Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Pasien Anak - Panduan E-prescription Gastroenteritis general_alomedika 2024-12-20T14:51:50+07:00 2024-12-20T14:51:50+07:00
Gastroenteritis
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan
  • Pasien Dewasa - Panduan E-prescription
  • Pasien Anak - Panduan E-prescription

Pasien Anak - Panduan E-prescription Gastroenteritis

Oleh :
dr.Nailla Fariq Alfiani
Share To Social Media:

Panduan e-prescription gastroenteritis akut pada anak ini dapat digunakan Dokter saat hendak memberikan terapi medikamentosa secara online.

Gastroenteritis akut pada anak terjadi akibat infeksi pada saluran pencernaan, paling sering disebabkan karena virus. Definisi gastroenteritis akut pada anak adalah diare atau buang air besar yang tidak berbentuk dan cair, dengan frekuensi >3 kali dalam 24 jam, dan terjadi kurang dari 2 minggu.[1–2]

Tanda dan Gejala

Pada anamnesis, anak dengan gastroenteritis akut mengeluhkan buang air besar cair, dapat bercampur lendir atau darah, frekuensi 3 kali atau lebih, dalam waktu 24 jam. Umumnya disertai rasa nyeri atau kembung perut, mual, dan kadang muntah.[3–4]

Tentukan derajat dehidrasi ringan, sedang, atau berat. Tanyakan tanda dan gejala demam, mata cekung, mukosa mulut kering, pernapasan cepat, perfusi jaringan turun, dan turgor kulit kembali lambat. Pada dehidrasi berat, kesadaran anak dapat menurun.[2,5]

Gali riwayat perjalanan penyakit diare pada anak, riwayat gagal tumbuh anak, serta faktor-faktor risiko penyebab diare, seperti:

  • Infeksi: higiene pribadi, sanitasi, riwayat bepergian, tinggal di tempat penitipan anak
  • Intoleransi laktosa

  • Keracunan makanan
  • Alergi obat
  • Infeksi HIV

Peringatan

Lakukan rujukan ke fasilitas kesehatan apabila anak dengan gastroenteritis mengalami salah satu dari kondisi berikut ini:

  • Diare lebih sering, muntah berulang, dan tidak nafsu makan atau minum
  • Demam lebih dari 38,5℃
  • Feses berdarah
  • Tidak membaik dalam 3 hari[3,4]

Waspada gejala dan tanda dehidrasi sebagai berikut:

  1. Dehidrasi ringan–sedang: rewel, lesu, dan kurang mau bermain, tidak kuat menyusu seperti biasa, mulut dan bibir kering, menangis tanpa air mata, warna urin lebih gelap dengan bau lebih menyengat dari biasanya
  2. Dehidrasi  berat:  popok tidak basah selama >3 jam, sangat lemas dan mengantuk, turgor kulit memburuk, terlihat cekung pada mata, pipi, dan ubun-ubun, tangan dan kaki pucat dan teraba dingin, sesak napas, hingga penurunan kesadaran[3–4]

Perhatian pada pemberian medikamentosa:

  • Anak dengan gastroenteritis akut tidak boleh diberikan obat-obatan antimotilitas, seperti loperamide dan kaolin pektin[4,11]
  • Probiotik dapat diberikan, walaupun beberapa studi menyebutkan hal ini tidak bermanfaat[12]

  • Tidak ditemukan bukti yang mendukung praktik pemberian terapi enzim seperti kombinasi lipase, amilase, dan protease[13]
  • Dibandingkan metoklopramid, penggunaan ondansetron memberikan hasil yang lebih baik dalam mengatasi gejala muntah dan lebih tidak menyebabkan efek samping ekstrapiramidal. Namun, dikhawatirkan dapat memperberat gejala diare terutama pada anak di bawah 5 tahun[10,14]
  • Kualitas studi efikasi racecadotril dalam tata laksana diare anak masih rendah[9,15]

Medikamentosa

Lakukan lima langkah tuntaskan diare (LINTAS DIARE), yaitu:

