Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Diagnosis Anemia Aplastik general_alomedika 2025-03-03T08:44:14+07:00 2025-03-03T08:44:14+07:00
Anemia Aplastik
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Diagnosis Anemia Aplastik

Oleh :
dr.Eduward Thendiono, SpPD,FINASIM,Fellow IDF
Share To Social Media:

Diagnosis anemia aplastik ditegakkan dengan anamnesis gejala pansitopenia, temuan fisik terkait pansitopenia, dan pemeriksaan penunjang seperti hitung sel darah, apusan darah tepi, serta biopsi sumsum tulang. Diagnosis definitif anemia aplastik ditegakkan melalui biopsi sumsum tulang. Pemeriksaan penunjang khusus seperti tes serologi atau pemeriksaan sitogenetik juga dapat dilakukan untuk mengevaluasi etiologi.[1-4,8-15]

Anamnesis

Anamnesis pasien dengan anemia aplastik berupa gejala pansitopenia yang dialami:

  • Anemia: keluhan mudah lelah, sesak napas
  • Leukositopenia: riwayat infeksi berulang
  • Trombositopenia: perdarahan mukosa, bintik merah pada kulit

Anamnesis yang mendetail juga perlu dilakukan mengenai kemungkinan faktor risiko atau etiologi penyakit ini, misalnya riwayat paparan radiasi, obat-obatan, maupun bahan kimia, serta riwayat keluarga yang mengalami kelainan genetik.[1-4, 8-10]

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pasien anemia aplastik mungkin akan menemukan tanda anemia (konjungtiva palpebra pucat, takikardia), lebam, petekie, purpura, dan perdarahan mukosa gusi. Selain itu, dokter mungkin menemukan manifestasi klinis yang berkaitan dengan sindrom bawaan spesifik, misalnya tubuh pendek, mikrosefalus, anomali pada skeletal, urogenital atau lesi kulit (lesi café-au-lait), dan distrofi kuku tangan.[1-4,8-10]

Hepatomegali, splenomegali, dan limfadenopati tidak ditemukan pada penderita anemia aplastik. Jika ditemukan, hal tersebut mengarah ke diagnosis banding lain.[1-4,8-10]

Diagnosis Banding

Diagnosis banding anemia aplastik meliputi anemia megaloblastik, penyakit infiltratif sumsum tulang, kondisi supresi sumsum tulang yang reversibel, hipersplenisme, dan large granular lymphocyte leukemia.[1-3]

Anemia Megaloblastik

Anemia megaloblastik dapat menimbulkan pansitopenia dan hipoplasia sumsum tulang karena defisiensi vitamin B12 dan/atau folat. Penyakit ini ditandai oleh adanya neutrofil hipersegmentasi dan makro-ovalosit pada apusan darah tepi, perubahan megaloblastik pada pemeriksaan sumsum tulang, dan kadar vitamin B12 dan folat rendah.[1-3]

Penyakit Infiltratif Sumsum Tulang

Pansitopenia dapat disebabkan oleh penyakit infiltrasi sumsum tulang berikut:

  • Fibrosis: mielofibrosis primer
  • Keganasan: sindrom mielodisplasia, acute myeloid leukemia, limfoma, multiple myeloma[1-3]

Kelainan tersebut dapat dibedakan dari anemia aplastik dengan adanya perubahan myelophthisic pada apusan darah tepi (misalnya schistocytes, sel darah merah yang bernukleus, ringed sideroblasts, myeloblast, dan dysplastic megakaryocytes) serta abnormalitas sitogenetik atau molekular pada pemeriksaan sumsum tulang.[1-3]

Kondisi Supresi Sumsum Tulang yang Reversibel

Kemoterapi sitotoksik, radioterapi, atau infeksi berat seperti sepsis dapat menimbulkan pansitopenia dengan hipoplasia sumsum tulang yang reversibel. Kondisi tersebut ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan laboratorium misalnya tes mikrobiologi dan serologi, serta pemeriksaan serial hitung darah yang menunjukkan perbaikan hasil dalam beberapa minggu.[1-3]

Hipersplenisme

Hipersplenisme akan menimbulkan splenomegali dan sitopenia. Diagnosis kelainan ini ditegakkan melalui evaluasi klinis dan imaging. Pemeriksaan sumsum tulang akan menunjukkan aktivitas hematopoietik yang adekuat atau meningkat.[1-3]

Large Granular Lymphocyte Leukemia

Large granular lymphocyte (LGL) leukemia merupakan penyakit klonal yang ditandai oleh sitopenia, splenomegali, dan infiltrasi LGL pada darah tepi dan sumsum tulang. Flow cytometry dan tes molekular dapat menemukan limfosit bergranul azurofilik.[1-3]

Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan umum pada anemia aplastik meliputi pemeriksaan darah lengkap, hitung diferensial dan apusan darah tepi, tes fungsi ginjal, dan tes fungsi hati.

