Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Abses Apendiks general_alomedika 2022-11-30T11:26:49+07:00 2022-11-30T11:26:49+07:00
Abses Apendiks
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Abses Apendiks

Oleh :
dr. Harris Bartimeus, Sp.B
Share To Social Media:

Sampai saat ini belum ada standar penatalaksanaan yang baku untuk penanganan abses apendiks.  Meskipun pendekatan operatif tertunda atau interval appendectomy banyak disukai, masih belum ada bukti ilmiah yang jelas untuk mengetahui apakah pendekatan tersebut lebih unggul dibandingkan tindakan operatif dini.[1,9,24]

Terapi Konservatif

Secara umum, pada pasien dengan abses apendiks, terapi non-operatif lebih disukai. Apendektomi dapat dipertimbangkan jika terapi konservatif gagal. Hal ini karena pembedahan segera telah dikaitkan dengan tingginya angka abses pasca operasi atau fistula enterokutan, serta angka reseksi ileocecal yang lebih tinggi, terutama pada pasien dengan durasi gejala yang lama atau pembentukan abses yang luas.[24]

Antibiotik yang digunakan adalah antibiotik spektrum luas, seperti sefalosporin, dikombinasikan dengan golongan antibiotik anaerob seperti metronidazole. Pilihan lain adalah kombinasi penisilin spektrum luas dengan inhibitor beta laktam. Antibiotik umumnya diberikan secara intravena selama 1-3 hari, dilanjutkan dengan sediaan oral selama 7 hari. Antibiotik yang dimulai sesegera mungkin dikaitkan dengan luaran yang lebih baik

Faktor prediktor kegagalan terapi non-operatif adalah ukuran abses yang besar (> 40 mm) dan tidak adanya perbaikan nilai leukosit setelah pemberian antibiotik. Sebuah tinjauan sistematik menyatakan bahwa ukuran abses lebih dari 50 mm tidak direkomendasikan untuk menjalani terapi non-operatif karena risiko kegagalan yang tinggi.[9,24,25]

Pada kebanyakan kasus, hari-hari pertama perawatan dilakukan di ruang rawat inap dengan pemantauan ketat terhadap kondisi pasien. Apendektomi emergensi harus dilakukan jika pasien menunjukkan perburukan klinis. Jika kondisi klinis membaik, pasien dapat dipulangkan dan regimen antibiotik diselesaikan di rumah. Jika pengobatan telah selesai, pemantauan dengan kolonoskopi, ultrasonografi, atau CT scan disarankan untuk dilakukan dalam waktu 6 bulan untuk menyingkirkan malignansi, terutama pada pasien dengan usia lebih tua.[24]

Drainase Perkutan

Drainase abses perkutan dapat dilakukan bila ada faktor-faktor yang memungkinkan terapi antibiotik gagal.  Ukuran abses yang besar atau tidak adanya perbaikan secara klinis maupun dari parameter laboratorium dapat menjadi indikasi dilakukan drainase abses perkutan.  Drainase dapat dilakukan dengan bantuan USG maupun CT scan abdomen.[1,2,9,24,25]

Tindakan Operatif

Tinjauan Cochrane (2017) menyatakan bahwa belum ada bukti yang cukup untuk menyatakan bahwa tindakan operatif segera atau tertunda lebih baik. Meski demikian, perlu dicatat bahwa terdapat studi yang mengaitkan tindakan operatif segera dengan tingkat komplikasi yang lebih tinggi. Tindakan operatif yang dapat dipilih sesuai kondisi pasien mencakup apendektomi, ileocecectomy, dan hemikolektomi.[1,2,9,10,24]

Gambar 1. Algoritma Penanganan Massa Apendiks-min

Gambar 1. Algoritma Penanganan Massa Apendiks.

