Epidemiologi Hipoglikemia
Data epidemiologi menunjukkan bahwa hipoglikemia paling sering terjadi berkaitan dengan diabetes, terutama diabetes mellitus tipe 1. Hipoglikemia non-diabetik relatif jarang ditemukan. Berdasarkan jenis kelamin, tidak ada perbedaan secara signifikan angka kejadian hipoglikemia pada laki-laki dan perempuan.[2,4,5]
Global
Hipoglikemia paling sering ditemukan pada pasien diabetes, terutama pasien diabetes melitus tipe 1 (T1DM) yang menerima terapi insulin secara intensif. Insiden tahunan hipoglikemia berat pada pasien dengan diabetes melitus tipe 1 (T1DM) berkisar 3,3% hingga 13,5%.
Di Inggris, berdasarkan studi the United Kingdom Prospective Diabetes Study (UKPDS), pada pasien diabetes mellitus, angka insiden hipoglikemia berat dilaporkan berkisar antara 0,7-1,8% pada pasien diabetes mellitus tipe 2. Berdasarkan jenis kelamin, tidak ada perbedaan secara bermakna angka insiden pada laki-laki maupun perempuan.[2,4]
Indonesia
Belum ada data epidemiologi pasti mengenai hipoglikemia di Indonesia.
Mortalitas
Hipoglikemia berat pada pasien dengan diabetes mellitus tipe 1 bertanggung jawab terhadap 4-10% kasus kematian yang terjadi pada pasien diabetes mellitus tipe 1. Hipoglikemia juga meningkatkan risiko demensia hingga 2 kali lipat pada pasien diabetes.
Risiko penyakit kardiovaskular juga meningkat hingga 2 kali lipat pada pasien diabetes mellitus tipe 2 dengan hipoglikemia berat.[2]
Penulisan pertama oleh: dr. Sunita