Etiologi Hipoglikemia
Etiologi utama hipoglikemia pada bayi dan anak adalah defek glikogenolisis, glukoneogenesis, hormon kontra regulasi, dan hiperinsulinisme. Pada orang dewasa, hipoglikemia lebih banyak disebabkan oleh kelebihan insulin dan sekretagog insulin absolut maupun relatif, imbalans insulin dibandingkan penyerapan makanan, kegagalan mekanisme kontra regulasi hipoglikemia, dan pengaruh berbagai obat-obatan.
Sementara itu, pada populasi lansia, hipoglikemia sangat dipengaruhi oleh durasi perjalanan penyakit diabetes, perubahan fisiologis terkait penuaan pada mekanisme kontra regulasi hipoglikemia, serta profil farmakokinetik obat diabetes oral dan insulin.[1,2,4]
Diabetes Mellitus
Etiologi tersering hipoglikemia adalah diabetes mellitus, terutama diabetes mellitus tipe 1. Insiden tahunan hipoglikemia berat pada pasien dengan diabetes melitus tipe 1 (T1DM) berkisar 3,3% hingga 13,5%.
Di sisi lain, pasien diabetes mellitus tipe 2 lebih jarang mengalami hipoglikemia berat. Risiko hipoglikemia pada kelompok pasien ini meningkat pada pasien yang mendapat insulin dan sekretagog insulin seperti sulfonilurea.[1,2,4]
Etiologi Non-Diabetes
Pada pasien dewasa, etiologi non-diabetes terbagi menjadi dua, yaitu insulin mediated dan independent of insulin. Contoh dari etiologi insulin mediated antara lain efek obat, menderita defisiensi hormon kontra regulasi, dan islet cell hyperplasia.
Kondisi hipoglikemia independent insulin dapat disebabkan oleh konsumsi alkohol, penyakit kronik, sepsis, anoreksia nervosa, post operasi bariatrik, dan malaria serebral.[5]
Obat
Obat-obatan yang dapat menyebabkan hipoglikemia antara lain:
- Alkohol
Insulin dan sekretagog insulin seperti sulfonilurea dan meglitinides
- Obat antimalaria: kina, artesunate, artemisin, artemether
- Lainnya: indomethacin, pentamidin, lithium, propoxyphene, dan dextropropoxyphene.[1,4]
Inborn Errors of Metabolism
Pada anak-anak, etiologi hipoglikemia terutama disebabkan oleh Inborn errors of metabolism (IEM). Contohnya penyakit penyimpanan glikogen, defek oksidasi asam lemak, defek ketogenesis, dan gangguan glukoneogenesis.[5]
Faktor Risiko
Faktor risiko hipoglikemia antara lain pada pasien penderita diabetes mellitus, terutama diabetes mellitus tipe 1. Pemakaian insulin eksogen dan konsumsi sekretagog insulin juga dilaporkan berkaitan dengan peningkatan risiko hipoglikemia.
Faktor risiko lain adalah usia tua, serta riwayat penyakit kronik seperti gagal ginjal, gagal jantung, dan malnutrisi. Selain itu, riwayat operasi bariatrik juga dapat menjadi faktor risiko hipoglikemia.[1,2,5]
Penulisan pertama oleh: dr. Sunita