Epidemiologi Polip Gaster
Epidemiologi polip gaster atau polip lambung secara umum berkisar pada angka 2% dari keseluruhan populasi global. Polip gaster sering kali terdiagnosis secara tidak sengaja saat prosedur endoskopi di lambung, yang mana sekitar 1-6% pasien yang menjalani endoskopi ditemukan polip gaster.
Polip kelenjar fundus merupakan polip yang paling banyak dan merepresentasikan sekitar 37% hingga 77% dari seluruh polip gaster. Polip kelenjar fundus paling sering terjadi pada wanita paruh baya. Adenoma gaster memiliki angka kejadian berkisar antara 0,5 % hingga 1%, dan merupakan lesi yang paling berisiko transformasi malignansi.[1-3]
Global
Berdasarkan data dari sebuah studi di Yunani, penderita polip gaster didominasi oleh lansia dengan rata-rata usia penderita adalah 63,2 tahun. Tipe polip gaster tersering yang ditemukan adalah tipe polip kelenjar fundus dan polip hiperplastik.[7]
Di negara-negara Barat, polip kelenjar fundus merupakan yang paling banyak terjadi. Angka kejadiannya dilaporkan mencapai 77%, bahkan di negara yang memiliki angka kejadian infeksi Helicobacter pylori rendah. Kebanyakan kasus polip kelenjar fundus bersifat sporadis, dengan kondisi polip multipel lebih banyak ditemukan pada wanita, dan paling sering didiagnosis di usia 40-60 tahun.[3]
Selain itu, menurut data epidemiologi, angka kejadian polip gaster pada individu dengan familial adenomatous polyposis (FAP) berbeda dari populasi umum. Polip kelenjar fundus ditemukan pada 88% dari mereka yang menderita FAP. Adenoma gaster ditemukan pada 10% dari mereka yang menderita FAP di Amerika Serikat dan Eropa Barat, dan 36% hingga 50% di Asia.[1]
Indonesia
Prevalensi pasti penderita polip gaster di Indonesia masih belum diketahui. Namun, studi kecil yang dilakukan di RSUD Adhyatma Semarang menunjukkan bahwa penderita polip gaster yang berhasil terdiagnosis didominasi oleh perempuan dengan usia di atas 45 tahun.[8]
Mortalitas
Polip hiperplastik yang berukuran >5–10 mm, bertangkai, atau menimbulkan gejala seperti obstruksi atau anemia, memiliki risiko keganasan yang meningkat dan karenanya perlu direseksi total. Di sisi lain, adenoma gaster memiliki potensi malignansi sekitar 1,3%, namun dapat meningkat signifikan hingga 50% pada lesi >20 mm, terutama jika terdapat displasia derajat tinggi atau komponen vilous.
Risiko transformasi menjadi karsinoma juga lebih tinggi pada sindrom genetik tertentu seperti sindrom Peutz-Jeghers dan juvenile polyposis. Pada sindrom Cowden, risiko transformasi keganasan relatif lebih rendah, yakni sekitar 1%.[3]