Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Panduan E-Prescription Scabies general_alomedika 2023-04-06T14:54:56+07:00 2023-04-06T14:54:56+07:00
Scabies
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Panduan E-Prescription

Panduan E-Prescription Scabies

Oleh :
dr. Ghifara Huda SE AAAK
Share To Social Media:

Panduan e-prescription pada skabies ini dapat digunakan Dokter pada saat akan memberikan terapi medikamentosa secara online.

Skabies atau kudis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau  sarcoptes scabiei var hominis. Penyakit ini berhubungan dengan suatu kondisi higiene yang buruk, dan terjadi lebih banyak pada daerah padat atau sosioekonomi rendah.

Tanda dan Gejala

  • Gatal di malam hari (pruritus nocturnal), atau saat pasien berkeringat
  • Terdapat kesamaan keluhan pada orang yang kontak erat dengan pasien, seperti anggota keluarga lain dan teman sekamar di asrama atau panti
  • Lesi kulit bisa berupa terowongan (kanalikuli) berbentuk garis lurus atau berkelok, berwarna putih atau abu-abu, dengan ujung papul atau vesikel
  • Lesi dapat disertai infeksi sekunder, seperti pustul dan ekskoriasi
  • Daerah predileksi adalah area dengan stratum korneum tipis, seperti sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, lipat ketiak, areola mammae, umbilikus, bokong, dan siku
  • Pada bayi, lesi dapat terjadi pada wajah, telapak tangan, dan telapak kaki[1-4]

Peringatan

Segera rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan bila gejala dan tanda tidak membaik dengan pengobatan yang adekuat selama 1 bulan. Komplikasi skabies dapat menyebabkan infeksi bakteri sekunder, seperti Streptococcus pyogenes dan Staphylococcus aureus, yang jika tidak ditangani secara tepat akan memicu septikemia, gangguan jantung, dan penyakit ginjal kronis.[1-3,5]

Perhatian pada pemberian medikamentosa adalah:

  • Krim topikal dapat menyebabkan efek samping lokal, seperti pruritus, eritema, gatal, hingga kulit terasa terbakar, hati-hati pada daerah sekitar mulut, mata, dan lipatan
  • Krim permethrin tidak untuk bayi berusia <2 bulan,
  • Krim sulfur aman pada anak-anak, bahkan untuk bayi usia <2 bulan
  • Emulsi benzil benzoat sebaiknya tidak untuk anak usia <2 tahun
  • Segera setelah menggunakan krim topikal, cuci tangan untuk menghilangkan obat yang tersisa[6-9]

Medikamentosa

Pilih salah satu obat topikal di bawah ini:

  • Krim permetrin 5% : digunakan sekali dan dihapus setelah 10 jam. Dioleskan pada kulit mulai dari leher hingga ke ujung kaki. Bila belum sembuh, dapat diulang kembali dengan jeda 1 minggu. Penggunaan permetrin tidak dianjurkan pada bayi di bawah usia 2 bulan
  • Krim Sulfur 5‒10%: dioleskan seluruh tubuh, biarkan selama 24 jam, bilas/mandi secara menyeluruh sebelum mengoleskan ulang, harus digunakan selama 3 malam berturut-turut
  • Emulsi Benzil Benzoat 20‒25%: cara penggunaan sama dengan krim sulfur[1-8]

Obat sistemik yang dapat diberikan di antaranya:

  • Antihistamin sebagai antipruritus dapat dipertimbangkan pada keluhan gatal yang berat, yaitu generasi kedua, seperti loratadine

  • Antibiotika hanya jika ada infeksi sekunder[1-5,11]

Lama pemberian obat topikal sesuai cara penggunaan. Sedangkan pemberian obat sistemik antihistamin hingga keluhan gatal hilang, dan antibiotik sesuai pilihan dan dosis obat.

Pilihan Terapi pada Kehamilan

  • Permethrin (kategori FDA: B), aman digunakan oleh ibu hamil
  • Sulfur dan Benzil Benzoat (kategori FDA: C), tidak disarankan untuk ibu hamil[6-10]

Kegagalan Pengobatan Skabies

Terapi skabies mungkin gagal atau pasien tetap memiliki gejala klinis walaupun telah selesai pengobatan, atau kadang pasien skabies mengalami rekurensi. Untuk menghindari kegagalan tersebut, pengobatan harus disertai edukasi yang tepat, terutama mengenai cara pemakaian obat topikal pada pasien dan kontak.[12] 

Hal-hal yang harus dijelaskan kepada pasien dan keluarga untuk meningkatkan keberhasilan terapi adalah:

