Edukasi dan Promosi Kesehatan Polip Gaster
Edukasi pasien dengan polip gaster atau polip lambung perlu menekankan pentingnya kontrol endoskopi berkala, terutama untuk polip berukuran >5 mm atau dengan displasia, guna mendeteksi perubahan maligna secara dini. Promosi kesehatan mencakup eliminasi Helicobacter pylori, serta pemahaman risiko terkait penggunaan jangka panjang proton pumsp inhibitor (PPI).[1-4]
Edukasi Pasien
Dokter perlu menjelaskan bahwa sebagian besar polip gaster bersifat jinak, terutama polip hiperplastik dan polip kelenjar fundus. Namun, polip adenomatosa memiliki potensi transformasi menjadi adenokarsinoma, terutama pada pasien dengan kondisi predisposisi seperti gastritis kronis atrofi atau infeksi Helicobacter pylori.
Jelaskan pada pasien tentang pentingnya evaluasi histopatologis serta pemantauan berkala melalui endoskopi sesuai rekomendasi klinis. Sampaikan bahwa ini bertujuan untuk mendeteksi perubahan maligna sesegera mungkin.
Selain itu, edukasi harus mencakup faktor risiko yang dapat dimodifikasi untuk menurunkan kemungkinan rekurensi atau komplikasi. Edukasi ini mencakup anjuran untuk menghentikan penggunaan jangka panjang PPI tanpa indikasi jelas, serta eradikasi H. pylori bila terdeteksi. Pasien juga perlu diberi informasi mengenai pentingnya pola makan sehat, berhenti merokok, dan menghindari konsumsi alkohol berlebihan.[1-3]
Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Intervensi promosi yang efektif mencakup edukasi berbasis bukti mengenai hubungan antara infeksi Helicobacter pylori, penggunaan jangka PPI, dan kemungkinan pembentukan polip. Kampanye kesehatan berbasis komunitas maupun konsultasi individual perlu menekankan pentingnya pemeriksaan endoskopi berkala pada kelompok risiko tinggi, seperti lansia, pasien dengan riwayat keluarga kanker lambung, atau pasien dengan kondisi preneoplastik seperti gastritis atrofi atau metaplasia usus.
Selain itu, promosi kesehatan harus mencakup advokasi perubahan gaya hidup sehat yang dapat mendukung kesehatan mukosa lambung secara umum. Dokter berperan penting dalam menyampaikan pesan promotif seperti berhenti merokok, menghindari alkohol, serta mempertahankan berat badan ideal. Studi menunjukkan bahwa intervensi gaya hidup tersebut dapat menurunkan risiko perkembangan lesi gastrik premaligna.[1-4]