Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Rosacea general_alomedika 2024-01-23T11:48:46+07:00 2024-01-23T11:48:46+07:00
Rosacea
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Rosacea

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Diagnosis rosacea, subtipe, dan derajat keparahan umumnya dapat ditentukan melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik saja. Pemeriksaan penunjang jarang diperlukan. Lesi rosacea meliputi flushing, eritema, pustul, papul, fima, dan telangiektasis pada area wajah sentral.

Pada anamnesis, tanyakan keluhan yang dialami, predileksi atau lokasi lesi kulit, keluhan pada mata, riwayat keluarga dengan keluhan serupa, dan faktor risiko pasien. Pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan pada kulit dan mata. Terdapat 4 subtipe rosacea yakni eritematotelangiektatis, papulopustular, rinofima, dan okular.[1,8]

Anamnesis

Pada pasien yang dicurigai mengalami rosacea, perlu ditanyakan tentang bentuk keluhan yang dialami, lokasi lesi kulit, dan keluhan tambahan lain. Lesi kulit biasanya muncul pada area wajah sentral yaitu hidung, dagu, pipi, dan kening.

Keluhan yang dapat muncul bila ada keterlibatan mata pada rosacea, yakni mata kering, merah, berair, sensasi gatal atau terbakar, sensasi benda asing, sensitif terhadap cahaya, dan padangan kabur.

Selidiki pula faktor-faktor yang mungkin terlibat dalam proses terjadinya rosacea. Faktor yang diduga dapat mencetuskan rosacea antara lain paparan sinar ultraviolet (UV), konsumsi alkohol, penggunaan perawatan kulit yang tidak tepat, paparan udara panas atau dingin, dan makanan pedas. Tetapi, belum ada bukti yang kuat untuk mendukung efek langsung.[8,14,25]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada pasien dengan rosacea terbagi menjadi dua, yakni pemeriksaan pada kulit dan pemeriksaan pada mata bila diperlukan.

Subtipe Rosacea

Pada pemeriksaan kulit dan mata secara seksama, rosacea dapat dibedakan menjadi 4 subtipe menurut The National Rosacea Society Expert Committee:

  • Eritemato-telangiekstasis: karakteristik lesi berupa flushing dan eritema pada sentrofasial persisten, dengan atau tanpa telangiektasis
  • Papulopustular: ditandai eritema sentrofasial persisten atau transien dengan papul atau pustul pada sentrofasial
  • Rinofima atau fimatosa: penebalan pada kulit, nodul-nodul yang membesar dengan permukaan ireguler, bisa muncul pada hidung, dagu, dahi, pipi, atau telinga
  • Okular: sensasi benda asing di mata, rasa panas atau pedih, mata kering, gatal, sensitif terhadap cahaya, pandangan buram, telangiektasis pada sklera atau bagian mata lain, atau edema periorbita [5,27,28]

Derajat Keparahan Rosacea

Selain dapat membedakan 4 subtipe rosacea, pemeriksaan fisik pada kulit dapat menilai derajat keparahan dari rosacea. Terdapat klasifikasi yang bernama GRADE (Grading Recommendations, Assessment, Development, and Evaluation) yang membagi derajat keparahan menjadi 5, seperti tercantum dalam Tabel 1.[2]

Tabel 1. Klasifikasi GRADE

GRADE Skor Deskripsi klinis
Clear 0 Tidak ada lesi inflamasi, tidak ada eritema
Almost Clear 1 Sangat sedikit papul/pustul, tampak eritema yang sangat ringan
Mild 2 Sedikit papul/pustul, tampak eritema ringan
Moderate 3 Beberapa papul/pustul dengan ukuran kecil atau besar, tampak eritema sedang
Severe 4 Banyak papul/pustul dengan ukuran kecil dan atau besar, tampak eritema yang parah

Sumber: Mikkelsen, et al., 2016.[2]

Kriteria Diagnosis

Untuk mengonfirmasi diagnosis rosacea setidaknya diperlukan satu fenotipe diagnostik atau fitur primer atau dua fenotipe mayor.

Fenotipe diagnostik atau fitur primer adalah:

  • Eritema sentrofasial tetap dalam pola yang karakteristik dan dapat semakin parah secara bertahap
  • Perubahan fimatosa

Fenotipe mayor adalah:

  • Papul dan pustul
  • Flushing
  • Telangiektasia
  • Manifestasi okular, seperti telangiektasia tepi kelopak mata, injeksi konjungtiva interpalpebral, infiltrat berbentuk sekop di kornea, skleritis, dan sklerokeratitis

Fitur sekunder mencakup rasa terbakar atau pedih, kulit kering, edema.[5,25,27,28]

Diagnosis Banding

Penyakit kulit lain yang perlu dipertimbangkan sebagai diagnosis banding dari rosacea karena kemiripan dari tampakan klinis atau lesi kulit adalah acne vulgaris, dermatitis seboroik, Acute Cutaneous Lupus Erythematosus dan kulit yang rusak akibat paparan matahari.[1,8,14]

Acne Vulgaris

Acne vulgaris merupakan diagnosis banding yang paling umum dari rosacea papulopustular. Kedua kondisi ini dapat terjadi bersamaan. Acne vulgaris adalah penyakit inflamasi kulit pada pilosebasea atau kelenjar sebasea akibat hipersensitivitas yang diawali dengan paparan Propionibacterium acnes. Acne vulgaris lebih sering terjadi pada remaja dan orang dewasa muda, sedangkan rosacea sering ditemukan pada pasien usia 30-50 tahun.

Lesi pada acne vulgaris muncul pada area wajah, punggung, dada, dan area deltoid, sedangkan lesi pada rosacea muncul pada area wajah sentral saja. Fitur penting yang membedakan acne dari rosacea adalah komedo, papul dengan eritema, pustul, hingga nodul dan kista.[15,29]

Dermatitis Seboroik

Lesi dermatitis seboroik biasanya muncul pada area kepala dan leher, yang bisa meliputi kulit kepala, dahi, leher bagian belakang, hingga ke area belakang telinga, alis mata, garis bulu mata, lipat nasolabial dan dagu. Karakteristik lesi berupa papuloskuamosa tebal di atas kulit yang mengalami inflamasi, disertai dengan krusta dan plak.

Sama halnya dengan rosacea, patofisiologi dari dermatitis seboroik juga belum jelas, namun diduga berkaitan dengan adanya gangguan imunologis, dan aktivasi dari komplemen sistem imun. Dermatitis seboroik berkaitan dengan organisme Malassezia sebagai pencetus gangguan imunologis pada kulit.[16]

Acute Cutaneous Lupus Erythematosus

Acute Cutaneous Lupus Erythematosus (ACLE) adalah bentuk yang paling umum dari lesi kulit pada penyandang lupus eritematosus sistemik (SLE). ACLE memiliki lesi kulit yang khas yakni berupa malar rash yang berbentuk menyerupai “kupu-kupu”, berlokasi pada area sentral wajah.

Meski jarang, terkadang ACLE juga bisa memiliki lesi seperti vesikulobulosa dengan pengelupasan lapisan epidermis, terutama pada area kulit yang terpapar sinar matahari.

Kondisi malar rash dari lupus sekilas mirip dengan rosacea. Namun, pada lupus tidak ada lesi seperti papulopustul, dan biasanya ruam tidak akan mengenai area lipat nasolabial.[17]

Kerusakan Kulit Akibat Paparan Matahari

Paparan matahari bisa menimbulkan telangiektasia yang juga merupakan fitur klinis rosacea. Meski demikian, kerusakan kulit akibat paparan matahari akan disertai dispigmentasi dan keriput. Kerusakan kulit akibat paparan matahari juga cenderung timbul di area sisi wajah, berbeda dengan rosacea yang cenderung mempengaruhi area sentral.[29]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan penunjang, seperti pemeriksaan laboratorium dan biopsi, sangat jarang diperlukan dalam mendiagnosis rosacea. Diagnosis rosacea umumnya dapat dengan mudah ditegakkan dengan temuan klinis.

Pada beberapa kasus yang atipikal, pemeriksaan penunjang berupa histopatologi dapat digunakan untuk mengonfirmasi. Selain itu, pemeriksaan histopatologi juga bisa digunakan untuk membedakan subtipe dari rosacea dan mengidentifikasi adanya mikroorganisme penyebab, seperti Demodex folliculorum.[1]

Referensi

1. Farshchian M, Daveluy S. Rosacea. StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557574/
2. Mikkelsen CS, Holmgren HR, Kjellman P, et al. Rosacea: a clinical review. Dermatol Reports. 2016;8(1):6387.
5. Gallo RL, Granstein RD, Kang S, et al. Standard classification and pathophysiology of rosacea: The 2017 update by the National Rosacea Society Expert Committee. J Am Acad Dermatol 2018; 78:148.
8. Oge LK, Muncie HL, Phillips-Savoy AR. Rosacea: diagnosis and treatment. Am Fam Physician. 2015; 92(3): 187-196.
14. Banasikowska AK. Rosacea. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1071429-overview#a1
17. Nutan F. Acute Cutaneous Lupus Erythematosus. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/1065292-overview#a4
25. Maier L. Management of rosacea. Uptodate. 2021.
27. Schaller M, Almeida LMC, Bewley A, et al. Recommendations for rosacea diagnosis, classification and management: update from the global ROSacea COnsensus 2019 panel. Br J Dermatol 2020; 182:1269.
28. Tan J, Almeida LM, Bewley A, et al. Updating the diagnosis, classification and assessment of rosacea: recommendations from the global ROSacea COnsensus (ROSCO) panel. Br J Dermatol 2017; 176:431.
29. Maier L, Helfrich Y. Rosacea: Pathogenesis, clinical features, and diagnosis. Uptodate. 2021.

Epidemiologi Rosacea
Penatalaksanaan Rosacea

Artikel Terkait

  • Pemilihan Bentuk Sediaan Antibiotik untuk Penanganan Rosacea
    Pemilihan Bentuk Sediaan Antibiotik untuk Penanganan Rosacea
  • Efikasi Minocycline Topikal untuk Acne Rosacea Tipe Papulopustular
    Efikasi Minocycline Topikal untuk Acne Rosacea Tipe Papulopustular
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.