Diagnosis Intoleransi Laktosa
Diagnosis intoleransi laktosa umumnya dapat ditegakkan dengan pemeriksaan hydrogen breath test, yaitu pengukuran kadar hidrogen setelah pemberian laktosa peroral. Gejala intoleransi laktosa yang terjadi setelah ingesti laktosa di antaranya nyeri perut, diare, kembung, mual, muntah, dan flatus.
Anamnesis
Pada anamnesis, tanda dan gejala intoleransi laktosa ditemukan kurang lebih 30 menit hingga 2 jam pasca konsumsi produk yang mengandung laktosa. Tingkat keparahan gejala intoleransi bergantung pada beberapa faktor seperti jumlah laktosa yang dikonsumsi, kadar sisa laktase, ingesti laktosa dengan komponen makanan lain, waktu transit saluran pencernaan, dan komposisi mikroorganisme saluran pencernaan.[1,3,6]
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)