Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Patofisiologi Rosacea general_alomedika 2024-01-23T11:40:36+07:00 2024-01-23T11:40:36+07:00
Rosacea
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Patofisiologi Rosacea

Oleh :
dr. Novita
Share To Social Media:

Hipotesis patofisiologi rosacea terdiri dari 4 mekanisme utama, yakni disregulasi sistem imun, mikroorganisme, disregulasi neurogenik, dan faktor genetik.[1,4,5]

Disregulasi Sistem Imun

Pada rosacea, terjadi disregulasi dari sistem imun nonspesifik dan spesifik di kulit. Pemicu yang mendasari masih belum diketahui secara pasti, namun diduga disebabkan oleh paparan sinar ultraviolet (UV) dan mikroorganisme. Terjadinya gangguan fungsi, serta alur sinyal pada kedua sistem imun menyebabkan terjadinya peningkatan ekspresi dari makrofag, sel T, neutrofil, sel B, dan sel mast yang merupakan mediator dari katelisidin. Disregulasi sistem imun tersebut yang mendasari terjadinya inflamasi pada kulit, sehingga menimbulkan vasodilatasi yang menyebabkan eritema, terbentuknya pustul, dan manifestasi lain.[1,4]

Mikroorganisme

Mikroorganisme yang diduga turut serta dalam terjadinya rosacea yakni Demodex folliculorum, Staphylococcus epidermidis, Helicobacter pylori, dan Bacillus oleronius. Secara garis besar, keempat mikroorganisme tersebut dapat dikenali oleh sistem imun nonspesifik tubuh, dan memicu aktivasi dari Toll-like receptor 2 (TLR-2) dan G-protein-coupled receptor proteinase-activated receptor 2 (PAR2).

TLR-2 akan memicu proses inflamasi melalui produksi interleukin-1 (IL-1), IL-8, MMP-9, tumor necrosis factor alpha (TNF-á), sintesis prostaglandin E2, dan sitokin inflamatorik lain seperti kemokin, protease, dan faktor proangiogenik. Hasilnya adalah pembentukan pustul pada kulit, sensasi nyeri, respon vaskular pada kulit, eritema, dan telangiektasis.[4,5]

Disregulasi Neurogenik

Disregulasi neurogenik yang menyebabkan rosacea diduga berkaitan dengan beberapa faktor pencetus seperti perubahan suhu, aktivitas fisik, paparan sinar UV, makanan pedas, hingga minuman beralkohol yang dapat mengaktivasi saraf sensorik kulit dan menimbulkan lesi pada rosacea. Famili dari Transient receptor potential (TRP), seperti Ankyrin subfamily receptors (TRPA), dan vanilloid subfamily receptors (TRPV), merupakan dua saluran yang terekspresi akibat faktor-faktor pencetus yang telah disebutkan, sehingga menimbulkan flushing dan eritema pada rosacea.[4,5]

Faktor Genetik

Faktor genetik ditemukan pada pasien yang memiliki riwayat keluarga dengan rosacea. Terdapat beberapa macam gen yang diduga berhubungan erat dengan disregulasi sistem imun pada patofisiologi rosacea, seperti polimorfisme nukleotida tunggal pada butyrophilin-like 2 (BTNL2), gen DRA-human leukocyte antigen, glutathione S-transferase (GST), dan NOD2/CARD15. Gen-gen tersebut bisa memicu stres oksidatif dan proses inflamasi pada kulit.[6-8]

Referensi

1. Farshchian M, Daveluy S. Rosacea. StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing. 2023. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557574/
4. Buddenkotte J, Steinhoff M. Recent advances in understanding and managing rosacea. F1000Res. 2018;7:F1000
5. Gallo RL, Granstein RD, Kang S, et al. Standard classification and pathophysiology of rosacea: The 2017 update by the National Rosacea Society Expert Committee. J Am Acad Dermatol 2018; 78:148.
6. Chang ALS, Raber I, Xu J, et al. Assessment of the genetic basis of rosacea by genome-wide association study. J Invest Dermatol. 2015;135(6):1548–55.
7. Woo YR, Lim JH, Cho DH, et al. Rosacea: molecular mechanisms and management of a chronic cutaneous inflammatory condition. Int J Mol Sci. 2016;17(9): E1562.
8. Oge LK, Muncie HL, Phillips-Savoy AR. Rosacea: diagnosis and treatment. Am Fam Physician. 2015; 92(3): 187-196.

Pendahuluan Rosacea
Etiologi Rosacea

Artikel Terkait

  • Pemilihan Bentuk Sediaan Antibiotik untuk Penanganan Rosacea
    Pemilihan Bentuk Sediaan Antibiotik untuk Penanganan Rosacea
  • Efikasi Minocycline Topikal untuk Acne Rosacea Tipe Papulopustular
    Efikasi Minocycline Topikal untuk Acne Rosacea Tipe Papulopustular
Diskusi Terbaru
Anonymous
Dibalas 23 jam yang lalu
Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau Aquabides berapa ml ya dok ?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Maaf dok, izin bertanya bila ada pasien gonore. Lalu mau diberikan Injeksk Ceftriaxon.  Seftriaxon 250 mg Injeksi IM harus di larutkan Nacl 0.9% atau...
Anonymous
Dibalas 2 jam yang lalu
Salbutamol dan metilprednisolon tablet
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, izin bertanya ada pasien bumil minum salbutamol hanya 3 tablet berturut-turut dan metilprednisolon 4mg 1 tablet saat asthmanya kambuh. Pasien UK...
Anonymous
Dibalas 09 Mei 2025, 16:20
Pemberian cotrimoksazol pada pasien Hiv-TB
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Halo dok, izin diskusi. Saya ada pasien tb dan juga terdiagnosis hiv. Hiv (+) lewat RDT saja tanpa cek cd4. Sudah di berikan arv dan cotrimoksazol 1x960mg....

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.