Efek Samping dan Interaksi Obat Sertraline
Efek samping sertraline yang banyak dikeluhkan adalah gangguan saluran pencernaan dan sistem saraf pusat. Interaksi obat sertraline dengan antidepresan lain dapat berbahaya, karena risiko tinggi sindrom serotonin. Untuk menghindari efek samping obat, penghentian terapi sertraline harus secara bertahap dan tidak mendadak.[6,8,10]
Oleh karena itu, pada saat meresepkan sertraline, dokter perlu mendiskusikan dengan pasien perihal efek samping yang umum terjadi. Pasien juga perlu diinformasikan bahwa meskipun pada beberapa kasus respon obat terjadi dalam 2 minggu pertama pengobatan, dibutuhkan waktu selama beberapa minggu untuk mencapai reaksi obat maksimal.[6,8]
Efek Samping
Risiko efek samping sertraline dapat terjadi pada berbagai sistem organ, yaitu:
- Sistem pencernaan: mual, dispepsia, diare
- Sistem saraf pusat: sinkop, kepala terasa ringan, pusing, halusinasi, insomnia
- Sistem reproduksi: infertilitas, sulit ejakulasi, penurunan gairah seksual
- Sistem kardiovaskuler: pemanjangan interval QT
- Sistem hematologi: gangguan agregasi trombosit dengan manifestasi ekimosis, hematoma, epistaksis, petechiae, hingga perdarahan saluran cerna[1,3,7]
Efek Samping Sistem Reproduksi
Penggunaan sertraline, seperti halnya dengan golongan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) lainnya, dapat menyebabkan disfungsi seksual pada pria dan wanita. Beberapa penelitian menunjukkan adanya penurunan libido pada kedua jenis kelamin. Selain itu, pria yang menjalani terapi sertraline juga melaporkan kegagalan atau gangguan ejakulasi.[8]
Kondisi ini sering kali merupakan manifestasi dari gangguan psikiatri yang ada. Meskipun risiko langsung dari penggunaan sertraline belum sepenuhnya dipahami, disfungsi seksual yang terkait dengan SSRI dapat membaik melalui pengurangan dosis atau penghentian obat. Namun, dalam beberapa kasus, disfungsi seksual justru muncul setelah terapi dihentikan.[8]
Interaksi Obat
Sertraline dan obat lain golongan SSRI tidak boleh diberikan bersamaan atau dalam 14 hari setelah mengonsumsi monoamine oxidase inhibitors (MAOI) seperti selegiline. Apabila ingin menghentikan MAOI dan menggantinya dengan SSRI, atau sebaliknya, harus diberikan jeda 14 hari. Interaksi obat sertraline dengan antidepresan lain akan meningkatkan risiko sindrom serotonin.[6,10]
Tabel 2. Interaksi Obat Sertraline
Interaksi Obat | Nama Obat |
Meningkatkan risiko hiponatremia | Diuretik |
Meningkatkan risiko aritmia ventrikular dan/atau QTc memanjang | ● Antipsikotik spesifik: chlorpromazine, droperidol, mesoridazine, ziprasidone, iloperidone ● Antibiotik spesifik: erythromycin, gatifloxacin, moxifloxacin, sparfloxacin ● Antiaritmia kelas IA: quinidine, procainamide ● Antiaritmia kelas III: amiodarone, sotalol ● Pentamidine, methadone, halofantrine, mefloquine, probucol, tacrolimus |
Memperpanjang efek blok neuromuskular | Mivacurium atau blok neuromuskular lainnya |
Meningkatkan risiko sindrom serotonin | ● Agen serotonergik: tramadol, fentanil, lithium, amphetamine, buspirone ● St.John’s wort (Hypericum perforatum) ● Monoamine oxidase inhibitors (MAOI): selegiline ● Obat terlarang: kokain, MDMA (ekstasi) |
Meningkatkan konsentrasi obat lain dalam plasma darah | Pimozide, Fenitoin |
Meningkatkan risiko perdarahan karena sertraline menghambat agregasi trombosit | ● Antikoagulan, seperti warfarin ● Antiplatelet, seperti clopidogrel |
Memengaruhi aktivitas obat lain melalui hambatan pada enzim CYP2D6, sehingga meningkatkan paparan terhadap obat lain | Atomoxetine, desipramine, dextromethorphan, venlafaxine |
Sumber: Adrian Prasetio, 2021.[5,7,8]
Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini