Masuk atau Daftar

Alo! Masuk dan jelajahi informasi kesehatan terkini dan terlengkap sesuai kebutuhanmu di sini!
atau dengan
Facebook
Masuk dengan Email
Masukkan Kode Verifikasi
Masukkan kode verifikasi yang telah dikirimkan melalui SMS ke nomor
Kami telah mengirim kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Kami telah mengirim ulang kode verifikasi. Masukkan kode tersebut untuk verifikasi
Terjadi kendala saat memproses permintaan Anda. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.
Selanjutnya

Tidak mendapatkan kode? Kirim ulang atau Ubah Nomor Ponsel

Mohon Tunggu dalam Detik untuk kirim ulang

Apakah Anda memiliki STR?
Alo, sebelum melanjutkan proses registrasi, silakan identifikasi akun Anda.
Ya, Daftar Sebagai Dokter
Belum punya STR? Daftar Sebagai Mahasiswa

Nomor Ponsel Sudah Terdaftar

Nomor yang Anda masukkan sudah terdaftar. Silakan masuk menggunakan nomor [[phoneNumber]]

Masuk dengan Email

Silakan masukkan email Anda untuk akses Alomedika.
Lupa kata sandi ?

Masuk dengan Email

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk akses Alomedika.

Masuk dengan Facebook

Silakan masukkan nomor ponsel Anda untuk verifikasi akun Alomedika.

KHUSUS UNTUK DOKTER

Logout
Masuk
Download Aplikasi
  • CME
  • Webinar
  • E-Course
  • Diskusi Dokter
  • Penyakit & Obat
    Penyakit A-Z Obat A-Z Tindakan Medis A-Z
Etiologi Infark Miokard Akut irfan 2024-09-11T10:34:03+07:00 2024-09-11T10:34:03+07:00
Infark Miokard Akut
  • Pendahuluan
  • Patofisiologi
  • Etiologi
  • Epidemiologi
  • Diagnosis
  • Penatalaksanaan
  • Prognosis dan Komplikasi
  • Edukasi dan Promosi Kesehatan

Etiologi Infark Miokard Akut

Oleh :
dr. Michael Sintong Halomoan
Share To Social Media:

Etiologi infark miokard akut (acute myocardial infarct) adalah penurunan aliran darah di arteri koroner akibat oklusi, yang sebagian besar disebabkan oleh proses aterosklerosis. Sedangkan faktor risiko dapat dibedakan antara faktor risiko yang dapat dimodifikasi dan faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi.

Etiologi

Infark miokard akut (IMA) disebabkan oleh pasokan oksigen ke miokardium berkurang akibat oklusi di pembuluh koroner.  Oklusi atau sumbatan paling banyak disebabkan oleh trombus dari atherothrombosis, yaitu plak arteroslerotik yang mengalami ruptur dan proses trombosis.[1,2]

Etiologi oklusi lainnya dapat berupa emboli, diseksi, maupun vasospasme arteri koroner, serta kelainan supply-demand oksigen akibat anemia, takiaritmia, atau penggunaan kokain.[1,2]

Faktor Risiko Tidak Dapat Dimodifikasi

Faktor risiko yang tidak dapat diubah antara lain:

  • Umur ≥65 tahun
  • Jenis kelamin, di mana risiko pada laki-laki lebih tinggi daripada perempuan tetapi perbedaan prevalensi tersebut berkurang seiring meningkatnya usia
  • Riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner atau sudden death[1-3,6]

Faktor Risiko Dapat Dimodifikasi

Faktor risiko yang dapat diubah, yaitu:

  • Merokok dan tembakau lainnya

  • Diabetes mellitus
  • Hipertensi
  • Obesitas sentral
  • Dislipidemia
  • Stress
  • Kurang berolahraga atau bergerak
  • Kebersihan oral buruk
  • Konsumsi alkohol[1-3,6]

Sebuah penelitian pada tahun 2018 mempelajari  tentang ritme sirkadian, libur nasional, dan acara olahraga besar sebagai pemicu IMA. Penelitian yang mencakup data nasional dengan data admisi IMA selama 16 tahun di rumah sakit ini menunjukkan bahwa liburan dapat dikaitkan dengan risiko IMA, terutama pada lansia dan sedang sakit.[16]

American Heart Association (AHA) telah merilis kalkulator online yang disebut PREVENT (Predicting Risk of cardiovascular disease EVENTs) yang bisa memprediksi risiko terjadinya penyakit kardiovaskular pada orang berusia 30-79 tahun yang belum pernah mengalami penyakit kardiovaskular maupun serebrovaskular.

