Kontraindikasi dan Peringatan Vitamin B3 (Niasin)
Kontraindikasi Vitamin B3 (niasin) atau yang disebut juga dengan asam nikotinik pada pasien dengan alergi terhadap obat tersebut dan pada pasien dengan penyakit hati akut. Niasin dapat menyebabkan hepatotoksisitas yang menetap.
Kontraindikasi
Pemberian niasin dikontraindikasikan pada pasien alergi terhadap niasin, hipersensitivitas, gastritis akut, hipotensi berat, perdarahan arteri yang menetap, dan peningkatan kadar serum transaminase.[14,22]
Peringatan
Beberapa hal harus diperhatikan pada pemberian niasin seperti cara penggunaan dengan tepat, efek samping yang harus dihindari dan interaksi antar obat yang dikonsumsi dengan niasin.
Cara Penggunaan
Untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan, niasin diberikan secara bertahap dimulai pada dosis awal terlebih dahulu. Kemudian di titrasikan sampai dosis rumatan.[8,9]
Kombinasi Niasin dengan Obat Lain
Pemberian niasin dengan obat lain seperti nitrat, obat antihipertensi terutama calcium channel blocker (CCB), antikoagulan seperti warfarin, insulin, statin seperti simvastatin dapat dapat menimbulkan interaksi yang tidak diinginkan.[13,20]
Efek Samping Niasin
Apabila terjadi alergi, peningkatan enzim transaminase dan kemerahan atau gatal di kulit saat konsumsi niasin, pemberian niasin harus dihentikan dan segera periksa ke dokter.[13,20]
Pasien dengan Komorbiditas
Belum ada data mengenai dosis pemberian vitamin B3 (niasin) pada pasien dengan gangguan ginjal atau hati. Niasin kontraindikasi diberikan pada pasien dengan gangguan fungsi hati.
Pemberian niasin pada pasien dengan gangguan ginjal harus diawasi dengan ketat selama pengobatan. Pemberian dosis awal pada pasien dengan gangguan ginjal dimulai dengan dosis 500 mg sebelum tidur.[11,14]
Pasien dengan riwayat penyakit jaundice, penyakit hepatobilier, ulkus peptikum dan riwayat konsumsi alkohol berulang harus dilakukan monitoring fungsi liver selama pemberian niasin.[13]
Direvisi oleh: dr. Dizi Bellari Putri