Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Penatalaksanaan Hipoalbuminemia general_alomedika 2024-10-21T08:54:24+07:00 2024-10-21T08:54:24+07:00
Hipoalbuminemia
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Penatalaksanaan Hipoalbuminemia

Oleh :
dr.Eva Naomi Oretla
Share To Social Media:

Penatalaksanaan hipoalbuminemia tidak hanya bertujuan untuk mencapai kadar serum albumin yang normal melalui pemberian terapi nutrisi. Fokus penatalaksanaan yang utama adalah mengobati penyebab inflamasi dan penyakit yang mendasari. Proporsi substansial dari kondisi hipoalbuminemia adalah malnutrisi yang membutuhkan dukungan nutrisi melalui terapi pemberian albumin.

Terapi Albumin

Terapi albumin secara oral maupun injeksi diberikan pada pasien dengan kadar serum albumin <2,5 g/dL. Terapi albumin oral berupa suplementasi ekstrak ikan gabus (Ophiocephalus striatus) dengan dosis pemberian 2 kali 500 mg per hari, selama 4-6 hari.[7]

Terapi hipoalbuminemia pada pasien sirosis hepatis dapat dilakukan dengan memberikan terapi human albumin 20% intravena. Dosis 1 g/kgBB pada hari pertama dan 25 g/hari (100 mL) untuk hari berikutnya. Dosis maksimum adalah 100 g (400 mL), dengan durasi maksimal 7 hari. Terapi dihentikan jika kadar albumin plasma telah >3 mg/dL.[7,27]

Untuk pemantauan keberhasilan terapi, perlu dilakukan pemeriksaan kadar serum albumin setelah selesai pemberian albumin. Beberapa penelitian menunjukkan peningkatan kadar serum albumin yang lebih tinggi pada terapi human albumin 20% intravena daripada terapi albumin oral.[7]

Terapi Suportif

Terapi suportif hipoalbuminemia diperlukan pasien dengan penyakit kritis, seperti syok sepsis dan pasien dengan komplikasi berat yang membutuhkan perawatan di ruang intensive care unit (ICU). Manajemen suportif berupa pemberian cairan dan elektrolit, penggunaan ventilator bila terjadi gagal napas, serta pemberian vasopressor bila dibutuhkan.[9,21]

Terapi Diet

Pasien hipoalbuminemia sebaiknya mengonsumsi makanan berprotein tinggi yang mudah dicerna. Putih telur ayam ras dapat menjadi pilihan makanan yang tepat, karena dalam setiap 100 gramnya mengandung rata-rata 10,5 g protein dengan komponen albumin sebesar 95% (9,83 gram). Putih telur juga mengandung ovoalbumin sebesar 54%, yang membuat putih telur mudah untuk diabsorpsi oleh usus sehingga dapat meningkatkan produksi albumin di hepar.[28]

Referensi

7. Yulianda D, Maharani L, Wulandari M. Penggunaan Albumin Oral dan Albumin Injeksi pada Pasien Sirosis Hepar di RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Acta Pharm Indo. 2020;8(1) :8-15
https://doi.org/10.20884/1.api.2020.8.1.2437
9. Park J, Choo K, Song J, et al. The C-Reactive Protein/Albumin Ratio as a Predictor of Mortality in Critically Ill Patients. Journal of Clinical Medicine. 2018;7(33): 4-10 https://doi.org/10.3390/jcm7100333
21. Peralta R, Pinsky M. Hypoalbuminemia. 2020. https://emedicine.medscape.com/article/166724-overview
27. Angeli P, Bernardi M, et al. EASL Clinical Practice Guidelines for the Management of Patients with Decompensated Cirrhosis. Journal of Hepatology. 2018; 69:406-60 https://doi.org/10.1016/j.jhep.2018.03.024
28. Prastowo A, Lestariana W, Nurdjanah S, et al. Keefektifan ekstrak putih telur terhadap peningkatan albumin dan penurunan IL-1β pada pasien tuberkulosis dengan hipoalbuminemia. Jurnal Gizi Klinik Indonesia. 2014; 10(3):111-18

Diagnosis Hipoalbuminemia
Prognosis Hipoalbuminemia

Artikel Terkait

  • Hipoalbuminemia sebagai Faktor Prognostik COVID-19
    Hipoalbuminemia sebagai Faktor Prognostik COVID-19
  • Rasionalisasi Pemberian Albumin Intravena
    Rasionalisasi Pemberian Albumin Intravena
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 14 Januari 2024, 18:19
Bagaimana pemberian albumin pada hipoalbuminemia pasien anak dengan dengue fever?
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Alo dokter, mohon diskusi terkait tatalaksana/pemberian albumin pada hipoalbuminemia pasien anak dengan dengue feverBila memungkinkan dengan sumber rujukan...
dr.Yusman Akbar
Dibalas 05 Desember 2019, 07:21
Keluhan kaki bengkak disertai dengan oliguria
Oleh: dr.Yusman Akbar
10 Balasan
Mohon bantuan sejawat semua kita kira penangan pasien dengan kaki bengkak dan buang air kecil sehari 100 cc sejak 5 bulan yang lalu, hasil lab terlampir,...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.