(Sumber: dr. Harris Bartimeus, Alomedika, 2022)

 

 

Penulisan pertama oleh: dr. Sonny Seputra, Sp.B, M.Ked.Klin, FINACS

Referensi

1. Cheng Y, Xiong X, Lu J, Wu S, Zhou R, Cheng N. Early versus delayed appendicectomy for appendiceal phlegmon or abscess. Cochrane Database Syst Rev. 2017 Jun 2;6(6):CD011670. doi: 10.1002/14651858.CD011670.pub2. PMID: 28574593; PMCID: PMC6481778.
2. Demetrashvili Z, Kenchadze G, Pipia I, Khutsishvili K, Loladze D, Ekaladze E, Merabishvili G, Kamkamidze G. Comparison of treatment methods of appendiceal mass and abscess: A prospective Cohort Study. Ann Med Surg (Lond). 2019 Oct 24;48:48-52. doi: 10.1016/j.amsu.2019.10.016. PMID: 31719976; PMCID: PMC6838364.
9. Shinde N, Devani R, Baseer MA, Desai K. Study of management of appendicular abscess in children. Afr J Paediatr Surg. 2020 Jul-Dec;17(3 & 4):64-67. doi: 10.4103/ajps.AJPS_18_18. PMID: 33342836; PMCID: PMC8051622.
10. van Amstel P, Sluckin TC, van Amstel T, van der Lee JH, de Vries R, Derikx JPM, Bakx R, van Heurn LWE, Gorter RR. Management of appendiceal mass and abscess in children; early appendectomy or initial non-operative treatment? A systematic review and meta-analysis. Surg Endosc. 2020 Dec;34(12):5234-5249. doi: 10.1007/s00464-020-07822-y. Epub 2020 Jul 24. PMID: 32710216; PMCID: PMC7644542.
24. Becker P, Fichtner-Feigl S, Schilling D. Clinical management of appendicitis. Visceral Medicine. 2018. 34(6):453–8. DOI: 10.1159/000494883
25. Sadakari Y, Date S, Murakami S, Ichimiya S, Nishimura S, Kawaji H, et al. Prediction of negative outcomes in non-surgical treatment for appendiceal abscess in adults. Journal of the Anus, Rectum and Colon. 2018. 2(2):59–65. dx.doi.org/10.23922/jarc.2017-051

Diagnosis Abses Apendiks
Prognosis Abses Apendiks

Artikel Terkait

  • Pemeriksaan Appendicogram untuk Diagnosis Appendisitis
    Pemeriksaan Appendicogram untuk Diagnosis Appendisitis
  • Penggunaan Antibiotik untuk Penanganan Appendicitis
    Penggunaan Antibiotik untuk Penanganan Appendicitis
  • Diagnosis Appendicitis: Sistem Skoring atau Penilaian Klinis?
    Diagnosis Appendicitis: Sistem Skoring atau Penilaian Klinis?
  • Jangan Tunda Pemberian Analgesik pada Akut Abdomen
    Jangan Tunda Pemberian Analgesik pada Akut Abdomen
  • Apendektomi Laparoskopik VS Apendektomi Terbuka pada Appendicitis Akut
    Apendektomi Laparoskopik VS Apendektomi Terbuka pada Appendicitis Akut

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 05 Februari 2024, 08:06
Batasan waktu untuk rencana tindakan appendectomy elektif
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya dok bila seorang pasien sudah terdiagnosa appendicitis akut dan direncanakan appendectomy elektif, kira2 apakah ada batasan waktu max berapa...
Anonymous
Dibalas 16 Oktober 2023, 08:23
Rujukan penanganan appendicitis
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin tanya dok, pasien suspek appendicitis lebih tepat jika dirujuk ke spesialis penyakit dalam atau bedah ya?
Anonymous
Dibalas 07 Maret 2023, 14:12
Antibiotik untuk usus buntu yang kambuh
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter. Selamat siang. Izin menanyakan terkait usus buntu kambuh kembali, belum pernah operasi sebelumya. TD 120/80 mmHg, T: 37.5 oC, untuk Talak,...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.