  1. Rehidrasi
  2. Pemberian zinc
  3. Teruskan pemberian ASI dan makanan
  4. Antibiotik selektif
  5. Edukasi kepada orang tua/pengasuh: mengenai cara memberikan cairan di rumah, dan kapan harus membawa anak ke fasilitas kesehatan

Rehidrasi dengan Oralit

Penanganan gastroenteritis pada anak yang utama adalah tindakan rehidrasi. Pemberian ASI atau susu formula perlu diberikan sesering mungkin. Target pemberian larutan rehidrasi oral, seperti oralit, adalah 10‒20 mL/kgBB dalam 1 jam, diberikan sesering mungkin dalam jumlah kecil.[3–4,16]

Orang tua atau pengasuh harus memastikan cairan masuk ke dalam tubuh bayi atau anak, misalnya menggunakan cangkir, sendok, spuit, atau anak menghisap es batu yang terbuat dari oralit. Oralit diberikan hingga diare berhenti.[3–4,16]

Perhitungan pemberian oralit berdasarkan usia:

  • Usia <1 tahun: 50–100 mL dalam 1 jam, diulang sesering mungkin
  • Usia 1–5 tahun: 100–200 mL dalam 1 jam, diulang sesering mungkin
  • Usia >5 tahun: 200–300 mL atau sesering mungkin dalam 1 jam, diulang sesering mungkin[3-4]

Pemberian Suplemen Zinc

Suplementasi zinc diberikan dengan dosis sebagai berikut:

  • Usia <6 bulan: 10 mg/hari (½ tablet)
  • Usia >6 bulan: 20 mg/hari (1 tablet)

Cara pemberian: tablet zinc dilarutkan dalam 1 sendok makan air matang atau ASI, lalu disuapkan pada anak. Zinc diberikan selama 10 hari berturut-turut meskipun diare sudah berhenti sebelumnya.[3-4,7]

Antibiotika Selektif

Antibiotik hanya diberikan bila terbukti disebabkan oleh bakteri, misalnya suspek kolera jika diare disertai darah. Obat antiprotozoa juga hanya diberikan bila diare terbukti disebabkan oleh parasit, misalnya amebiasis.

Pilihan antibiotik misalnya azitromisin, vankomisin, amoksisilin, kloramfenikol, atau metronidazole. Selain itu, sumber infeksi perlu dipertimbangkan dengan hati-hati sebelum meresepkan antibiotik.[8]

Terapi Antiemetik

Terapi ondansetron dapat diberikan sebagai antimual dan antimuntah. Tidak dianjurkan untuk anak <6 bulan atau <8 kg. Hanya diberikan 1 kali (single dose) jika perlu. Dosis ondansetron berdasarkan berat anak:

  • 8‒15 kg: 2 mg
  • 15‒30 kg: 4 mg
  • >30 kg: 8 mg[10,16]

Terapi Suportif

Terapi suportif yang dapat diberikan di antaranya paracetamol jika terdapat demam dan nyeri abdomen. Racecadotril dapat digunakan untuk mengurangi hipersekresi air dan elektrolit ke dalam lumen usus.[9,14,15]

Dosis paracetamol adalah 10‒15 mg/kgBB setiap pemberian, dengan maksimal pemberian 4 kali dalam satu hari. Untuk anak dengan berat badan sekitar 10 kg dapat diberikan sirup paracetamol 120 mg/5 mL sebanyak 1 sendok obat.[17]

 