  • Obat topikal harus diaplikasikan pada seluruh tubuh, termasuk area wajah, kulit kepala, di dalam dan belakang telinga luar, inguinal, punggung, serta bawah kuku
  • Siklus hidup tungau skabies perlu dipahami karena tidak semua pengobatan yang dapat efektif pada semua stase tungau, di mana obat topikal permetrin tidak efektif membunuh stase telur
  • Terapi perlu diulang dalam jangka waktu 1‒2 minggu setelah terapi pertama, untuk membunuh tungau yang baru menetas
  • Isolasi kamar tidur dan desinfeksi pakaian, handuk, dan fomites lain milik pasien harus dilakukan selama 48 jam pada suhu kamar, karena tungau dapat hidup di luar tubuh host selama 24‒36 jam

  • Pengobatan pasien harus disertai dengan pengobatan kontak, seperti keluarga serumah atau teman sekamar di asrama, karena tungau dapat berpindah dari tubuh pasien ke tubuh host lainnya hanya dalam waktu 10‒15 menit [12]

 

 

Direvisi oleh: dr. Hudiyati Agustini

Referensi

1. PB IDI. Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Cetakan ke-2. Jakarta:2017.
2. Perkumpulan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI). Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin di Indonesia. Jakarta;2017.
3. Shimose L, Munoz-Price LS. Diagnosis, prevention, and treatment of scabies. Curr Infect Dis Rep. 2013 Oct;15(5):426-31. doi: 10.1007/s11908-013-0354-0. PMID: 23904181.
4. Johnston, Graham & Sladden, Mike. Scabies: Diagnosis and treatment. BMJ (Clinical research ed.). 2005. 331. 619-22. 10.1136/bmj.331.7517.619.
5. WHO. Scabies and other Ectoparasites. 2020. https://www.who.int/neglected_diseases/diseases/scabies-and-other-ectoparasites
6. Drugs.com. Permethrin topical side effects. 2020. https://www.drugs.com/sfx/permethrin-topical-side-effects.html#refs
7. Drugs.com. Sulfur topical side effects. 2020. https://www.drugs.com/sfx/sulfur-topical-side-effects.html#refs
8. Drugs.com. Benzyl Benzoat (topical). 2020. https://www.drugs.com/cons/benzyl-benzoate-topical.html
9. Mytton OT, McGready R, Lee SJ, et al. Safety of benzyl benzoate lotion and permethrin in pregnancy: a retrospective matched cohort study. BJOG. 2007 May;114(5):582-7. doi: 10.1111/j.1471-0528.2007.01290.x. PMID: 17439567.
10. Patel VM, Lambert WC, Schwartz RA Safety of Topical Medications for Scabies and Lice in Pregnancy. 2016. Indian journal of dermatology, 61(6), 583–587.
11. Vasanwala FF, Ong CY, Aw CWD, How CH. Management of scabies. Singapore Med J. 2019 Jun;60(6):281-285. doi: 10.11622/smedj.2019058. PMID: 31243462; PMCID: PMC6595060.
12. Aussy A, Houivet E, et al. Risk factors for treatment failure in scabies: a cohort study. Br J Dermatol. 2019 Apr;180(4):888-893. doi: 10.1111/bjd.17348. Epub 2019 Mar 4. PMID: 30376179.

Edukasi dan Promosi Kesehatan Sc...

Artikel Terkait

  • Batuk Kering pada Dewasa – Panduan e-Prescription Alomedika
    Batuk Kering pada Dewasa – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Batuk Berdahak pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
    Batuk Berdahak pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Pilek pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
    Pilek pada Anak – Panduan e-Prescription Alomedika
  • Demam pada Anak (1–5 Tahun) – Panduan E-Prescription Alomedika
    Demam pada Anak (1–5 Tahun) – Panduan E-Prescription Alomedika
  • Memahami Siklus Tungau Skabies untuk Menjamin Terapi dan Mencegah Rekurensi
    Memahami Siklus Tungau Skabies untuk Menjamin Terapi dan Mencegah Rekurensi

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
dr.Nabel
Dibalas 11 April 2025, 15:05
Pseudoefedrin sudah bisa diresepkan dari My Patient Alomedika?
Oleh: dr.Nabel
1 Balasan
Alo Dokter, kupikir resep pseudoefedrin tidak bisa diberikan secara online. Tetapi, kemarin saat saya coba kirim resep dari My Patient Alomedika, saya bisa...
dr.Meidina
Dibalas 08 April 2025, 15:50
Pengalaman tulis resep di fitur My Patient Alomedika
Oleh: dr.Meidina
2 Balasan
Gak nyangka bakal semudah ini buat bantu saudara saat lebaran di Bandung kemarin. Hari ke-2 lebaran kemarin, ada saudara yang mengeluh batuk pilek dan...
Anonymous
Dibalas 27 Maret 2025, 07:20
Untuk meresepkan obat di fitur My Patient, apakah harus punya SIP?
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Izin bertanya Alo dokter,Saya mau mengirim resep obat asma rutin adek saya yang ada di Bandung. Apakah bisa melalui Alomedika - My Patient? Apa saja...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.