Pemeriksaan khusus seperti flow cytometry, hemoglobin elektroforesis, tes serologi untuk virus, pemeriksaan sitogenetik, tes molekular sumsum tulang, serta inkubasi diepoxybutane dilakukan seusai temuan klinis yang mengarah ke diagnosis alternatif atau yang berhubungan dengan kelainan genetik bawaan.[1-4,8-10]

Pemeriksaan yang dapat mengonfirmasi anemia aplastik adalah aspirasi dan biopsi sumsum tulang. Temuan yang mengonfimasi anemia aplastik adalah hiposelularitas sumsum tulang, tidak adanya infiltrasi sel-sel maligna atau fibrosis, adanya residu sel hematopoietik normal secara morfologi, dan hematopoiesis yang tidak megaloblastik. Pemeriksaan sumsum tulang dapat membantu dokter menentukan staging keparahan anemia aplastik.[1-4,8-10]

Staging

Staging anemia aplastik menurut kriteria International Aplastic Anemia Study Group (IAASG) adalah severe aplastic anemia dan very severe aplastic anemia.[1-4]

Kriteria severe aplastic anemia (SAA) meliputi selularitas sumsum tulang <25% (atau 25–50% dengan <30% residual hematopoietic cells), ditambah minimal dua dari:

  • Neutrofil <0,5x109/L
  • Trombosit <20x109/L
  • Retikulosit <20x109/L[1-4]

Kriteria very severe aplastic anemia (vSAA) meliputi selularitas sumsum tulang <25% (atau 25–50% dengan <30% residual hematopoietic cells) ditambah minimal dua dari:

  • Neutrofil <0,2x109/L
  • Trombosit <20x109/L
  • Retikulosit <20x109/L[1-4]

Kriteria non-severe aplastic anemia adalah hiposelularitas sumsum tulang dan sitopenia darah perifer yang tidak memenuhi kriteria untuk SAA atau vSAA.[1-4]

 

 

 

Direvisi oleh: dr. Irene Cindy Sunur

Referensi

1. Bakhshi S. Aplastic Anemia. Medscape. 2021. https://emedicine.medscape.com/article/198759-overview
2. Young NS. Aplastic Anemia. N Engl J Med. 2018;379:1643-56. doi:10.1056/NEJMra1413485
3. Olson TS. Aplastic anemia: Pathogenesis, clinical manifestations, and diagnosis. UpToDate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/aplastic-anemia-pathogenesis-clinical-manifestations-and-diagnosis
4. Boddu PC, Kadia TM. Updates on the pathophysiology and treatment of aplastic anemia: a comprehensive review. Expert Rev Hematol. 2017 May;10(5):433-448. doi:10.1080/17474086.2017.1313700
8. Pesiak SA, Olson T, Babushok DV. Diagnosis and Treatment of Aplastic Anemia. Curr Treat Options Oncol. 2017 Nov 16;18(12):70. doi:10.1007/s11864-017-0511-z
9. Barone A, et al. Diagnosis and management of acquired aplastic anemia in childhood. Guidelines from the Marrow Failure Study Group of the Pediatric Haemato-Oncology Italian Association (AIEOP). Blood Cells Mol Dis. 2015 Jun;55(1):40-7. doi:10.1016/j.bcmd.2015.03.007
10. Miano M, Dufour C. The diagnosis and treatment of aplastic anemia: a review. Int J Hematol. 2015 Jun;101(6):527-35. doi:10.1007/s12185-015-1787-z
11. Olson TS, Dunbar CE. Treatment of aplastic anemia in adults. UpToDate. 2021. https://www.uptodate.com/contents/treatment-of-aplastic-anemia-in-adults
12. Bacigalupo A. How I treat acquired aplastic anemia. Blood. 2017;129:1428-1436. https://doi.org/10.1182/blood-2016-08-693481
13. Samarasinghe S. Paediatric amendment to adult BSH Guidelines for aplastic anemia. British Journal of Haematology. 2017;180:2. https://doi.org/10.1111/bjh.15066
14. Peffault de LR, et al. Recommendations on hematopoietic stem cell transplantation for inherited bone marrow failure syndromes. Bone Marrow Transplant. 2015;50:1168. doi:10.1038/bmt.2015.117
15. Killick SB, et al. Guidelines for the diagnosis and management of adult aplastic anemia. Br J Haematol. 2016 Jan;172(2):187-207. doi:10.1111/bjh.13853

Epidemiologi Anemia Aplastik
Penatalaksanaan Anemia Aplastik
Diskusi Terkait
Anonymous
Dibalas 10 April 2024, 22:14
Pemeriksaan untuk menyingkirkan dd anemia aplastik
Oleh: Anonymous
5 Balasan
Alo dokter. Kita dapat menyebut pasien dengan anemia, leukositopenia, dan trombositopenia sebagai kondisi pansitopenia. Lalu dengan pemeriksaan apa kita bisa...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.