Direvisi oleh: dr. Meva Nareza Trianita

Referensi

1. PB IDI. Panduan Praktik Klinis Dokter di Fasilitas Tingkat Pertama. 2022.
2. Medscape. Viral gastroenteritis. 2018. https://emedicine.medscape.com/article/176515-overview#a4
3. Alexandraki, Smetana. Acute viral gastroenteritis in adults. Uptodate. 2021.
4. Ikatan Dokter Anak Indonesia. Jadwal Imunisasi Anak IDAI 2023. 2023. https://www.idai.or.id/artikel/klinik/imunisasi/jadwal-imunisasi-anak-idai
5. Al Jassas B, Khayat M, Alzahrani H, Asali A, Alsohaimi S, Alharbi H, et al. Gastroenteritis in adults. Int J Community Med Public Health. 2018. DOI: https://doi.org/10.18203/2394-6040.ijcmph20184250
7. Xu F, Gonzalez-Escalona N, Haendiges J, et al. Sequence Type 631 Vibrio parahaemolyticus, an emerging foodborne pathogen in North America. J Clin Microbiol. 2017.
8. Schiller LR, Pardi DS, Sellin JH. Chronic Diarrhea: Diagnosis and Management. Clin Gastroenterol Hepatol. 2017. DOI: https://doi.org/10.1016/j.cgh.2016.07.028
9. Wei L, Ratnayake L, Phillips G, et al. Acid suppression medications and bacterial gastroenteritis: a population-based cohort study. Br J Clin Pharmacol. 2017. DOI: https://doi.org/10.1111/bcp.13205
10. Chen Y, Liu B, Glass K, Du W, Banks E, Kirk M. Use of proton pump inhibitors and the risk of hospitalization for infectious gastroenteritis. PLoS One. 2016. DOI: https://doi.org/10.1371/journal.pone.0168618
11. Ecollan, M., Guerrisi, C., Souty, C. et al. Determinants and risk factors of gastroenteritis in the general population, a web-based cohort between 2014 and 2017 in France. BMC Public Health. 2020. https://doi.org/10.1186/s12889-020-09212-4
12. Sattar SBA, Singh S. Bacterial Gastroenteritis.In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK513295/
13. Dos Santos AMP, Ferrari RG, Conte-Junior CA. Virulence Factors in Salmonella Typhimurium: The Sagacity of a Bacterium. Curr Microbiol. 2019. DOI: https://doi.org/10.1007/s00284-018-1510-4
14. Kementerian Kesehatan R.I, Riskerdas. 2018.
15. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2019.
16. Medscape. Bacterial gastroenteritis. 2024. https://emedicine.medscape.com/article/176400-overview#a5
17. Medscape. Pediatric gastroenteritis. https://emedicine.medscape.com/article/964131-overview#a4

Pasien Dewasa - Panduan E-prescr...

Artikel Terkait

  • Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
    Efektivitas dan Keamanan Ondansetron pada Gastroenteritis Anak
  • Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
    Pedoman Penanganan Gastroenteritis dari IDSA 2017 dan Penerapannya di Indonesia
  • Kontroversi Penggunaan Obat Antimotilitas dalam Penanganan Diare
    Kontroversi Penggunaan Obat Antimotilitas dalam Penanganan Diare
  • Terapi Cairan Intravena pada Anak
    Terapi Cairan Intravena pada Anak
  • Prinsip Tata Laksana Diare pada Anak
    Prinsip Tata Laksana Diare pada Anak

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 07 November 2024, 17:21
Diare pada penderita diabetes melitus dengan ulkus diabetikum
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin bertanya dok, pada pasien diabetes melitus dengan ulkus diabetikum dan mengalami diare, secara patofisiologi diarenya ini disebabkan karena neuropati...
dr. Hudiyati Agustini
Dibalas 13 Januari 2025, 08:25
Periksa feses bayi dan anak dengan BITSS (Brussels Infant Toddler Stool Scale)
Oleh: dr. Hudiyati Agustini
5 Balasan
ALO Dokter!Sudah taukah? Ada skala visual Brussels Infant and Toddler Stool Scale (BITSS), yang baru-baru ini telah dikembangkan untuk menggambarkan dan...
Anonymous
Dibalas 21 Oktober 2024, 18:24
Diare lendir darah pasien dewasa sudah diterapi dengan antibiotik yang tidak kunjung membaik
Oleh: Anonymous
3 Balasan
Alo dokter. Saya mempunyai pasien wanita usia 26 tahun dengan keluhan nyeri uluhati, seperti melilit perut bagian kiri bawah, BAB lendir darah >10x dan mual...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.