Pendahuluan Polip Gaster
Polip gaster atau polip lambung adalah pertumbuhan sel berlebihan yang membentuk benjolan atau tonjolan jaringan (polip) dari lapisan mukosa atau submukosa yang mencuat ke arah lumen. Jenis polip gaster yang umum adalah polip kelenjar fundus, dengan gambaran kelenjar fundus yang melebar dan bertunas tidak teratur. Selain itu, ada polip hiperplastik yang ditandai dengan hiperplasia foveolar yang jelas, dan polip adenomatosa yang menunjukkan displasia kelenjar tingkat rendah.[1,2]
Polip gaster sering kali terdiagnosis secara tidak sengaja saat melakukan prosedur esophagogastroduodenoscopy (EGD). Angka penemuan polip gaster saat prosedur EGD berkisar pada 6%. Kebanyakan kasus polip gaster bersifat asimptomatik. Meski demikian, pada polip yang besar biasanya disertai dengan nyeri abdomen, perdarahan, dan obstruksi.[2]
Penegakan diagnosis tipe-tipe polip gaster berdasarkan gambaran visualisasi saat prosedur endoskopi cukup sulit, sehingga dibutuhkan pemeriksaan biopsi histologi untuk menegakkan diagnosis. Polip kelenjar fundus biasanya terkait penggunaan proton pump inhibitor seperti omeprazole. Sementara itu, polip hiperplastik banyak berkaitan dengan infeksi Helicobacter pylori, dan polip adenomatosa merupakan yang paling berisiko menjadi ganas.[1,2]
Tata laksana polip gaster bergantung pada jenis dan ukurannya, dengan pendekatan utama berupa observasi, eradikasi H. pylori, atau reseksi endoskopik. Polip hiperplastik sering mengecil setelah eradikasi H. pylori, sementara adenoma biasanya memerlukan reseksi karena risiko keganasan. Polip kelenjar fundus yang kecil dan tanpa displasia umumnya tidak perlu tindakan, kecuali pada pasien dengan polip multipel atau riwayat familial kanker lambung.[3]