Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Botulisme general_alomedika 2022-11-28T23:02:37+07:00 2022-11-28T23:02:37+07:00
Botulisme
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Pendahuluan Botulisme

Oleh :
dr. Giovanni Gilberta
Share To Social Media:

Botulisme adalah penyakit dengan paralisis otot dan dapat berpotensi menimbulkan gagal napas hingga kematian yang disebabkan oleh neurotoksin botulinum. Ada 3 tipe botulisme yaitu botulisme infant, food borne, dan wound, pada luka yang terkontaminasi tanah. Toksin ini paling banyak dihasilkan oleh organisme Clostridium botulinum dan sebagian kecil diproduksi oleh Clostridium butyricum dan Clostridium baratii.[1,2,23]

Terdapat beberapa jenis neurotoksin botulinum, namun tipe A, B, E, dan F adalah tipe toksin yang paling sering dijumpai menyebabkan paralisis, gagal napas, hingga kematian. Neurotoksin botulinum yang menyebar secara hematogen dalam tubuh akan menyebabkan blokade transmisi neuromuskular sehingga menimbulkan gejala klinis yang khas berupa paralisis flaksid otot involunter, tanpa disertai gangguan sensorik.[1,3,4]

botulismcompp

Berdasarkan cara transmisi neurotoksin dan usia penderita, botulisme dapat terbagi menjadi 4 jenis, yaitu food borne, wound, infant, dan kelompok lainnya. Botulisme foodborne menyebar melalui konsumsi dan ingesti makanan yang sudah terkontaminasi spora Clostridium botulinum. Spora yang mengkontaminasi tanah ini juga dapat masuk ke dalam tubuh melalui luka atau jaringan yang mengalami trauma yang juga disebut sebagai botulisme tipe wound dan memiliki keterkaitan erat dengan abses luka.

Kasus botulisme jenis infant biasa dialami pada bayi dengan usia kurang dari satu minggu hingga satu tahun yang disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi tanah dan/atau madu. Botulisme infant terjadi akibat kombinasi ingesti spora dalam saluran pencernaan dan kondisi permisif dari mikroflora usus. Penularan lainnya juga dilaporkan terjadi melalui inhalasi, injeksi kosmetik, dan terapeutik (iatrogenik).[1,3,5]

Penegakan diagnosis botulisme dilakukan berdasarkan anamnesis dan temuan manifestasi klinis khas dari penyakit ini yaitu paralisis descending. Hasil temuan dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan adanya organisme atau toksin yang dapat ditemukan pada tinja, serum, eksudat, cairan, maupun makanan yang diduga sebagai sumber infeksi. Pemeriksaan elektromiografi (EMG) juga dapat digunakan untuk menyingkirkan diagnosis banding lainnya.[3,6,23]

Penatalaksanaan botulisme secara umum dapat terbagi menjadi tata laksana suportif, penggunaan antitoksin, dan antibiotik. Antibiotik digunakan pasca pemberian antitoksin dan diberikan pada kasus botulisme tipe wound yang telah dilakukan tindakan debridemen luka. Penggunaan human botulism immune globulin intravenous (BIG-IV) juga sudah disetujui oleh FDA sejak tahun 2003 sebagai terapi botulisme tipe infant.[3,7,8,23]

 

 

Direvisi oleh: dr. Felicia Sutarli

Referensi

1. Chatham-Stephens K, Fleck-Derderian S, Johnson S, et al. Clinical Features of Foodborne and Wound Botulism: A Systematic Review of the Literature, 1932–2015. Clinical Infectious Diseases. 2017;66(suppl_1):S11-S16.
2. Fleck-Derderian S, Shankar M, Rao A, et al. The Epidemiology of Foodborne Botulism Outbreaks: A Systematic Review. Clinical Infectious Diseases. 2017;66(suppl_1):S73-S81.
3. Carrillo-Marquez M. Botulism. Pediatrics in Review. 2016;37(5):183-192.
4. Proverbio M, Lamba M, Rossi A, Siani P. Early diagnosis and treatment in a child with foodborne botulism. Anaerobe. 2016;39:189-192.
5. Rosow L, Strober J. Infant Botulism: Review and Clinical Update. Pediatric Neurology. 2015;52(5):487-492.
6. Chan-Tack K. Botulism: Practice Essentials, Background, Pathophysiology. Emedicine.medscape.com. 2019. https://emedicine.medscape.com/article/213311-overview
7. Payne J, Khouri J, Jewell N, et al. Efficacy of Human Botulism Immune Globulin for the Treatment of Infant Botulism: The First 12 Years Post Licensure. The Journal of Pediatrics. 2018;193:172-177.
8. Chalk C, Benstead T, Pound J, et al. Medical treatment for botulism. Cochrane Database of Systematic Reviews. 2019;2019(4):1-25.
23. Jeffery IA, Karim S. Botulism. In: StatPearls. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459273/

Patofisiologi Botulisme

Artikel Terkait

  • Botulisme Iatrogenik, Efek Samping Langka Akibat Injeksi Botox
    Botulisme Iatrogenik, Efek Samping Langka Akibat Injeksi Botox
Diskusi Terkait
dr.Peter Fernando
Dibuat 06 Agustus 2023, 08:58
Mnemonic #25 : Gejala Botulisme
Oleh: dr.Peter Fernando
0 Balasan
B - Bicara tergangguO - Otot lumpuh (Paralisis) T - Tidak bisa menelan (Swallowing difficulty) O - Penglihatan gandaL - Lemas (Lethargy)Catatan :Mnemonic...
Anonymous
Dibalas 03 Desember 2020, 13:24
Pemberian bee pollen dan madu untuk bayi
Oleh: Anonymous
1 Balasan
Selamat siang, Dok, apakah bee pollen sama dengan madu, tidak diperbolehkan utnuk diberikan pada anak bayi? atau apakah sebenarnya boleh diberikan untuk anak...

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.