Diagnosis Edema Paru Akut
Diagnosis edema paru akut perlu dicurigai pada pasien yang menunjukkan dyspnea berat dan ronki pada auskultasi paru. Pada rontgen toraks akan ditemukan adanya edema interstisial paru. Pemeriksaan EKG, penanda jantung, dan pemeriksaan penunjang lain dapat dilakukan sesuai indikasi untuk mengidentifikasi etiologi.[5]
Edema paru nonkardiogenik dan kardiogenik mungkin sulit dibedakan berdasarkan gejalanya. Meski demikian, membedakan keduanya merupakan langkah diagnosis yang penting karena pengobatan akan berbeda tergantung pada mekanisme patofisiologi yang mendasari.
Awitan gangguan pernapasan merupakan perbedaan yang sering terlihat antara edema paru kardiogenik dan nonkardiogenik. Sebagai contoh, edema paru yang terjadi pada keadaan sindrom koroner akut hampir selalu bersifat kardiogenik. Sementara itu, edema paru akut yang terjadi pada keadaan sepsis hampir pasti merupakan etiologi nonkardiak. Edema paru yang terjadi pada pasien yang mendapat transfusi multipel mungkin disebabkan oleh kombinasi edema paru kardiogenik (misalnya, karena volume) dan cedera paru akut.
Referensi
(Konten ini khusus untuk dokter. Registrasi untuk baca selengkapnya)