Referensi

1. Mechanic OJ, Grossman SA. Acute myocardial infarction. StatPearls. 2019 Dec 27.
2. Anderson JL, Morrow DA. Acute myocardial infarction. New England Journal of Medicine. 2017 May 25;376(21):2053-64.
3. Jameson JL. Harrison's principles of internal medicine. McGraw-Hill Education; 2018.
6. Rathore V, Singh N, Mahat RK, Kocak MZ, Fidan K, Ayazoglu TA, Aydin Karahan YG, Onk D, Akar E, Yolcu A. Risk factors for acute myocardial infarction: A review. EJMI. 2018;2(1):1-7.
15. Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Kendalikan penyakit Jantung Koroner dengan PATUH, apa saja PATUH?. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2018
16. M.A Mohammad, S. Karlsson, J. Haddad, B. Cederburg, et al. Christmas, national holidays, sport events, and time factors as triggers of acute myocardial infarction: SWEDEHEART observational study 1998-2013 BMJ 2018;363:k4811

Patofisiologi Infark Miokard Akut
Epidemiologi Infark Miokard Akut

Artikel Terkait

  • Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
    Apakah Calcium Score Jantung Merupakan Indikator Penyakit Jantung Koroner?
  • Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
    Diagnosis Banding Elevasi Segmen ST pada Elektrokardiografi
  • Vitamin D untuk Pencegahan Penyakit Kardiovaskular: Efektif atau Tidak
    Vitamin D untuk Pencegahan Penyakit Kardiovaskular: Efektif atau Tidak
  • Peran Colchicine dalam Terapi Penyakit Kardiovaskular
    Peran Colchicine dalam Terapi Penyakit Kardiovaskular
  • Kalkulator PREVENT untuk Prediksi Risiko Penyakit Kardiovaskular
    Kalkulator PREVENT untuk Prediksi Risiko Penyakit Kardiovaskular

Lebih Lanjut

Diskusi Terkait
MAS ADNAN AJI WIJAYA NANUNG RIYANTO
Dibalas 01 Mei 2024, 22:15
Kontraindikasi reperfusi fibrinolitik dan di faskes tidak ada akses PCI
Oleh: MAS ADNAN AJI WIJAYA NANUNG RIYANTO
2 Balasan
izin bertanya, jika pasien mengalami kontraindikasi reperfusi fibrinolitik dan di faskes tidak ada akses PCI serta jarak faskes ke faskes primer yang...
aqeela
Dibalas 30 Maret 2024, 09:37
Bisoprolol apakah dapat menyebabkan BAB hitam
Oleh: aqeela
3 Balasan
Izin untuk diskusi dokter, pasien dengan post miokard infark dan sudah 2 tahun dilakukan PCI mendapat obat nebivolol namun dikarenakan di semua apotek saat...
Anonymous
Dibalas 18 Desember 2023, 08:14
Pemeriksaan CKMB untuk menegakkan diagnosis NSTEMI
Oleh: Anonymous
2 Balasan
Izin bertanya dokter, untuk menegakkan diagnosis NSTEMI dengan EKG yg normal, bila di RS hanya ada pemeriksaan CKMB, CKMB ini dianggap bermakna bila diatas...

Lebih Lanjut

Download Aplikasi Alomedika & Ikuti CME Online-nya!
Kumpulkan poin SKP sebanyak-banyaknya!

  • Tentang Kami
  • Advertise with us
  • Syarat dan Ketentuan
  • Privasi
  • Kontak Kami

© 2024 Alomedika.com All Rights Reserved.