga pasien yang memiliki sudut mata sempit berisiko mengalami glaukoma sudut tertutup. Penggunaan sertraline sebisa mungkin dihindari pada pasien yang diketahui memiliki sudut mata sempit.[7]

Positif Palsu Terhadap Pemeriksaan Benzodiazepine

Sertraline bisa menyebabkan hasil positif palsu pada pemeriksaan benzodiazepine urin.[5]

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. Singh HK, Saadabadi A. Sertraline. StatPearls. 2024. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK547689/
3. PubChem. Sertraline (Compound). National Library of Medicine. 2020.
5. MIMS. Sertraline. 2025. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sertraline?mtype=generic
7. Food and Drug Administration. Zoloft®. 2025.
10. Medscape. Sertraline. 2025.

Penggunaan pada Kehamilan dan Ib...
Pengawasan Klinis Sertraline

Artikel Terkait

  • Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
    Hubungan Depresi dan Jumlah Langkah
  • Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
    Penilaian Risiko Pasien Bunuh Diri
  • Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
    Pendekatan Penanganan Pasien Bunuh Diri
  • Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
    Waktu dan Cara yang Tepat untuk Menghentikan Antidepresan
  • Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi
    Efektivitas Kuesioner PHQ-9 Sebagai Skrining Deteksi Dini Depresi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 08 Mei 2025, 18:58
Bagaimana penatalaksanaan pasien dengan penyalahgunaan narkoba
Oleh: Anonymous
6 Balasan
Alo dokter, saya memiliki pasien usia 38 thn laki laki dengan penyalahgunaan narkoba ganja dan sabu beliau memiliki bpjs, pasien dengan keluhan sering sedih,...
Anonymous
Dibalas 11 Maret 2025, 00:36
Terapi depresi di Faskes Primer
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo Dokter, izin bertanya dokter. Bagaimana memulai terapi depresi di Puskesmas dokter dengan kriteria sudah memenuhi kriteria depresi. Ditambah lagi sudh...
dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
Dibalas 17 September 2024, 08:35
Mengenal distimia (persistent depressive disorder)
Oleh: dr. Uditia Alham Sakti, Sp.KJ
3 Balasan
Distimia, juga dikenal sebagai gangguan depresi persisten (Persistent Depressive Disorder, PDD). Distimia merupakan gangguan mood kronis yang ditandai dengan...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.